Oleh : Mary Senlitanto, S.Pd., Gr.
(Guru SMPK St. Yoseph Noelbaki, Kab. Kupang)
CAKRAWALANTT.COM - Dewasa ini, setiap satuan pendidikan di Indonesia wajib
mengajarkan bahasa Inggris kepada para peserta didik. Kewajiban tersebut tentu
senada dengan tuntutan global yang memprioritaskan bahasa Inggris sebagai
bahasa internasional. Dengan bahasa Inggris, semua anggota masyarakat, termasuk
peserta didik, dapat mengakses dan mempelajari semua informasi yang tersebar
lintas disiplin ilmu, budaya, dan teritorial. Hal itu akan berdampak pada
penguatan sumber daya manusia, termasuk dalam dunia pendidikan.
Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran
wajib di Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) St. Yoseph Noelbaki, Kabupaten
Kupang. Sekolah ini melaksanakan proses belajar dan mengajar dengan konsep
ramah anak dan kontekstual. Hal itu tertuang dalam salah satu misinya, yakni
mewujudkan Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). Oleh sebab itu, dalam
praktiknya, pembelajaran bahasa Inggris harus dirancang semenarik mungkin agar
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik.
Dalam perjalanannya, tidak jarang, pembelajaran bahasa
Inggris berlangsung secara konvensional dan tidak sesuai dengan konsep PAKEM. Penggunaan
media pembelajaran yang tidak kreatif dan inovatif menjadi salah satu faktor
penyebab. Akibatnya, peserta didik cenderung bersikap pasif, kurang menaruh
minat pada pembelajaran, serta tidak dapat memahami materi pelajaran dengan
baik. Untuk itu, diperlukan suatu media pembelajaran yang kreatif sehingga
dapat menarik minat belajar peserta didik terhadap pembelajaran bahasa Inggris.
Di era kemajuan teknologi saat ini, pembelajaran di
sekolah diharapkan menggunakan Technological
Pedagogical Content Knowledge (TPACK). TPACK mendorong guru untuk
menggunakan teknologi canggih guna membuat kegiatan belajar dan mengajar
menjadi lebih kreatif, semangat, dan terampil, salah satunya adalah Aplikasi Canva. Canva merupakan aplikasi desain online yang berisi berbagai model
desain poster, grafik, brosur, presentasi, logo, video, dan sebagainya. Pemanfaatannya
pada proses pembelajaran dapat meningkatkan kreativitas guru dan peserta didik dalam
mengajarkan dan memahami substansi pelajaran.
Penggunaan aplikasi canva dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas tentu sangat
bermanfaat. Dalam praktiknya, aplikasi canva
dapat digunakan dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Pada pertemuan pertama, guru akan
melakukan orientasi, apersepsi, dan motivasi. Di sini, guru mulai memetakan
kondisi dan kebutuhan peserta didik, sekaligus menghubungkan pengalaman peserta
didik dengan materi yang akan dipelajari. Selain itu, guru juga menyampaikan
tujuan dan menfaat dari topik yang akan dibahas bersama peserta didik.
Pada pertemuan kedua, guru akan melaksanakan tiga (3)
sintaks, yakni penentuan pertanyaan mendasar (start with the essential question), mendesain perencanaan proyek (design a plan for the project), dan
menyusun jadwal (create a schedule). Dalam
pertemuan ini, guru akan memperkenalkan aplikasi canva dan mulai merancang sebuah procedure text sederhana menggunakan canva.
Para peserta didik akan mencoba untuk membuat desain
sederhana dan pada pertemuan selanjutnya, mereka akan menjalankan proyek how to make sandwich secara prosedural. Setiap
kelompok peserta didik akan saling berkolaborasi dan menghasilkan teks
prosedur. Setelah itu, mereka akan membuat jadwal proyek materi procedure text selama 2-3 kali
pertemuan.
Pada pertemuan selanjutnya, guru akan melanjutkan
beberapa sintaks yang tersisa, yakni memonitor peserta didik dan kemajuan
proyek (monitor the student and the
progress of the project), presentasi proyek (project presentation), serta melakukan evaluasi dan refleksi proyek
(evaluate and reflect the project).
Penggunaan aplikasi canva bisa meningkatkan semangat belajar bahasa Inggris peserta
didik karena banyaknya gambar dan fitur menarik. Guru dan peserta didik bisa
mendesain procedure text secara
kreatif dan bisa berpikir lebih inovatif untuk menghasilkan proyek yang
menarik. Selain itu, para peserta didik juga bisa mempelajari bahasa Inggris
melalui penggunaan canva yang diatur
(setting) dalam bahasa Inggris.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran sangat berpengaruh pada kegiatan belajar dan mengajar di
dalam kelas. Media yang didesain semenarik mungkin dapat menumbuhkan semangat
dan perhatian peserta didik untuk belajar. Tentunya, kolaborasi antara model
pembelajaran project based learning dan
aplikasi canva sangat efektif dalam
meningkatkan minat belajar peserta didik.
Di sisi senada, peserta didik bisa lebih mudah
menguasai dan memahami materi pelajaran dengan media yang menarik dan
menyenangkan. Oleh sebab itu, penggunaan aplikasi canva dalam kegiatan belajar dan mengajar dapat mewujudkan proses
pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menarik. (MDj/red)
0 Comments