Dokumentasi kegiatan. Foto: Arsip sekolah. |
Belu, CAKRAWALANTT.COM - Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Atambua, Kabupaten Belu, menggelar kegiatan “Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Pentas Seni”, Kamis (2/5/2024).
Kegiatan yang mengusung tema “Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka
Belajar” tersebut turut dihadiri oleh Kepala SMA Negeri 1 Atambua, Koordinator
Pengawas (Korwas) SMA/SMK Kabupaten Belu, komite sekolah, para guru dan peserta
didik, serta tamu undangan.
Korwas SMA/SMK Kabupaten Belu, Florina I. M. Taelake,
dalam sambutannya, mengatakan bahwa proses perubahan karakter peserta didik
dalam karya dan kegiatan P5 merupakan bagian dari implementasi Kurikulum
Merdeka guna mendukung para guru untuk terus berinovasi dan berkarya.
“Kegiatan ini sangat baik, sehingga bisa menjadi
agenda tahunan untuk terus mengembangkan kreativitas siswa sebagai bekal dan
dapat diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Atambua, Dominikus
Seran Bria, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
hasil karya para peserta didik. Karya-karya tersebut, jelasnya, merupakan kekuatan,
motivasi, dan implementasi para peserta didik dari hasil belajar P5 yang
diusung oleh sekolah dalam menunjang Kurikulum Merdeka.
“Kegiatan P5 yang diusung oleh sekolah terdiri dari
kearifan lokal, gaya hidup berkelanjutan (pengurangan dan pengolahan sampah),
suara demokrasi, bangunlah jiwa dan raganya, Bhineka Tunggal Ika, serta berekayasa
dan berteknologi untuk membangun NKRI,” tambahnya.
Menampilkan Karya Kearifan Lokal dan
Pentas Seni
Untuk diketahui, dalam memperingati Hardiknas tahun
2024, terdapat dua (2) tema yang diusung oleh SMA Negeri 1 Atambua, yakni “Kearifan
Lokal” dan “Gaya Hidup Berkelanjutan (Pengurangan dan Pengolahan Sampah)". Masing-masing
kelas memamerkan hasil karya kearifan lokal, seperti makanan lokal, media
belajar dari limbah kertas, plastik, ecobrik,
slogan pengurangan sampah, kerajinan tangan yang diolah dari barang-barang
bekas, dan produk lainnya.
Selain itu, pada kesempatan tersebut, para peserta
didik juga menampilkan pentas seni berupa tarian Likurasi, grup vokal, tari
kreasi, dan lain sebagainya. Para peserta didik kelas XI Alam 1 turut
menyumbangkan aksi drama dengan tema “Bandung Lautan Api” yang menjadi simbol
perjuangan dan pengorbanan kemerdekaan Indonesia.
Salah satu peserta didik kelas X, Anike Joice Meko,
mengaku sangat senang dan bangga, sebab bisa berpartisipasi dalam kegiatan
tersebut. Menurutnya, kegiatan tersebut bisa menjadi inspirasi bagi dirinya dan
peserta didik lain untuk terus belajar dan berkarya.
“Saya sangat senang, tetapi ada sedihnya juga, karena
persiapan kami kurang maksimal karena ini yang pertama buat kami. Semoga ke
depannya, kegiatan ini dapat memberikan kami dorongan dalam hal belajar dan
berkarya lewat kegiatan-kegiatan P5,” ungkapnya.
P5 Harus Terus Berlanjut
Di sisi lain, Koordinator Pelaksana P5, Hildegardis
Uduk, ketika diwawancarai, mengatakan bahwa kegiatan P5 harus berlanjut, sebab
tema-tema yang telah dikembangkan oleh sekolah harus sampai pada tahapan gelar
karya.
“Kegiatan ini, ke depannya, akan digelar secara rutin
dengan menghadirkan berbagai tokoh di Kabupaten Belu dan orang tua peserta
didik dengan jumlah yang banyak untuk menyaksikan karya para peserta didik.
Semoga ke depannya bisa berjalan lebih lancar dan membutuhkan dukungan untuk kegiatan
selanjutnya,” tukasnya.
Senada dengan itu, salah satu orang tua peserta didik,
Siprianus Mau Pelu, turut mendukung keberlanjutan kegiatan P5, sebab baginya,
kegiatan tersebut dapat memotivasi anak-anak untuk selalu berinovasi secara
kreatif.
“Kami selaku orang tua merasa bangga melihat anak-anak
tampil dengan bagus dan karya mereka luar biasa,” pungkasnya. (Silvester Kiik/MDj/red)
1 Comments
kegiatan yang di selenggarakan semoga dapat menumbuhkan semangat belajar siswa-siswi. Mantap... SMANSA....
ReplyDelete