Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Keberagaman yang menjadi prinsip kuatnya toleransi di
Indonesia akan menjadi refleksi dalam Perayaan Natal Nasional 2024 yang digelar
pada 28 Desember. Natal Nasional yang dilaksanakan di Indonesia Arena, Gelora
Bung Karno, Senayan, Jakarta bertema "Marilah Sekarang kita pergi ke
Betlehem".
Tema Natal 2024 terambil dari penggalan Injil Lukas
bab 2 ayat 15. Menurut Ketua Umum Natal Nasional 2024, Thomas Djiwandono, ada
tiga makna dalam tema ini. Pertama, refleksi atas nilai pengharapan,
kesederhanaan dan damai sejahtera. Kedua, kesederhanaan ini yang kita lihat
maknanya dalam kandang domba, kain lampin, serta gembala.
"Yang ketiga adalah inklusivitas. Inklusivitas,
menyangkut siapapun dan apapun kondisi manusia diajak bersukacita atas
kelahiran Juru Selamat Manusia," ujar Thomas di Gedung Konferensi
Waligereja Indonesia (KWI), Jakarta, Senin (23/12/2024).
Selain inklusivitas pada manusia, kelahiran Yesus juga
mengajak keterlibatan manusia terhadap lingkungan hidup.
"Lingkungan juga diajak bersukacita. Karena itu
belas kasih tak cuma kepada sesama manusia, tapi juga pada lingkungan
hidup," sebutnya.
Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia
(PGI), Pendeta Darwin Darmawan, menyoroti pesan solidaritas dan persatuan dalam
keanekaragaman Indonesia sebagai harapan baru dalam mewujudkan kasih dan damai
sejahtera.
"Mari kami mengajak umat dan gereja menjadi
penggerak dalam membawa perubahan positif di masyarakat melalui pelayanan
kasih," ujar Pendeta Darwin.
Sekretaris Komisi KWI Romo Diakon Frans Adi Kristi Prasetya
mengharapkan pentingnya momen Natal untuk memperkuat hubungan antar umat
beragama.
"Kita diajak untuk berpihak pada masyarakat
miskin dan lemah serta difabel. Dan kepedulian pada krisis lingkungan yang
mengancam umat manusia," ujar Romo Frans Adi.
Perayaan Natal Nasional didukung pemerintah melalui
Kementerian Agama. Menurut Dirjen Bimas Katolik, Suparman Sirait, dukungan
pemerintah sepenuhnya untuk momen memupuk kerukunan nasional.
"Toleransi dan kerukunan umat beragama adalah
modal sosial bangsa," tutur Suparman.
Dalam konferensi pers penjelasan perayaan Natal di
Gedung KWI, juga hadir Ketua Pelaksana Harian Natal Nasional, Lucky
Yusgiantoro, serta Koordinator Bidang Perayaan Chatarina Girsang. (Kemenag)
0 Comments