(Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi) |
Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika,
Budi Arie Setiadi, mengajak lembaga penyiaran televisi di wilayah perbatasan
untuk menyajikan konten-konten budaya Indonesia agar diketahui negara tetangga.
Menurutnya, hal itu penting agar bisa mengakomodasi keragaman Indonesia.
"Siaran-siaran di Indonesia
khususnya di wilayah perbatasan dituntut untuk mencerminkan siaran yang
berbudaya agar negara lain dapat mengetahui keanekaragaman budaya yang dimiliki
Indonesia," kata Menteri Budi Arie dalam acara Puncak Peringatan Hari
Penyiaran Nasional ke-90 di Kabupaten Bintan, Sabtu (12/08/2023).
Sejalan dengan salah satu tema dalam
peringatan Hari Penyiaran Nasional ke-90, untuk menyajikan siaran yang
berbudaya, Menteri Budi Arie menjelaskan siaran yang berbudaya merupakan siaran
yang menjunjung tinggi keberagaman, nilai-nilai suku adat dan budaya Indonesia.
Menurutnya, hal itu tercermin dengan
eksplorasi ragam kebiasaan dan kearifan lokal yang tersebar di wilayah
Indonesia.
“Industri penyiaran diharapkan dapat
melakukan eksplorasi terhadap berbagai budaya yang terdapat di Indonesia untuk
disuguhkan dalam bentuk konten yang menarik untuk pemirsa,” tandasnya.
Senada dengan Menkominfo Budi Arie
Setiadi, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Pusat, Ubaidillah, mengatakan
penyiaran perlu melakukan pendekatan lokalitas dan mengakomodir keberagaman
bangsa.
"Penyiaran harus mengakomodir
keberagaman, penyiaran tidak disarankan menjadi penyeragaman, di sini letak
penting pendekatan lokalitas dalam setiap penyiaran," jelasnya.
Menurut Ketua
KPI, menyiarkan keanekaragaman budaya merupakan langkah untuk menumbuhkan rasa
saling menghormati sebagai implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat.
"Penyiaran pada hakekatnya
menjadi penyempurna strategis dari implementasi nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat," ujarnya. (Kominfo/MDj/red)
0 Comments