Suasana kegiatan penguatan sekolah ramah anak di SMPS Hanura Danga. |
Nagekeo, CAKRAWALANTT.COM - Sekolah Menengah Pertama Swasta (SMPS) Hanura Danga,
Kabupaten Nagekeo, menggelar kegiatan Penguatan
Sekolah Ramah Anak, Jumat (10/11/2023), di aula sekolah setempat. Kegiatan penguatan
sekolah ramah anak tersebut didukung oleh PMD P3A.
Dalam sambutannya, Kepala SMPS Hanura Danga,
Kristoforus Jo Wea, mengapresiasi PMD P3A yang berkesempatan hadir untuk
melakukan penguatan sekolah ramah anak di SMPS Hanura Danga.
“Saya selaku perwakilan pihak sekolah merasa bangga
dengan kehadiran PMD P3A yang telah datang untuk melakukan penguatan sekolah
ramah anak di sini. Kita berharap agar dengan kegiatan ini, SMPS Hanura Danga
bisa bebas dari kekerasan dan menjadi sekolah model ramah anak,” ungkap
Kristoforus.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Anak
Kabupaten Nagekeo, Vinsensius Je Mbupu, dalam pemaparan materinya, mengatakan
bahwa program penguatan sekolah ramah anak perlu dilakukan karena maraknya
kasus kekerasan anak di bawah umur.
“Harapan saya, SMPS Hanura Danga bukan hanya mengejar
intelektual, tetapi juga karakter anak. Kita berbeda untuk saling peduli,
bukannya untuk mem-bully,” tegasnya.
Senada dengan itu, Ketua Pemberdayaan Masyarakat dan
Perlindungan Perempuan dan Anak, Jane, menuturkan, kekerasan yang terjadi di
lingkungan sekolah biasanya menyasar fisik dan psikis. Kekerasan tersebut,
ujarnya, bisa dilakukan oleh sesama peserta didik (teman sebaya) atau bahkan
guru.
“Mendidikan anak tidak harus dengan kekerasan. Apabila
menjadi korban kekerasan, maka harus berani berbicara agar mendapatkan solusi,”
tukasnya.
Bermanfaat bagi Guru dan Peserta Didik
Maria Veronika Wea Keli, salah satu guru yang
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, mengungkapkan, penguatan sekolah ramah
anak sangat penting dan bermanfaat bagi para guru dan peserta didik untuk
saling peduli dan meminimalisir tindakan perundungan (bullying).
“Kegiatan ini penting sekali, terutama dengan adanya
sosialisasi dan penguatan sekolah ramah anak. Tentunya, kita bisa memberikan
suasana yang baru, yakni penerapan disiplin positif dari para guru kepada
peserta didik, atau sebaliknya,” tambahnya.
Sedangkan, Hironimus Paulo Cleophas, salah satu
peserta didik yang turut terlibat dalam kegiatan tersebut, mengaku bangga
karena bisa berpartisipasi.
“Senang dan bangga karena bisa ikut kegiatan ini. Selain
itu, kami juga bangga karena sekolah kami terpilih sebagai salah satu sekolah
model ramah anak,” pungkasnya. (Marni/MDj/red)
0 Comments