Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, menyelenggarakan kuliah umum dengan tema, "Inovasi Pembelajaran Fisika Terintegrasi HOTS dalam Merdeka Belajar”, pada Sabtu, (11/11/2023). Kegiatan ini diselenggarakan dalam dua format, yaitu secara luring di Aula St. Paulus, Gedung Rektorat, Lantai 4, Kampus Penfui, dan secara daring melalui Zoom Meeting.
Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah Dr. Ni Ketut Lasmi, M. Pfis., praktisi pendidikan dan penulis dengan materi tentang "Implementasi Kurikulum Merdeka dan Pengajaran yang Inovatif," serta Wilfridus Samo Doni, S. Pd., Guru Pendidikan Fisika SMAK Giovanni Kupang, dengan materi tentang "Penyusunan Modul Ajar Fisika dalam Kurikulum Merdeka."
Ketua Program Studi Pendidikan Fisika, Maria Ursula Jawa Mukin S,Pd., M.Pd., mengungkapkan bahwa kuliah umum ini merupakan kegiatan wajib dan rutin yang dilaksanakan oleh Program Studi Pendidikan Fisika dengan tujuan mempersiapkan mahasiswa Pendidikan Fisika UNWIRA untuk menjadi pengajar. Ia menekankan pentingnya inovasi, seperti kurikulum yang dinamis, pelatihan dan pengembangan dosen dan guru, kemitraan dengan industri, pengajaran berbasis teknologi, dan pengembangan riset dan inovasi.
“Mahasiswa kami dipersiapkan menjadi guru fisika. Oleh karena itu, mereka perlu tahu seperti apa menyusun pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi pembelajaran dengan menggunakan metode HOTS,” terang Maria.
Pada sesi pemateri, Dr. Ni Ketut Lasmi, membahas beberapa topik, termasuk struktur kurikulum, kurikulum operasional, proyek, dan pengajaran inovatif.
“Semua ini adalah fase yang harus dibuat dan dijalankan,” ungkapnya.
Dalam paparannya, Dr. Ni Ketut Lasmi, menjelaskan inovasi pembelajaran yang perlu dimiliki oleh para guru, dosen, dan mahasiswa Pendidikan Fisika UNWIRA sebagai calon pengajar, antara lain kurikulum yang dinamis, pelatihan pengembangan guru dan dosen, berbagi sumber daya, kemitraan dengan industri, pengajaran berbasis teknologi, pengembangan riset dan inovasi, keterampilan kritis, pembelajaran fiktif, kemampuan bahasa asing, monitoring, dan evaluasi berkelanjutan.
“Semoga dapat merangsang pemikiran kreatif dalam pembelajaran fisika, menciptakan keterampilan kritis, dan merawat semangat pembelajaran aktif di lingkungan akademik UNWIRA,” tambahnya. (Sandro Sogemaking/ Ocha Saru/MDj/red)
0 Comments