Dokumentasi kegiatan. |
Ende, CAKRAWALANTT.COM - Penyebaran informasi bohong atau hoaks di Indonesia
terbilang tinggi di tengah kemajuan teknologi informasi dewasa ini, terlebih
pada masa-masa menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) di tahun 2024.
Menyikapi hal itu, Tular Nalar bersama Komunitas Guru
Belajar Nusantara (KGBN) kabupaten Ende dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri 1 Ende mengadakan kelas Sekolah
Kebangsaan Tular Nalar guna meningkatkan literasi digital menuju Pemilu
2024. Sekolah Kebangsaan Tular Nalar-Mafindo tersebut diikuti oleh ribuan
peserta didik, Kamis (11/1/2024).
Koordinator Tular Nalar, Wilfridus Kado, menjelaskan,
Tular Nalar merupakan program pelatihan literasi digital untuk menyosialisasikan
bahaya hoaks serta membangun komitmen untuk menciptakan imunitas terhadap
penyebaran hoaks di masyarakat.
“Sekolah Kebangsaan adalah salah satu program dari
inisiaif Tular Nalar yang kami galakkan dan didukung Google.org. Ini merupakan
keseriusan kami dalam memberikan pemahaman yang komprehensif kepada generasi
muda tentang bahaya hoaks dan pentingnya kritis dalam menilai informasi,”
tambah Wilfridus.
Sementara itu, Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko
Nugroho, mengatakan, dengan dukungan berkelanjutan dari Google.org, Mafindo
merasa bangga dapat berkolaborasi dengan Love Frankie, Think Policy, Perludem,
Ruang Guru, para pakar dan aktivis literasi lainnya untuk memperluas program
Tular Nalar di 38 provinsi di Indonesia.
“Hal ini akan mendukung upaya kami sebelumnya dalam
memberdayakan penerima manfaat, terutama first-time
votters dan lansia dengan critical
thinking untuk mengenali dan mencegah penyebaran hoaks, misinformasi, dan
ujaran kebencian terkait pemilu,” jelasnya.
Di sisi senada, Direktur Love Frankie, Matt Love, juga
menekankan kondisi Indonesia yang sedang berada pada titik kritis di tengah
badai informasi digital.
“Tantangan hoaks dan misinformasi bukan hanya sekadar
gangguan selewat, tetapi juga ujian ketahanan kolektif atas norma dan
demokrasi. Urgensi untuk mengatasi kritis literasi digital tidak pernah lebih
terasa seperti sekarang,” ujarnya.
Bagi first-time
votters, yang memainkan peran penting dalam membentuk masa depan bangsa,
kemampuan untuk mengidentifikasi, serta menangkal potensi misinformasi bukan
hanya aset, tetapi suatu keharusan.
“Kolaborasi dengan Mafindo dalam program Tular Nalar
lebih dari sekadar kemitraan. Ini adalah upaya terpadu untuk membekali first-time votters dengan keahlian prebunking. Saat ini, kita mendekati
Pemilu 2024, sehingga kolaborasi bertujuan untuk memperkuat pertahanan lanskap
digital kita, serta memastikan setiap warga negara, terutama first-time votters, dapat dengan percaya
diri menavigasi lautan informasi dan membuat keputusan berdasarkan informasi
untuk masa depan Indonesia,” terangnya. (MDj/red)
0 Comments