Tim Peneliti bersama Pejabat LPPM Unwira dan para dosen Unwira berpose di Gedung Rektorat. |
CAKRAWALANTT.COM - Dua orang dosen Fakultas MIPA, Universitas
Katolik Widya Mandira (Unwira)-Kupang, Dr. Maximus M. Taek, M.Si. dan Paulus R.
F. Lalong, M.T.P. berkolaborasi dengan
beberapa dosen dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN
Maliki)-Malang dan Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakti Wiyata-Kediri untuk
mengembangkan Obat Herbal Terstandar (OHT) antimalaria dari bahan alam.
Kolaborasi ini terwujud melalui
penelitian berjudul “Pengembangan Prototipe OHT Antimalaria dari Ekstrak Pule
Hitam (Alstonia spectabilis) sebagai
Bentuk Penguatan Kemandirian Kesehatan Masyarakat NTT.” Penelitian ini
merupakan satu di antara 142 judul penelitian dari berbagai perguruan tinggi di
Indonesia yang lolos seleksi Program Bantuan Luaran Prototipe 2023 yang
dilaksanakan oleh Kemdikbudristek RI.
Tim pelaksana penelitian ini, selain
kedua dosen Unwira tersebut di atas, adalah Dr. apt. Burhan Ma’arif Z.A,
M.Farm., apt. Novia Maulina, M.Farm. (Prodi Farmasi FKIK UIN Maliki), Dr.
Zainabur Rahmah, M.Si. (Prodi Pendidikan Dokter FKIK UIN Maliki), dan Faisal
Akhmal Muslikh, M.Farm. (Prodi Farmasi IIK Bhakti Wiyata).
Penelitian ini juga melibatkan perusahaan
farmasi PT. Agaricus Sido Makmur Sentosa (Asimas)-Malang sebagai mitra yang
akan memproduksi prototipe OHT tersebut. Selain para dosen dan mitra industri,
penelitian ini juga menyertakan dua orang mahasiswa FMIPA Unwira, Selty Amsikan
(Prodi Biologi) dan Giovanni Teku (Prodi Kimia).
Survei tumbuhan dan pengambilan bahan baku kulit kayu
|
Penelitian untuk pengembangan OHT antimalaria ini bermula dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Maximus M. Taek tentang tumbuhan yang digunakan masyarakat asli di Kabupaten Belu dan Malaka (NTT) sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan penyakit malaria. Dari penelitian itu diketahui bahwa setidaknya ada 12 tumbuhan yang paling sering digunakan masyarakat sebagai obat tradisional antimalaria.
Di antaranya adalah kayu ular (Strychnos ligustrina), pule (Alstonia scholaris), pule hitam (Alstonia spectabilis), bobokan (Cleome rutidosperma), ciplukan (Physalis angulata), dan biduri (Calotropis gigantea).
Hasil penelitian itu kemudian
dilanjutkan dengan pengujian laboratorium, dan didapatkan bahwa tumbuhan Alstonia spectabilis memiliki aktivitas
antimalaria yang tinggi, dengan demikian berpotensi untuk dikembangkan menjadi
salah satu obat alternatif untuk pengobatan penyakit malaria.
Kegiatan penelitian ini secara formal
telah dimulai sejak penandatanganan kontrak penelitian dengan Direktorat Riset,
Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbud RI di Jakarta pada
tanggal 21 Agustus 2023, bertempat di Hotel Century Park, Pintu Satu Senayan,
Jakarta.
Proses pengeringan dan
pembuatan serbuk bahan baku
kulit
kayu pule hitam. |
Penandatanganan kontrak ini langsung
dilakukan oleh Dr. Maximus M. Taek sebagai Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unwira, sekaligus sebagai ketua tim
peneliti yang memenangkan program bantuan prototipe ini.
Menindaklanjuti kontrak tersebut, atas
undangan ketua tim, tiga orang anggota tim peneliti dari UIN Maliki dan IIK
Bhakti Wiyata, yakni Dr. Burhan Ma’arif, apt. Novia, M.Farm. dan Faisal,
M.Farm., telah melakukan kunjungan lapangan ke Kupang pada tanggal 25-27
Agustus 2023.
Kunjungan ini dimaksudkan untuk bersama-sama
dengan ketua tim dan anggota peneliti yang berasal dari Unwira melakukan survei
populasi tumbuhan pule hitam di wilayah sekitar Kota Kupang dan Kabupaten
Kupang, sekaligus mengambil bahan baku OHT berupa kulit kayu tumbuhan tersebut,
dan juga mengumpulkan beberapa data dasar yang terkait dengan kebutuhan
penelitian ini.
Kegiatan penyiapan bahan baku yang
meliputi pengeringan dan penggilingan kulit kayu pule hitam dan ekstraksi
dilakukan di Laboratorum Kimia Unwira-Kupang, sedangkan proses selanjutnya
yakni pembuatan OHT dalam bentuk tablet akan dilakukan di PT. Asimas-Malang,
dan pengujian sifat fisika dan kimia OHT serta aktivitas antimalarianya akan
dilakukan di UIN Maliki-Malang, Universitas Brawijaya-Malang dan Universitas
Airlangga-Surabaya.
Dalam kunjungan lapangan ke Kupang ini,
anggota tim peneliti dari Malang dan Kediri menyempatkan diri berdiskusi dan
membagi pengalaman penelitian dan publikasi ilmiah dengan pejabat LPPM dan
beberapa orang dosen Unwira.
Suasana
penandatanganan kontrak Program Bantuan
Luaran
Prototipe 2023 di Hotel Century Park Jakarta. |
Diskusi berlangsung menarik, karena
salah satu anggota peneliti, Dr. Burhan Ma’arif, memiliki banyak pengalaman
untuk dibagikan berkaitan dengan tips dan trik menulis proposal hibah-hibah
penelitian kompetitif nasional, dan publikasi artikel ilmiah pada jurnal
nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi.
Diskusi informal ini ditutup dengan
dorongan dan harapan Kepala LPPM Unwira kepada para dosen Unwira untuk terus
mencoba menulis dan mengajukan proposal-proposal kompetitif nasional sehingga
pada tahun-tahun berikut akan makin banyak proposal dari dosen-dosen Unwira
yang lolos pendanaan hibah-hibah yang ditawarkan oleh Kemdikbudristek dan
lembaga-lembaga lain misalnya BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).
Kepala LPPM Unwira juga berharap para
dosen mulai mengarahkan penelitiannya untuk menghasilkan produk-produk yang
dibutuhkan masyarakat dan dapat dikomersialisasikan, sebagaimana yang telah dicontohkan
oleh tim peneliti prototipe OHT ini, dan tidak hanya berhenti pada menghasilkan
artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal-jurnal. (red)
Penulis:
Dr. Maximus M. Taek, M.Si.
0 Comments