Ketum BMPS NTT (tengah bertopi) berpose bersama para guru SMPK St. Yoseph Noelbaki. |
Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Dunia pendidikan seyogianya berkaitan erat dengan
mutu. Mutu menjadi aspek utama yang wajib diperhatikan, sebab pendidikan
merupakan wadah pembentukan generasi-generasi masa depan bangsa. Peningkatan mutu
pendidikan harus dimulai dari tingkat satuan pendidikan guna memperbaiki hasil
penyelenggaraan pendidikan agar sesuai dengan arah kebijakan pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan tersebut juga selaras
dengan pemikiran Ketua Umum (Ketum) Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS)
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Winston Neil Rondo, ketika berbincang
bersama para guru dan peserta didik Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) St.
Yoseph Noelbaki, Kabupaten Kupang, Sabtu (16/3/2024).
“Mutu pendidikan adalah aspek utama yang wajib
diperhatikan. Mutu memang harus diperhatikan dan dipertahankan,” ujarnya.
Ketum BMPS NTT (kedua dari kiri) saat menyampaikan pemikirannya terkait mutu pendidikan. |
Menurut Winston, mutu sebuah proses pendidikan bisa
menjadi branding yang mendukung
eksistensi sebuah lembaga pendidikan di tengah masyarakat. Tanpa mutu
pendidikan yang baik, maka sebuah lembaga pendidikan akan terhimpit dalam
segala tuntutan dan tertinggal jauh dari berbagai kemajuan zaman.
“Masyarakat akan mengenal sebuah sekolah karena
mutunya. Orang tua pasti akan menyekolahkan anaknya di sekolah yang memiliki
proses pendidikan yang bermutu,” ucapnya.
Ia menambahkan, dalam mendukung upaya peningkatan
mutu, maka penguatan sumber daya manusia di lingkungan pendidikan harus
dilakukan. Kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan, ungkap Winston, harus
memperhatikan kinerjanya guna mewujudkan mutu pendidikan yang diharapkan.
“Mutu tentu tergantung kinerja sumber daya manusia,
yakni kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan,” tukasnya.
Apresiasi Penyelenggaraan Workshop Penguatan
Literasi
Selepas acara bincang-bincang bersama para guru dan
peserta didik, Winston juga berpartisipasi dalam seremoni penutupan kegiatan workshop
penguatan literasi bagi guru dan peserta didik di sekolah sekolah tersebut.
Ia sangat mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan
workshop penguatan literasi bagi guru dan peserta didik selama 3 hari, yakni
Kamis-Sabtu (14-16/3/2024), di SMPK Noelbaki tersebut.
Menurut Winston, kegiatan tersebut bisa mendukung
peningkatan mutu pendidikan, dimana para guru sebagai penggerak proses
pendidikan dan peserta didik sebagai subjek dari proses pendidikan berada dalam
satu wadah belajar yang sama.
“Semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut dan pastinya
harus berimbas pada mutu pendidikan. Sekali lagi, mutu adalah hal yang paling
penting,” pungkasnya.
Pantauan media, pada momen tersebut, turut hadir
Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi NTT, Direktur Yayasan
Rumah Literasi Cakrawala, Kepala SMPK St. Yoseph Noelbaki, dan para peserta
workshop penguatan literasi. (MDj/red)
0 Comments