(Dokumentasi Kemendikbudristek) |
Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Sebagai forum tertinggi yang membahas masalah
kebahasaan dan kesastraan di Indonesia, Kongres Bahasa Indonesia (KBI) yang
telah diselenggarakan sejak 1938 hingga sekarang memiliki peran penting dalam
pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia.
Sebagai upaya menyosialisasikan pelaksanaan KBI XII di
tahun 2023, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
menyelenggarakan Diseminasi Pencanangan Tahun KBI XII di Jakarta, pada Senin,
(20/3/2023).
Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz, mengatakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Negara Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak
kemerdekaan. Menurutnya, Bahasa Indonesia bukan hanya sebagai pengikat
persatuan dan kesatuan bangsa, melainkan juga sebagai penghela ilmu
pengetahuan.
“Sebagai penghela ilmu, Bahasa Indonesia telah mampu
mewadahi keberagaman konsep pengetahuan, baik konsep yang berakar pada kearifan
Nusantara maupun konsep peradaban modern,” ujarnya.
Tema yang diangkat pada KBI tahun 2023 adalah “Literasi dalam Kebinekaan untuk
Kemajuan Bangsa”. Tema KBI XII mengandung makna bahwa penguatan literasi baca
tulis perlu ditumbuhkan dari kesadaran tentang kebinekaan yang menjadi fakta
keindonesiaan yang meliputi adat istiadat, suku bangsa, bahasa, dan agama.
Sementara itu, slogan KBI XII adalah “Adibasa, Adiwangsa”. Dalam Bahasa
Sanskerta, Adibasa berarti bahasa
yang baik dan Adiwangsa berarti
bangsa yang unggul. Slogan ini menyiratkan cita-cita luhur untuk menjadikan Bahasa
Indonesia sebagai modal dan sumber kekuatan untuk menjadi negara yang
diperhitungkan di tingkat dunia sebagai bangsa yang maju dan utama.
E. Aminudin Aziz menjelaskan pemahaman tentang pentingnya bahasa daerah, Bahasa
Indonesia, dan bahasa asing haruslah disertai dengan kesadaran akan kedudukan
dan fungsinya masing-masing agar dapat membentuk identitas yang kuat serta
kemampuan bersaing yang unggul dalam upaya memajukan bangsa dan negara.
“Dengan demikian, kemampuan bahasa yang baik (adibasa)
membuat Indonesia dapat menjadi bangsa yang unggul (adiwangsa),” tuturnya.
Adapun, KBI XII memiliki tujuan untuk menetapkan arah kebijakan dalam
pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia dengan menghimpun semua pemangku
kepentingan untuk berdiskusi dan berbagi informasi terkait dengan penanganan
bahasa, khususnya Bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Selain itu, kongres ini juga akan menghasilkan rekomendasi yang dapat menjadi
masukan bagi pengambil kebijakan dalam menjalankan tugas dan fungsi
pengembangan dan pembinaan bahasa di Indonesia.
KBI XII memiliki tiga subtema utama, yaitu Revitalisasi Bahasa dan Sastra
Daerah, Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Internasionalisasi Bahasa
Indonesia. Semua subtema ini bermuara pada peningkatan literasi bahasa dan
sastra daerah serta literasi bahasa dan sastra Indonesia.
Subtema pertama, “Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah”, meliputi pewarisan
bahasa ibu atau bahasa daerah di ranah keluarga, sekolah, dan masyarakat;
pendokumentasian bahasa, sastra, dan aksara daerah; peran pemerintah daerah dan
komunitas dalam pelestarian bahasa daerah; penelitian mutakhir tentang bahasa
daerah; serta strategi pemanfaatan teknologi informasi dalam pelindungan bahasa
dan sastra daerah. Pembicara utama pada subtema ini adalah Asisten Direktur
Jenderal UNESCO untuk Pendidikan, Stefania Giannini.
Selanjtunya, subtema kedua, “Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia”, membahas
literasi pada era digital; bahan ajar literasi; pengukuran kecakapan literasi
dalam bahasa Indonesia; peran masyarakat dalam penguatan literasi; serta
pemartabatan bahasa negara di ruang publik. Subtema ini akan diisi oleh Najwa
Shihab sebagai pembicara utama.
Kemudian, subtema ketiga, “Internasionalisasi Bahasa Indonesia”, mencakup
optimalisasi diplomasi bahasa Indonesia melalui Program Bahasa Indonesia bagi
Penutur Asing (BIPA); optimalisasi peran perwakilan, mitra kerja, dan diaspora
Indonesia di luar negeri dalam internasionalisasi bahasa Indonesia;
optimalisasi peran kementerian dan lembaga di dalam negeri dalam
internasionalisasi bahasa Indonesia; peran sastra dan budaya dalam diplomasi
bahasa; serta penerjemahan sebagai strategi diplomasi bahasa Indonesia.
Pembicara utama pada subtema ini yaitu Menteri Luar Negeri Republik Indonesia,
Retno Marsudi.
Kegiatan Kongres Bahasa Indonesia XII
Kongres Bahasa Indonesia XII akan diselenggarakan pada 26 s.d. 28 Oktober 2023
di Jakarta, dengan puncak acara kongres pada 28 Oktober 2023. Metode
pelaksanaan kongres akan diselenggarakan secara hibrida.
Kegiatan KBI XII meliputi berbagai tahapan yaitu, pendaftaran pemakalah dan
peserta, pengumuman pemakalah terpilih dan peserta terpilih, diseminasi
kebahasaan dan kesastraan, pameran virtual, kelas mahir, dan persidangan.
Pendaftaran pemakalah dibuka dari tanggal 16 Januari hingga 2 Mei, sedangkan
pendaftaran peserta dibuka dari tanggal 16 Januari hingga 2 Juli. Selain itu,
diadakan pula kegiatan diseminasi kebahasaan dan kesastraan pada bulan Maret
hingga September. Diseminasi ini akan mencakup berbagai kegiatan, seperti
seminar, diskusi, dan lokakarya (workshop) yang akan membahas berbagai topik
tentang kebahasaan dan kesastraan.
Pada Bulan September hingga Oktober juga akan diselenggarakan Kelas Mahir
sebagai program pelatihan intensif bagi para profesional di bidang kebahasaan.
Program Kelas Mahir ini diharapkan menjadi jawaban atas tantangan yang dihadapi
para profesional di bidang kebahasaan untuk mengembangkan wawasan dan
meningkatkan kemampuan mereka.
Ada dua bidang yang akan dilatihkan dalam Kelas Mahir, yaitu Leksikografi
Korpus dan Linguistik Forensik. Narasumber pada Kelas Mahir Leksikografi Korpus
adalah Michael Rundell, pekamus dan penulis buku The Oxford Guide to Practical
Lexicography; Miloš Jakubíček, CEO of Lexical Computing; dan Vojtěch Kovář,
Direktur Teknik Sketch Engine. Sementara itu, narasumber pada Kelas Mahir
Linguistik Forensik adalah E. Aminudin Aziz, Tahmineh Tayebi, pengajar
Linguistik Forensik di School of Social Sciences and Humanities dan Aston
Institute for Forensic Linguistics; serta perwakilan dari Universitas Aston.
Tahapan terakhir dalam KBI XII adalah persidangan yang akan diadakan pada
tanggal 26 hingga 29 Oktober 2023. Pada tanggal 28 Oktober, rekomendasi hasil
kongres akan diserahkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, kepada Presiden Republik
Indonesia, Joko Widodo.
Melalui KBI XII ini, Kemendikbudristek berharap menghasilkan rekomendasi yang
akan menjadi bahan masukan bagi pengambil kebijakan dalam melakukan tugas dan
fungsi pengembangan dan pembinaan Bahasa di Indonesia sehingga bahasa Indonesia
dapat terus mengembangkan perannya sebagai pemersatu bangsa dan penghela ilmu
pengetahuan serta menjadikan Indonesia sebagai negara yang diperhitungkan di
tingkat dunia sebagai bangsa yang maju dan utama.
Kemendikbudristek mengundang seluruh ahli dan profesional di bidang kebahasaan
untuk berpartisipasi dalam Kongres Bahasa Indonesia XII dan Kelas Mahir.
“Kongres ini merupakan kesempatan yang baik untuk memperkaya pengetahuan dan
pemahaman mengenai bahasa Indonesia serta memperkukuh eksistensinya dalam
perspektif global,” tutur E. Aminudin Aziz.
Informasi lebih lanjut mengenai Kongres Bahasa Indonesia XII dan Kelas Mahir
dapat diperoleh melalui situs resmi Kongres Bahasa Indonesia, yaitu https://kbi.kemdikbud.go.id/2022/portal.php. (Denis/Seno/Kemendikbudristek/MDj/red)
0 Comments