Tampak depan taman literasi dan numerasi di SMPN 4 Kota Kupang. |
Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4
Kota Kupang memanfaatkan taman literasi dan numerasi di lingkungan sekolah
sebagai wadah belajar bagi para peserta didik. Hal itu disampaikan oleh Kepala
SMPN 4 Kota Kupang, Susy Aprijanti, kepada media ini ketika ditemui di ruang
kerjanya, Senin (22/1/2024). Menurutnya, pemanfaatan taman literasi dan
numerasi sangat positif bagi perkembangan peserta didik.
Ia menjelaskan, untuk saat ini, aspek
numerasi di kalangan peserta didik SMPN 4 Kota Kupang masih berwarna kuning,
sedangkan, aspek literasi, sambungnya, sudah berada pada tataran warna hijau. Hal
itu, ungkap Susy, mendorong dirinya bersama para guru untuk meningkatkan aspek
numerasi dan literasi di kalangan peserta didik, salah satunya melalui
pemanfaatan taman literasi dan numerasi.
“Taman literasi dan numerasi ini
dibangun pada November 2023. Pemanfaatan taman ini diharapkan dapat menunjang
upaya kami untuk meningkatkan rapor pendidikan, terutama pada aspek literasi
dan numerasi,” ujarnya.
Kepala SMPN 4 Kota Kupang. |
Susy menjelaskan, pada taman tersebut,
terdapat berbagai item dan quote terkait
numerasi dan literasi yang diadakan untuk merangsang kreativitas dan semangat
belajar para peserta didik. Selain itu, lanjut Susy, pihaknya juga membentuk
Tim Literasi dan Numerasi Sekolah yang berperan untuk mendukung dan menggerakkan
upaya peningkatan mutu pendidikan.
“Kami memaksimalkan semua hal di dalam
taman itu, sehingga peserta didik merasa nyaman dan semangat untuk belajar. Kami
juga telah membentuk Tim Literasi dan Numerasi Sekolah,” tukasnya.
Salah satu item penunjang numerasi. |
Ia menambahkan, guna meningkatkan aspek
literasi di kalangan peserta didik, pihak sekolah juga menyediakan Majalah
Dinding (Mading) di setiap kelas, sehingga para peserta didik bisa mengembangkan
potensinya di bidang menulis sesuai dengan apa yang telah dibaca.
Selain itu, sambung Susy, terdapat pula beberapa
program jangka pendek yang sudah dan akan dilakukannya, seperti
menyelenggarakan perlombaan matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),
membangun pojok baca, menerapkan metode gasing, berhitung menyenangkan, dan
sebagainya.
Membentuk Kelas Model Anti Kekerasan
Lebih lanjut, Susy menerangkan, pihaknya
akan menjadikan salah satu kelas sebagai kelas model anti kekerasan. Hal itu,
ungkapnya, merupakan tindak lanjut dari pengembangan yang telah dilakukan sebelumnya
sesuai dengan Permendikbudristek No. 46 Tahun 2023 yang mengatur tentang pencegahan
dan penanganan kekerasan dalam lingkungan satuan pendidikan.
“Saya berencana akan membentuk kelas
model anti kekerasan. Ini merupakan pengembangan dari apa yang sudah kami buat
sesuai Permendikbudristek No. 46 Tahun 2023. Kami sering mengampanyekan sekolah
anti kekerasan verbal maupun non verbal. Jadi, kami selalu memberikan sanksi
yang positif dan edukatif terhadap kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik,”
terang Susy.
Ia berharap, dengan begitu, para peserta
didik bisa mendapatkan pendidikan yang aman, nyaman, dan menyenangkan,
sedangkan, para pendidik dan tenaga kependidikan bisa memperoleh perlindungan
dalam bekerja. (MDj/red)
0 Comments