Kupang, CAKRAWALANTT.COM -
Proposal ini merupakan satu-satunya
proposal yang lolos pendanaan dari seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam
lingkup LLDikti Wilayah XV NTT. Lolosnya proposal itu merupakan kali kedua
setelah tahun sebelumnya (2023), dosen yang bersangkutan juga berhasil
mendapatkan bantuan dana tersebut dengan proposal berjudul “Pengembangan
Prototipe Obat Herbal Terstandar Antimalaria dari Ekstrak Kulit Batang Pule
Hitam (Alstonia spectabilis)”.
Penelitian untuk pengembangan prototipe OHT
afrodisiak ini merupakan pekerjaan kolaboratif antara dosen Unwira dan beberapa
dosen dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang, Universitas
Hang Tuah (UHT) Surabaya dan perusahaan farmasi, PT Agaricus Sido Makmur
Sentosa (Asimas) Lawang-Malang.
Tim penelitian ini diketuai oleh Dr.
Maximus Markus Taek, M.Si. dengan anggota antara lain Dr. apt. Burhan Ma’arif
Z.A, M.Farm., dan apt. Novia Maulina,
M.Farm. (Dosen Prodi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Malang),
Erly Grizca Boelan, S.Si., M.Si. (Dosen Prodi Kimia FKIP Unwira), Faisal Akhmal
Muslikh, S. Farm., M. Farm (Dosen Fakultas Farmasi, Universitas Hang Tuah,
Surabaya) dan apt. Fuma Aji Putra P., S.Farm (Manajer Pemasaran PT. Asimas, Malang).
Penelitian ini juga melibatkan beberapa orang mahasiswa UIN Malang yang
mengerjakan pengujian-pengujian prototipe obat herbal tersebut di laboratorium.
Berangkat dari hasil studi etnomedisin
yang dilakukan oleh Dr. Maximus, tumbuhan Uvaria rufa atau yang biasa
dikenal dengan sebutan “Lelak” di Kupang atau “Koknaba” (bahasa Dawan) atau
“Koke” (bahasa Tetun) diketahui memiliki potensi besar sebagai agen afrodisiak.
Hal ini diketahui dari testimoni beberapa orang yang pernah menggunakan
tumbuhan ini. Rebusan atau rendaman kulit batang tumbuhan ini diklaim memiliki
khasiat yang baik untuk mempertahankan atau meningkatkan stamina, dan
mengembalikan kebugaran tubuh.
Berdasarkan hasil studi tersebut, Dr.
Maximus berencana untuk mengembangkan tumbuhan tersebut menjadi prototipe obat
afrodisiak agar dapat dikomersialkan kepada masyarakat luas. Berkenaan dengan
penelitian pengembangan prototipe obat herbal afrodisiak tersebut, pada tanggal
10-14 September 2024, anggota tim peneliti dari UIN Malang dan UHT Surabaya dan
mitra perusahaan farmasi dari PT Asimas Malang berkesempatan melakukan
kunjungan lapangan ke Kupang.
Kunjungan ini dimaksudkan untuk
bersama-sama dengan ketua tim dan anggota peneliti yang berasal dari Unwira
melakukan survei populasi tumbuhan Uvaria
rufa di wilayah sekitar Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor
Tengah Selatan (TTS). Dalam kunjungan lapangan tersebut, tim peneliti juga
sekaligus mengambil bahan baku berupa kulit kayu tumbuhan tersebut dan
mengumpulkan beberapa data dasar yang terkait dengan kebutuhan penelitian ini.
Dalam kunjungan lapangan tersebut, anggota
tim peneliti yang berasal dari mitra industri farmasi (PT Asimas) sempat
memberikan sosialisasi tentang “Peluang Kerjasama Pengembangan Obat Herbal,
Suplemen dan Makanan/Minuman antara Industri dan Perguruan Tinggi di NTT.”
Acara sosialisasi ini dilakukan di Ruang Workshop LPPM Unwira, dan dihadiri
oleh sekitar 50 orang dosen dan mahasiswa yang berasal dari Unwira, Universitas
Nusa Cendana (Undana) dan Poltekkes Kemenkes Kupang.
Dalam acara sosialisasi ini, pembicara -apt.
Fuma Aji Putra P., S.Farm (Manajer Pemasaran PT Asimas, Malang) mengharapkan
agar para dosen mulai mengarahkan penelitiannya untuk menghasilkan
produk-produk yang dibutuhkan masyarakat dan dapat dikomersialisasikan,
sebagaimana yang telah dicontohkan oleh tim peneliti prototipe OHT afrodisiak
ini, dan tidak hanya berhenti pada menghasilkan artikel ilmiah yang
dipublikasikan di jurnal-jurnal. (Yosefa Saru/MDj/red)
0 Comments