Oleh
: Mariana Triyanti, S.Pd.
(Guru
SMPK St. Yoseph Noelbaki, Kab. Kupang)
CAKRAWALANTT.COM - Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat
selalu menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Proses komunikasi tersebut
dilakukan dalam bentuk verbal dan nonverbal sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masing-masing anggota masyarakat.
Guna menunjang penggunaan bahasa yang
maksimal dalam proses komunikasi, maka setiap orang wajib menguasai dan
mengembangkan kemampuan/keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis, dengan
baik.
Salah satu jenis bahasa yang santer
digunakan dewasa ini adalah bahasa Inggris. Bahasa Inggris adalah bahasa asing
yang ditetapkan sebagai bahasa internasional yang memudahkan proses komunikasi
antar/lintas budaya. Bahasa Inggris hampir digunakan di segala lini kehidupan,
sehingga berperan penting dalam upaya penyampaian informasi dan penyamaan
makna.
Pentingnya bahasa Inggris dalam
kehidupan sehari-hari tersebut membuat dunia pendidikan turut mengadopsinya
sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan pada setiap jenjang
pendidikan.
Pada pembelajaran bahasa Inggris, banyak
hal yang harus didalami dan dipelajari terkait kemampuan/keterampilan
berbahasa. Hal itu membuat peserta didik harus memiliki minat dan motivasi
belajar yang tinggi terhadap bahasa Inggris.
Menurut Sadarmin (2018), terdapat
beberapa motivasi yang ada pada peserta didik, diantaranya tekun menghadapi
tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap macam-macam
masalah, lebih senang bekerja mandiri, dapat mempertahankan pendapatnya, dan
tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya.
Oleh sebab itu, dalam kegiatan belajar
dan mengajar, guru selaku pendidik dan pengajar harus mampu menciptakan
pembelajaran yang kreatif, sehingga menumbuhkan semangat belajar bahasa Inggris
pada peserta didik.
Proses pembelajaran akan berjalan dengan
baik apabila di dalam kelas terjadi interaksi antara guru dan peserta didik.
Ketika mempersiapkan bahan ajar, Penulis sebagai guru pengampu mata pelajaran
bahasa Inggris berharap peserta didik begitu antusias untuk menerima materi
pelajaran.
Namun, nyatanya, Penulis menemukan
banyak kendala yang dihadapi ketika proses pembelajaran berlangsung, yakni
kurangnya minat belajar peserta didik terhadap pelajaran bahasa Inggris, daya
tangkap peserta didik yang berbeda/bervariasi, dan kurangnya disiplin saat
mengikuti kegiatan belajar dan mengajar.
Semua itu secara tidak langsung
disebabkan oleh rendahnya semangat atau motivasi belajar peserta didik. Kondisi
ini sering terjadi di Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) St. Yoseph
Noelbaki, Kabupaten Kupang.
Salah satu cara meningkatkan motivasi
belajar peserta didik adalah dengan menggunakan video sebagai media
pembelajaran di kelas. Pembelajaran akan lebih menarik dan menyenangkan ketika
guru menggunakan video berupa gambar, animasi, suara, atau bahkan pemaparan
materi sebagai daya tarik kepada peserta didik untuk lebih fokus pada
pembelajaran.
Menurut Riyana (2007), media audiovisual
adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan
pembelajaran, baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori, aplikasi,
maupun pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi. Materi yang
dikemas dalam video lebih mudah dimengerti oleh peserta didik.
Adapun langkah-langkah dalam menampilkan
video pembelajaran adalah sebagai berikut. Pertama, video yang dibuat oleh guru
harus menarik perhatian peserta didik sehingga ketika peserta didik melihat
tampilan video, maka mereka akan berantusias untuk belajar.
Kedua, guru harus menulis manfaat dan
tujuan pembelajaran, seperti materi job/profession, dalam bentuk Power Point (PPT) sehingga peserta didik mudah mengerti materi guna
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Ketiga, guru harus menyajikan materi
dalam bentuk lagu, seperti People in My
Town (kinds of jobs) sehingga
dapat menarik perhatian peserta didik.
Keempat, guru memberikan tugas kepada
peserta didik berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk mengidentifikasi
jenis-jenis pekerjaan, tempat kerja, dan aktivitas kerja sembari memberi
bimbingan dan arahan kepada peserta didik dalam mengerjakan LKPD.
Kelima, memberikan umpan balik terkait
apa yang sudah dipelajari. Di sini, guru bersama peserta didik merefleksikan kembali
apa kesulitan yang dialami dalam belajar materi job/profession dalam bentuk emoji.
Cara-cara ini bisa membuat peserta didik
kembali fokus untuk belajar bahasa Inggris. Media pembelajaran yang dibuat akan
berdampak pada partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Ketika
media pembelajaran yang dibuat tidak menarik, maka akan terjadi kepasifan
bahkan terjadi keheningan dalam pembelajaran.
Lewat video pembelajaran, materi yang
disampaikan lebih mudah dipahami oleh peserta didik dan keterlibatan peserta
didik dalam proses pembelajaran sangat aktif serta dapat menumbuhkan rasa
percaya diri peserta didik dalam proses pembelajaran.
Salah satu keberhasilan dalam proses
pembelajaran di kelas adalah penggunaan video pembelajaran yang menarik untuk
meningkatkan motivasi belajar bahasa Inggris pada peserta didik SMPK St. Yoseph
Noelbaki, Kabupaten Kupang.
Untuk itu, guru harus selalu berinovasi
dan kreatif dalam membuat media pembelajaran sehingga tercipta pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif, nyaman, dan menyenangkan di dalam kelas. (MDj/red)
0 Comments