(Delvita Bakun, seorang Mahasiswa dan Talenta Muda asal NTT yang berhasil mengukir prestasi di bidang olahraga. Foto: Kemendikbudristek) |
Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Talenta dari generasi muda
berbakat turut bersinar di Nusa Tenggara Timur (NTT). Beragam prestasi yang
mereka raih, mulai dari tingkat lokal, nasional, hingga internasional. Dalam
kegiatan Kunjungan Media atau Press Tour
ke Kota Kupang beberapa waktu lalu, Biro Kerja Sama dan Humas bersama awak
media mendapat kesempatan berbincang seputar prestasi dengan para mahasiswa
berprestasi. Berikut kisahnya.
Adalah Delvita Bakun, mahasiswa yang menorehkan
prestasi di bidang olahraga dari Universitas Nusa Cendana (Undana). Anak kedua
dari enam bersaudara ini awalnya menyukai bidang olahraga karena hobi.
“Di kelas 1 SMP saya dipilih
dari sekolah untuk mengikuti seleksi Naga Timor Sport Club yang diadakan untuk tingkat seluruh SMP se-Kota Kupang
dan di situ saya berhasil mendapat juara 3. Kemudian saya diajak oleh pengurus
Naga Timor untuk berlatih di klub hingga hari ini,” ujar Delvita.
Ketika ditanya mengenai manajemen waktu antara
kegemaran dan tanggung jawab akademik, ia mengaku tidak terlalu sulit sebab
sudah terbiasa untuk disiplin sejak kecil.
“Saya latihannya dimulai
dari jam 4 subuh sampai paling lambat jam 7 pagi. Setelah itu saya pulang dan
bersiap diri untuk ke kampus. Sore hari saya biasanya latihan jam 3 sore,
tetapi apabila sedang berhalangan dengan kuliah maka saya terkadang meminta
untuk latihan diundur ke jam 5 atau terkadang saya izin untuk tidak latihan
sore,” tutur Delvita yang bercita-cita menjadi dosen.
Meskipun orang tuanya bukan berasal dari kalangan
olahragawan, mereka sangat mendukung aktivitas Delvita. Ayah Delvita yang
bernama Daniel Bakun adalah buruh bangunan dan ibunya yang bernama Oknamina
Kebo adalah ibu rumah tangga.
“Orang tua saya sangat
mendukung, baik itu lewat doa maupun melalui pemberian motivasi untuk saya.
Begitupun dengan aktivitas saya di kampus,” ungkap Delvita yang pernah mendapat
apresiasi dari kampus atas prestasinya pada Pekan Olahraga Mahasiswa
Nasional (Pomnas) tahun 2022.
Capaian prestasi Delvita yaitu: 1) Juara 1 nomor
3.000 meter PON remaja di Surabaya tahun 2014 dan berhasil memecahkan rekor
pada kategori remaja, 2) Juara 2 nomor lari 1.500 meter dan 3.000 meter Asian
School Games di Brunei Darussalam tahun 2015, 3) Juara 2 nomor lari 1.500 meter
Asian School Games di Chiang Mai Thailand tahun 2016, 4) Juara 3 nomor
lari 1.500 meter POMNAS di Jawa Tengah tahun 2019, 5) Juara 1 nomor lari
5.000 dan 10.000 meter se-Provinsi NTT tahun 2022, serta 6) Juara 1 nomor lari
5.000 dan 10.000 meter POMNAS di Padang, Sumatra Barat, tahun 2022.
Mahasiswa berprestasi berikutnya adalah Yohanes
Dawi dari Universitas Karyadarma (Undarma), Kupang. Yohanes bercerita bahwa ia
sejak kecil sudah memiliki jiwa petarung sehingga ia merasa terpanggil untuk
menekuni olahraga kick boxing.
“Di saat saya kuliah di Universitas Karyadarma
Kupang, saya selalu dibimbing oleh para dosen maupun pembina yayasan untuk
menjadikan skill tersebut sebagai peluang untuk melebarkan
sayap sebagai pelatih di industri olahraga. Dengan begitu, tanpa harus menjadi
ASN, ke depannya (hidup) saya tetap bisa mandiri,” tuturnya optimistis.
Yohanes juga diminta untuk memperkuat keterampilan
berolahraga dengan mengikuti kompetisi di luar kampus jika aktivitasnya di
kampus sedang tidak padat.
“Undarma memberikan support luar biasa termasuk mengirimkan tim supporter untuk memberikan dukungan,” ungkapnya. Tak
sampai di situ, Undarma juga memberikan beasiswa pendidikan senilai Rp14,3 juta
yang terbagi dalam 8 semester. Hal ini tentu meringankan mahasiswa karena hanya
perlu membayar Rp1 juta saja tiap semester.
“Undarma adalah kampus yang peduli dengan
mahasiswa berprestasi. Inilah alasan mengapa saya mengambil keputusan untuk mau
melanjutkan studi ke perguruan tinggi setelah sebelumnya saya merasa pesimis
karena saya berpikir tidak pernah bisa kuliah,” tutur Yohanes.
Ia mengungkapkan bahwa Ibunya, Ruth Fina, yang
sehari-hari berprofesi sebagai petani, selalu mendukung aktivitasnya.
“Orang tua selalu mendoakan
saya dengan penuh cinta kasih,” katanya yang bercita-cita ingin menjadi
wirausaha sukses dengan tetap menggeluti olahraga.
Adapun deretan prestasi yang berhasil ditorehkan
Yohanes adalah 1) Juara 1 Kick Boxing 2023 di Jawa Tengah, 2) Juara 1 Tarung
Bebas Kota Kupang tahun 2022, 3) Juara 3 Porprof Tarung Derajat tahun 2022, 4)
Juara 1 Seleksi Prapon Wushu 2023, dan 5) Wasit Terbaik Tarung Derajat di
Kabupaten Kupang tahun 2022.
Prestasi lain yang juga
membanggakan dari bidang akademik datang dari kisah Axl Alonso Lubalu,
mahasiswa Program Studi Manajemen di Undana. Ia begitu antusias menceritakan
pengalaman magangnya di PT Shippindo Teknologi Logistik, yang berkantor pusat
di kawasan Setia Budi, Jakarta. Peserta Magang dan Studi Independen
Bersertifikat (MSIB) batch 3 tahun 2022 ini mengaku bahwa motivasi
terbesarnya mengikuti program tersebut karena ingin merasakan suasana dunia
kerja secara langsung di Jakarta.
“Beberapa kali pernah ikut seleksi untuk bisa
magang di kota-kota besar namun belum berhasil. Penyebabnya yaitu kuota yang
dibuka sangat terbatas, kualifikasi yang tidak sesuai, dan sebagainya. Khusus
untuk MSIB saya lihat kuota yang dibuka cukup besar sehingga saya optimis bisa
lolos,” ucap Axl.
Menurutnya, selain kemampuan hardskills yang memang seharusnya sesuai antara program
studi yang sedang ditempuh dengan posisi yang akan dilamar untuk dipersiapkan,
hal lainnya yang juga penting adalah softskills dan mindset yang benar.
“Misalnalya keinginan yang
tinggi untuk belajar atau rasa ingin tahu yang tinggi, serta kemampuan
beradaptasi dan dapat berkolaborasi,” kata Axl.
Selain itu, lanjutnya, dalam seleksi MSIB, salah
satu hal yang harus dipersiapkan adalah kelengkapan berkas yang dilampirkan.
Misalnya CV yang mengesankan, hingga kemampuan public speaking untuk
dapat melakukan "self-selling" dalam tahap wawancara.
“Satu hal yang membuat saya bangga adalah saya
satu-satunya peserta magang (intern) yang berasal dari NTT. Latar belakang budaya
menjadi keunikan tersendiri sejak awal. Namun saya bisa membuktikan diri untuk
memberikan kinerja terbaik hingga di akhir program saya berhasil meraih
penghargaan sebagai Best Intern in Non-Ops,” ungkapnya bangga.
Axl kemudian menuangkan
kisah pengalamannya selama mengikuti magang melalui platform Linkedin dan dimasukkan sebagai salah
satu konten rujukan/contoh pada deck presentasi bagi employees dan intern di perusahaan tersebut.
Axl tak menampik, ada beberapa tantangan yang
harus ia hadapi. Pertama, terkait tempat tinggal. Berbeda dengan program
lainnya di Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang akan dibantu akomodasinya
oleh pihak kampus penerima, waktu itu Axl harus berusaha sendiri mencari
kos-kosan dengan harga yang sesuai kantong mahasiswa namun relatif dekat dengan
lokasi kantor.
Kedua, terkait dengan biaya hidup yang menurutnya
sangat terbatas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi Jakarta dikenal
sebagai salah satu kota dengan tingkat biaya hidup yang sangat tinggi.
Ketiga, terkait dengan
proses adaptasi yang harus dilakukan ke berbagai aspek dalam waktu yang
bersamaan, Axl mengatakan butuh komunikasi yang intens guna menjaga hubungan
baik dengan sesama peserta magang maupun mentor dan user di kantor.
“Solusi yang waktu itu saya lakukan adalah dengan menumpang dulu selama seminggu di kosan teman saya, lalu berkomunikasi dengan dosen dan mentor juga untuk meminta saran hingga saya akhirnya mendapatkan kos yang sesuai dengan bujet yang saya punya. Sementara untuk biaya hidup harus saya rencanakan sedetail mungkin agar mencukupi untuk biaya kos, makan, dan transportasi,” kenangnya.
Axl mengaku banyak
sekali manfaat yang diperoleh dari MSIB. Mulai dari belajar hidup mandiri,
tanggung jawab, integritas dalam menjalankan tugas yang diberikan, wawasan
terkait dunia pergudangan dan logistik, pola pikir terhadap orientasi target,
budaya startup, hingga keterampilan bergaul dengan orang-orang
yang berpengalaman di bidangnya. “Ini semua pastinya akan menjadi nilai tambah
bagi saya saat akan masuk ke dunia kerja profesional nantinya,” ujarnya yakin. (Penulis: Denty A./Editor: Desliana M./Kemendikbudristek)
0 Comments