Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM -
Bertempat di Aula Paroki St. Maria Assumpta Kupang,
acara penandatanganan MoU dan MoA itu juga melibatkan Universitas Citra Bangsa
(UCB), Politeknik Pertanian Negeri Kupang (Politani), dan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kupang (Poltekes).
Dalam
sambutannya, Pater Dr. Philipus Tule, SVD., Rektor UNWIRA, mengatakan bahwa
salah satu aspek yang dapat disumbangkan oleh Perguruan Tinggi (PT) ialah
menjadi mitra dalam penelitian.
“Kontribusi
Perguruan Tinggi tidak hanya sebatas mengambil data, tetapi lebih dari itu
ialah berdiskusi mencari solusi dari permasalahan-permasalahan yang
sungguh-sungguh terjadi di dalam keluarga, seperti kemiskinan, ketertinggalan,
dan stunting,” ujar Pater
Lipus, alumnus Program Doktoral di The
Australian National University, Canberra-Australia.
Pater Lipus menambahkan bahwa kontribusi PT dimulai dari mengambil data,
menganalisis, mencari sebab-sebab, dan menemukan jalan keluar yang dilakukan di
lingkungan PT melalui seminar, diskusi ilmiah, sampai menghasilkan publikasi.
Sementara itu,
perwakilan UCB menjelaskan bahwa UCB telah menjalin kerja sama dengan BKKBN
Provinsi NTT untuk membantu menurunkan angka stunting.
“UCB turut
berkontribusi secara akademis dan praktis, sehingga Pemerintah dan stakeholder dapat mengambil keputusan
terkait penanganan stunting,”
jelasnya.
Melalui perwakilannya, UCB berharap agar semua PT dapat
terlibat dalam pencegahan stunting dengan menjadi agen perubahan yang dimulai
dari tingkat keluarga.
Selanjutnya, Johanis A. Jermias, S.Pt., M.Sc., Direktur Politani, menyebutkan
ada 2 (dua) Program Studi (Prodi) yang terlibat secara spesifik dalam
penanganan stunting, yaitu Prodi
Teknologi Pangan dan Prodi Teknologi Rekayasa Pangan.
“Sejak tahun lalu, kami telah bersinergi dengan Dinas Kesehatan Kota
Kupang dan didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam upaya
pencegahan stunting dengan
pendekatan kearifan lokal,” ungkap Bapak Johanis.
Menurut Bapak Johanis, memberdayakan kearifan lokal
dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah stunting di NTT.
Sementara itu, Marianus Mau Kuru, SE., MPH., Kepala BKKBN Provinsi NTT,
mengatakan bahwa salah satu peran PT ialah melakukan penelitian terhadap
berbagai permasalahan yang terjadi di NTT.
“PT berperan secara akademis sebagai lembaga yang melakukan penelitian
dan publikasi tentang faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan, gizi buruk, stunting, dan masalah lainnya,” tutur Bapak
Marianus.
Berkaitan dengan hal itu, Bapak Marianus menegaskan bahwa BKKBN siap
bekerja sama dan membantu PT dalam mencegah stunting.
"BKKBN bersedia menerima mahasiswa/i untuk melakukan praktik dan
penelitian di BKKBN," pungkas Bapak Marianus. (Ocha Saru/MDj/red)
0 Comments