Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Universitas Katolik Widya Mandira resmi menandatangani Memorandum
of Understanding (MoU) dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)
pada Rabu, (29/11/2023), di Aula St. Paulus, Lantai 4, Kampus Penfui.
Penandatanganan MoU tersebut dihadiri oleh
Rektor UNWIRA, Pater Dr. Philipus Tule, SVD., Ketua umum IAI, Ar. Georgius Budi
Yulianto, IAI., AA., Ketua Program Studi Arsitektur, Benediktus Boli, ST., MT.,
Sekertaris Kantor Kerja Sama dan Pusat Layanan Karier (KSPK), Beatrix Yunarti
Manehat, SE., M.S.A., para dosen dan mahasiswa Prodi Arsitektur, dan
undangan lainnya.
Berdasarkan MoU tersebut, Ikatan Arsitek
Indonesia (IAI) bersedia untuk menjadi mitra kerja dan mitra belajar, berkaitan
dengan kegiatan tri darma Perguruan Tinggi di UNWIRA, yang meliputi kegiatan
pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat.
Lebih lanjut, dalam kapasitasnya sebagai mitra kerja dan
mitra belajar, IAI dan UNWIRA sepakat untuk menyelenggarakan kegiatan seperti,
menjadi dosen tamu, mengembangkan ilmu terkati dengan keprofesian atau
PPAr., reviewer untuk ujian PPAr., publikasi kegiatan serta
kegiatan-kegiatan lainnya.
Pater Dr. Philipus Tule, SVD., dalam sambutannya menegaskan
bahwa ia sangat mendukung segala sesuatu yang berhubungan dengan
rencana-rencana pengembangan Prodi Arsitek UNWIRA. Tak sebatas itu, Alumnus
Program Doktoral di The Australian National University, Canbera-Australia ini,
mengingatkan agar Prodi Arsitek UNWIRA terus membawa arsitektur-arsitektur
global ke dalam arsitektur-arsitektur lokal.
“Saya sangat mendukung Prodi Arsitektur UNWIRA, termasuk
segala sesuatu yang berkaitan dengan rencana-rencana pengembangannya. Prodi
Arsitektur perlu berusaha untuk membawa arsitektur-arsitektur global ke dalam
arsitekur-arsitektur lokal, sesuai dengan moto UNWIRA, mengglobal tetapi tetap
berbasis lokal. Sekali lagi, saya ingin menegaskan bahwa secara institusional
maupun secara pribadi, saya sangat mendukung program-program yang digagas oleh
Prodi Arsitektur UNWIRA,” tegasnya.
Ar. G. Budi Yulianto, IAI., AA., selaku Ketua Umum IAI, dalam
arahannya mengatakan bahwa ia sangat berharap agar UNWIRA dapat membuka Program
Profesi Arsitek. Menurutnya, Program Profesi Arsitek tidak saja melayani
lulusan-lulusan UNWIRA, tetapi juga dapat melayani lulusan-lulusan dari kampus
lain di wilayah Nusa Tenggara Timur.
“Kita bisa membayangkan bahwa Program Profesi Arsitek
di Kawasan Indonesia Timur baru diselenggarakan oleh satu kampus saja, yakni
Universitas Hasanudin. Hal ini perlu dimanfaatkan secara baik oleh UNWIRA dalam
mengembangkan Prodi Arsitek,” tutupnya.
Kegiatan penandatanganan MoU tersebut
diakhiri dengan peluncuran website IAI NTT. (Rio Ambasan/MDj/red)
0 Comments