(Foto: Anggota Komunitas Literasi SMP Negeri 1 Lewolema) |
Flores Timur, CAKRAWALANTT.COM - Komunitas Literasi SMP Negeri 1 Lewolema, Kabupaten
Flores Timur, menggelar kegiatan penanaman tanaman obat di pekarangan sekolah,
Selasa (7/2/2023), bersama kelompok peserta didik kelas VII A SMP Negeri 1
Lewolema yang tengah melakukan praktik pembelajaran prakarya. Tanaman yang
ditanam merupakan jenis tanaman obat rumah tangga, seperti kunyit, kumis
kucing, jahe, lengkuas, serai merah, dan lain-lain. Kegiatan tersebut merupakan
bagian dari upaya peningkatan kreativitas, bakat, dan potensi peserta didik di
luar kelas.
Kepada media ini, Kepala SMP Negeri 1 Lewolema, Wilbrodus
Wungbelen, memberikan apresiasi kepada Komunitas Literasi SMP Negeri 1 Lewolema
yang dapat menggelar kegiatan positif tersebut. Komunitas Literasi di SMP Negeri
1 Lewolema, ujarnya, telah membuka ruang yang luas kepada anak-anak untuk
menyalurkan bakat, minat, dan potensinya.
“Tentang kegiatan menanam obat rumah tangga di
pekarangan sekolah, sebagai Kepala Sekolah, saya menilai sebagai kegiatan yang
sangat positif. Aktivitas menanam mesti menjadi hal yang akrab di kalangan
siswa. Kita mendorong mereka untuk melakukan aktivitas kreatif ini di sekolah
dan bisa menjadi contoh untuk dapat dilakukan saat kembali di rumah. Proses
belajar hari ini benar-benar didorong menjadi pembelajaran yang merdeka.
Memberikan kesempatan yang luas kepada siswa mengekplorasi bakat dan
potensinya,” kata Wilbrodus.
Sementara itu, Maksimus Masan Kian, selaku Pembimbing
Komunitas Literasi SMP Negeri1 Lewolema, menuturkan bahwa anak-anak membutuhkan
pendampingan yang serius dan fokus dalam mengembangkan bakat dan potensinya. Hal
itu, tandasnya, bisa dilakukan dengan membuat kegiatan-kegiatan positif yang
sederhana, seperti penanaman tanaman jenis obat di pekarangan sekolah.
“Anak-anak memiliki banyak potensi yang membutuhkan
pendampingan serius dan fokus dari guru. Mengajak anak-anak menanam adalah
salah satu bentuk mendorong anak mencintai tanah, mencintai kebun, mencintai petani.
Kita tidak tahu masa yang akan datang peluang kerja seperti apa. Saat ini
lapangan pekerjaan semakin sulit dan modal kita adalah memiliki tanah yang luas
belum digarap. Ini yang bisa dimanfaatkan untuk menanam. Proses hari ini
setidaknya memberikan motivasi kepada anak-anak untuk kelak bisa menjadi petani
professional memanfaatkan lahan tidur yang ada di kampung halamannya,” ungkap Maksi.
Pantauan media, masing-masing peserta didik membawa
anakan tanaman obat rumah tangga sesuai dengan penugasan pada kelompok
masing-masing. Setelah mendapat petunjuk awal dari pembimbing, masing-masing peserta
didik bergerak menuju ke area yang telah disiapkan dan secara serempak
melakukan penanaman. Selain kelompok peserta didik yang mendapat tugas untuk menanam,
terdapat pula kelompok peserta didik yang ditugaskan untuk meliput kegiatan, memotret,
hingga membuat dokumentasi dalam bentuk video untuk di-upload di youtube.
Usai melakukan penanaman, angggota Komunitas Literasi SMP
Negeri 1 Lewolema merampungkan data untuk membuat berita sekolah, mengedit foto,
dan melakukan pengeditan video. Semua peserta didik tampak antusias mengikuti
kegiatan tersebut.
Salah satu peserta didik, Lutgardis Ema Hajon,
mengatakan bahwa kegiatan di luar ruang kelas selalu menggembirakan dan asyik.
“Kegiatan di luar ruang kelas itu selalu menggembirakan dan asyik. Tidak
membuat bosan. Selalu menjadi hari yang kami nanti-nantikan pada setiap
kegiatan literasi. Ada saja hal baru yang kami pelajari bersama,” pungkas
Lutgardis. (MDj/red)
0 Comments