Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Mengenal Bilangan dengan Kartu Kwartet


Oleh : Elisabeth Frincenia Bella, S.Pd.

(Guru SDN Hamar)



CAKRAWALANTT.COM - Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang selalu diperhadapkan dengan perhitungan matematis. Misalnya, saat mengadakan sebuah acara, pihak penyelenggara harus menghitung jumlah makanan berdasarkan banyaknya tamu undangan. Perhitungan tersebut tentu membutuhkan kecakapan pemecahan masalah yang baik, mulai dari membaca situasi, menganalisis kondisi, hingga penetapan solusi yang tepat. Kecakapan itu disebut sebagai numerasi.

 

Menurut Boaler (2022), numerasi adalah keterampilan yang melibatkan lebih dari sekadar kemampuan berhitung. Numerasi juga mencakup pemahaman mendalam tentang matematika dan kemampuan untuk berpikir kritis tentang cara angka dan konsep matematika yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Aplikasi praktis dari kecakapan numerasi tersebut bisa dilihat dalam pembelajaran matematika.

 

Matematika adalah ilmu yang mempelajari struktur, hubungan, perubahan, dan ruang melalui penggunaan simbol, angka, dan konsep abstrak. Geary (2023) mendefinisikan matematika sebagai disiplin ilmu yang berhubungan dengan struktur, pola, dan hubungan yang melibatkan kemampuan berpikir secara abstrak dan logis, serta menerapkan prinsip-prinsip matematika dalam berbagai konteks. Maka dari itu, matematika bisa dipandang sebagai bagian integral dari perkembangan kognitif dan alat penting untuk memahami fenomena kompleks.

 

Salah satu materi yang diajarkan pada pembelajaran matematika adalah bilangan. Bilangan merupakan konsep fundamental dalam matematika yang digunakan untuk mengukur, menghitung, dan mengidentifikasikan kuantitas. Dalam pengertian umum, bilangan bisa berupa angka-angka, seperti 1, 2, 3, dan seterusnya. Namun, dalam matematika yang lebih dalam, bilangan juga bisa dikategorikan ke dalam berbagai jenis, seperti bilangan bulat, rasional, irasional, dan kompleks.

 

Pada pembelajaran bilangan di kelas I jenjang Sekolah Dasar (SD), peserta didik mulai belajar mengenali angka, menghitung, serta memahami konsep dasar bilangan yang menjadi fondasi bagi pemahaman matematika yang lebih kompleks di kemudian hari. Di sini, peserta didik diharapkan mampu mencapai tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan, yakni dapat mengenal bilangan cacah, mengurutkan bilangan, dan mengelompokan bilangan.

 

Namun, pada kenyataannya, peserta didik kerap mengalami kesulitan dalam memahami konsep bilangan. Ada yang belum mampu mengenal, mengurutkan, dan mengelompokkan bilangan. Kondisi tersebut sering terjadi di SD Negeri Hamar, Kabupaten Sikka, khususnya pada kelompok peserta didik kelas I. Kebanyakan dari mereka hanya menghafal bilangan dan kewalahan dalam menentukan bilangannya apabila diacak. Dari 5 orang peserta didik, 3 orang diantaranya belum bisa memahami dan menguasai materi bilangan dengan baik.

 

Persoalan di atas disebabkan oleh beberapa faktor, yakni perbedaan kecepatan belajar, penggunaan media pembelajaran yang belum tepat, serta kurang menariknya kegiatan belajar dan mengajar. Akibatnya, peserta didik menjadi tidak aktif dan sulit memperoleh hasil yang memuaskan.

 

Untuk mengatasi persoalan di atas, perlu adanya pendekatan pembelajaran yang bersifat interaktif dan menyenangkan bagi peserta didik. Penulis pun memanfaatkan permainan kartu kwartet sebagai media belajar untuk mengenal bilangan. Kartu kwartet merupakan jenis permainan kartu anak yang terdiri dari kelompok-kelompok kartu, di mana setiap kelompok memiliki 4 kartu yang saling berkaitan, seperti kelompok dengan angkka 1-4, 5-8, dan seterusnya.

 

Dalam permainan kartu kwartet, peserta didik harus mengumpulkan keempat kartu dalam satu kelompok dengan meminta kartu dari pemain lain hingga semua kelompok kartu berhasil dikumpulkan. Di sini, permainan kartu kwartet dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan berbagai konsep dasar bilangan.

 

Melalui angka yang tertera pada kartu kwartet, peserta didik dapat belajar mengenali dan membedakan bilangan. Peserta didik juga dapat mempelajari konsep pengelompokan dan urutan bilangan berhitung, memahami posisi angka dalam suatu urutan, serta menguasai konsep perbandingan dan penjumlahan sederhana. Selain itu, peserta didik secara tidak langsung turut menumbuhkan semangat kerja sama dan kolaborasi.

 

Adapun langkah-langkah penggunaan kartu kwartet dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut. Pertama, tahap persiapan. Pada tahap ini, Penulis membuat kartu kwartet yang berisi 4 kartu dalam satu set. Setiap kartu dapat mewakili kelompok bilangan tertentu. Misalnya, satu set kartu berisi bilangan puluhan (10, 20, 30, 40), satu set lagi berisi bilangan ganjil (3, 5, 7, 9), dan set lainnya berisi bilangan genap (2, 4, 6, 8). Setelah itu, Penulis menjelaskan tujuan permainan kartu kwartet kepada peserta didik.

 

Kedua, tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, Penulis membagikan kartu secara acak kepada peserta didik dan memastikan bahwa masing-masing mereka menerima beberapa kartu yang mungkin berasal dari set yang berbeda. Penulis dan peserta didik memulai permainan dengan aturan dasar. Peserta didik akan bertanya kepada teman sekelasnya untuk mengumpulkan 4 kartu yang membentuk satu set kwartet dan mengelompokkan bilangan berdasarkan kriteria tertentu, seperti bilangan ganjil, genap, atau puluhan.

 

Misalnya, apabila mereka memiliki set bilangan puluhan (10, 20, 30, 40), maka mereka harus mengurutkannya dari yang terkecil hingga terbesar dan sebaliknya. Kemudian, Penulis mengarahkan mereka untuk melakukan diskusi kelompok.

 

Ketiga, tahap evaluasi. Pada tahap ini, Penulis memberikan kuis singkat secara lisan kepada peserta didik. Di sini, Penulis akan mengukur pemahaman peserta didik terkait konsep mengenal, mengurutkan, dan mengelompokkan bilangan yang telah dipelajari.

 

Setelah menggunakan media kartu kwartet, Penulis menemukan adanya perubahan di kalangan peserta didik. Mereka terlihat lebih antusias dan kerap terlibat aktif dalam pembelajaran matematika. Semua peserta didik kelas I dapat mengingkat angka dengan cepat dan mampu menguasai materi bilangan dengan baik. Hasil evaluasi yang diperoleh Penulis juga menunjukkan adanya peningkatan kemampuan peserta didik dalam mengenal bilangan.    

 

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa permainan kartu kwartet terbilang efektif untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. Pembelajaran matematika dapat disajikan secara lebih menyenangkan dan interaktif. Mereka juga termotivasi untuk mempelajari bilangan dan hal-hal menyangkutnya.

 

Lebih lanjut, untuk meningkatkan efektivitas penggunaan kartu kwartet dalam pembelajaran matematika, guru disarankan untuk menyesuaikan tingkat kesulitan kartu kwartet dengan tingkat kemampuan peserta didik. Dengan begitu, pemanfaatan media ini dapat berdampak positif dalam proses pembelajaran. (MDj/red)


Post a Comment

0 Comments