Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Gandeng Cakrawala NTT, SMPK Watukrus Bola Gelar Workshop Literasi bagi Guru dan Peserta Didik

Dokumentasi kegiatan.


Sikka, CAKRAWALANTT.COM - Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) Watukrus Bola, Kabupaten Sikka, menggelar workshop literasi bagi guru dan peserta didik selama 3 hari, yakni Jumat-Minggu (23-25/8/2024), di sekolah setempat. Kegiatan tersebut didukung oleh Yayasan Rumah Literasi Cakrawala serta diikuti oleh 21 orang guru dan 45 orang peserta didik.

 

Kepala SMPK Watukrus Bola, Agnes Vaniante Silinde, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan inisiatif pihak sekolah untuk mendukung upaya peningkatan literasi di kalangan guru dan peserta didik. Hal itu, ungkapnya, diharapkan dapat berimbas pada pencapaian hasil rapor pendidikan yang lebih maksimal.

 

“Ini juga berangkat dari rapor pendidikan yang masih rendah, terkhususnya pada aspek literasi. Maka, kami berinsiatif untuk mengadakan kegiatan ini,” ujarnya.



Selain itu, Agnes berharap, kegiatan tersebut bisa berdampak positif bagi guru dan peserta didik, yakni mereka bisa menyalurkan gagasan dan kreativitas melalui literasi, numerasi, dan seni pertunjukan.

 

“Semoga para guru dan peserta didik bisa menghasilkan karya yang berkualitas. Apa yang dibaca dan ilmu yang diperoleh bisa disampaikan dengan baik melalui produk literasi dan numerasi serta seni pertunjukan,” tukasnya.



Sementara itu, Pimpinan Yayasan Rumah Literasi Cakrawala, Gusty Rikarno, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia berharap, pelaksanaan kegiatan tersebut tidak sekadar berkutat pada ruang-ruang penulisan, tetapi bisa juga berdampak pada peningkatan rapor pendidikan.

 

“Kita semua harus saling belajar dan berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, salah satunya melalui literasi. Dengan begitu, kita bisa mencapai hasil yang lebih maksimal pada rapor pendidikan,” pungkasnya.



Untuk diketahui, pada kegiatan tersebut, para guru dan peserta didik dibagi ke dalam dua kelas yang berbeda. Para guru didampingi dan diarahkan untuk mengenal dan menyusun esai ilmiah berbasis pembelajaran, sedangkan, para peserta didik diberikan ruang untuk menghasilkan produk-produk literasi/karya tulis dan mengenal seni pertunjukan. (Mustakim/MDj/red)    


Post a Comment

0 Comments