Dokumentasi kegiatan. |
Lembata, CAKRAWALANTT.COM - Dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat,
kelompok mahasiswa Program Studi (Prodi) Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Universitas Katolik
Widya Mandira (Unwira) Kupang, menggelar pelatihan pengolahan ubi kayu
(singkong) untuk produksi keripik dan tapioka. Hal itu merupakan bagian dari
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tengah dijalankan oleh para mahasiswa.
Kegiatan tersebut berlangsung dalam rangkaian live in OMK Paroki Pada, Keuskupan
Larantuka, yang diselenggarakan di Desa Waijarang, Kabupaten Lembata, pada 2-4
Agustus 2024, serta diikuti oleh 70 orang yang berasal dari Desa Waijarang,
Desa Pada, Desa Watokobu, dan Desa Bour. Adapun kegiatan tersebut dilakukan
oleh para mahasiswa bersama Karang Taruna Desa Waijarang.
Baca juga: Mahasiswa Kimia FST Unwira Kunjungi TPA Bunga Bali Waijarang
Ketua Panitia Live
In OMK Paroki Pada, Felix Lawe Boyang, menjelaskan, kehadiran mahasiswa
sebagai instruktur membawa dampak yang signifikan.
“Saya melihat peran aktif para mahasiswa ini tidak
hanya sekadar memberikan materi, tetapi juga memperkaya orang-orang muda
Katolik di sini, sehingga nantinya, mereka juga bisa berkontribusi bagi
pemberdayaan ekonomi desa serta pengembangan organisasi OMK itu sendiri,”
ungkapnya.
Sementara itu, Pastor Pendamping OMK Paroki Pada,
Pater Anil Swarna Kumar, MSFS., menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan yang
digelar oleh para mahasiswa Unwira tersebut. Menurutnya, pelatihan yang dibuat
tersebut adalah kesempatan untuk belajar dan meningkatkan perekonomian lokal.
Selama sesi pelatihan, ia selalu berinteraksi dengan
para mahasiswa terkait proses yang berlangsung.
Salah satu mahasiswa yang terlibat, Monika Woli Wokal,
menuturkan, untuk mendukung produksi dalam skala yang besar, maka dibutuhkan peningkatan
kapasitas peralatan, seperti mesin parut ubi.
Baca juga: Prodi Ilmu Komputer UNWIRA Gelar Pameran KKNT Bertajuk Digitalisasi Kewirausahaan
Menanggapi hal itu, Pater Anil menyatakan komitmennya
untuk mendukung pengembangan usaha keripik singkong tersebut.
“Jika OMK serius dalam mengembangkan usaha ini, maka
kami akan memastikan semua sarana produksi dilengkapi,” tegasnya. (Yosefa Saru/MDj/red)
0 Comments