(Puisi-puisi Peserta Didik SMAS Seminari Pius XII Kisol)
Pejuang
Puisi Julio R. G. Ndewi*
Kala
itu,
aku
terlahir dalam dunia tiga dimensi.
Terlena
dalam cumbuan emosi terpadu fantasi,
melintasi
keredupan amorfati
membendam
kisah yang tak kan terulangi.
Kala
itu, pagi masih kuncup,
suara
anaman terdengar sayup,
kesejukan
embun perlahan-lahan menghilang,
mengharuskan
waktu tergesa menghadang.
Kala
itu,
rembang
petang menguasai cakrawala.
Riuh
gaduh pecah terdengar,
menanti
waktu tak kunjung henti.
Tersisa
aku dan fragmen hidup yang kubenci.
Kala
itu,
di
saat engkau benar-benar pergi,
semesta
hanya memandang murung,
sementara
pecah tangisan bertalu-talu
dan
kerlap lilin dalam kelam sunyi.
Kini,
aku
hanya sendiri
meluruh
dalam serpihan debu,
memulai
perjuangan dalam kepalan sang waktu.
*Penulis adalah peserta didik kelas X SMAS
Seminari Pius XII Kisol
Pulang
Agustinus J. Jagu*
Teruntuk
wanita yang di sana.
Kau
tahu, nampaknya kita terlalu jauh
tuk
sekadar mendekap peluk.
Aku
juga tahu, bahwa kaulah alasanku,
tuk
gapai dunia sejauh ini.
Namun
Ibu,
saat
ini aku hanya ingin pulang dulu,
sebab
derita dan rindu ini
sudah
tak dapat dibelenggu dengan sebait pesan
yang
dulu kau titipkan lewat hujan
saat
kala itu aku melangkah pergi.
Sekarang,
semua sudah tak punya makna
Ketika
kau bukan lagi bahagiaku.
Saat
ini, izinkan aku tuk punya sejumput ingin.
Biarkan
aku tuk kembali dulu
tuk
sekadar merasakan
tentang
hangat dari pelukanmu.
Biarkanlah
aku juga tuk mampir sebentar
agar
aku bisa sekadar merasakan
lelapnya
tertidur
lewat
dongeng-dongengmu.
Karena
kutahu,
nanti
kau pasti berpulang
dan
aku tak mau saat itu tiba,
aku
hanyalah makhluk fana
yang
pandai merayakan sepi.
Aku
harap,
Kau
izinkan aku, Ibu,
aku
sudah terlalu rindu
pada
senyum ketabahanmu.
*Penulis adalah peserta didik kelas X SMAS
Seminari Pius XII Kisol
Tatapan Sendu
Puisi Arsenius Fandae*
Aku
dongakkan kepalaku,
menatap
kalian yang tengah bertikai
memperebutkan
bumi pertiwi
yang
indah nan permai ini.
Mungkin
tatapanku hanya sendu
yang
segera berlalu ditelan waktu.
Tapi,
camkanlah kataku!
akankah
bumi pertiwi bergembira ria dengan kalian?
Ataukah
ia malah menggerutu?
*Penulis adalah peserta didik kelas X SMAS
Seminari Pius XII Kisol
0 Comments