Dokumentasi kegiatan. |
Sabu Raijua, CAKRAWALANTT.COM - Guru berperan strategis dalam menentukan keberhasilan
dunia pendidikan, terkhususnya melalui proses pembelajaran. Transfer ilmu yang
dilakukan oleh guru kepada peserta didik menjadi poin penting dalam peningkatan
mutu pendidikan. Mengingat sentralnya peran guru tersebut, maka semua upaya
transformasi pendidikan selalu berkutat pada peningkatan kompetensi guru.
Hal itu juga berlaku dalam penerapan Kurikulum Merdeka.
Guru didorong untuk mampu mengimplementasikan metode dan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik. Maka dari itu, Sekolah
Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, menggelar kegiatan
In House Training (IHT) pada 22-23
Agustus 2024 di aula sekolah setempat.
IHT tersebut bertujuan untuk mempersiapkan para guru
dalam melaksanakan implementasi Kurikulum Merdeka dengan baik pada tahun ajaran
2024/2025. Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang bermanfaat untuk
meningkatkan kompetensi para guru selaku pendidik. Oleh sebab itu, pada kesempatan
tersebut, para guru SMAN 1 Raijua diberikan materi terkait “Merdeka Belajar,
Merdeka Mengajar”.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Koordinator
Pengawas (Korwas) Pendidikan Menengah Kabupaten Sabu Raijua, Yeremias Henuk.
Dalam sambutannya, Yeremias mengatakan, IHT tersebut merupakan upaya kolektif
dari satuan pendidikan untuk meningkatkan kapasitas atau kualitas sumber daya
pendidik dalam memahami, merancang, dan memodifikasi perangkat pembelajaran.
“Kita sudah masuk dalam Kurikulum Merdeka, di mana
guru harus menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran. Semua hal yang
diajarkan harus tepat sasaran, sehingga hasil yang diperoleh pun bisa maksimal,”
jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Raijua, Martinus Lay
Wadu, berharap, kegiatan tersebut bisa menjadi langkah strategis dalam
memberdayakan tenaga pendidik sehingga bisa menjadi lebih berkompeten di
bidangnya masing-masing.
“Semoga para guru bisa berpikir out of the box, terbuka, berwawasan luas, nyaman, terampil berinovasi, serta kreatif dan berpikir kritis,” tegasnya.
Adapun narasumber dan materi dalam kegiatan tersebut,
yakni Yeremias Henuk dengan materi “Kebijakan Kurikulum Merdeka”, Gabriel
Kueain dengan materi “Capaian, Tujuan, dan Alur Pembelajaran”, serta John
Bangngu dengan materi “Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)”.
Melalui materi-materi tersebut, para guru diarahkan
dan dibimbing untuk membuat modul ajar, mengisi, dan mengakses Platform Merdeka
Mengajar (PMM), serta menyusun modul P5. Semua itu diharapkan dapat berimbas pada
pengembangan potensi peserta didik. (Ande
Koroh/MDj/red)
0 Comments