(Foto: Peserta didik SMP Swasta Katolik St. Ursula Ende mengikuti kegiatan Study Visit bersama Kelompok Anyam Karya Ibu) |
Ende, CAKRAWALANTT.COM - Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Swasta Katolik St. Ursula Ende menggelar kegiatan Study
Visit Bagi Peserta Didik selama 4 hari,
yakni Jumat-Selasa (13-17/1/2023). Kegiatan tersebut mendatangkan Kelompok Anyam Karya Ibu yang berasal dari Desa
Watunggere, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende, serta dibuka secara langsung
oleh Wilhelmus Siga selaku perwakilan
Kepala SMP Swasta Katolik St. Ursula Ende.
Dalam
sambutannya, Wilhelmus berharap agar kegiatan tersebut dapat meningkatkan kreativitas peserta
didik, khususnya untuk menunjang Kegiatan Integrasi yang akan dilaksanakan pada Bulan Mei 2023 mendatang. Dengan
kegiatan tersebut, ujarnya, para peserta didik juga dapat semakin mencintai
produk atau kearifan lokal.
“Di zaman
sekarang, kehidupan semakin bergantung pada gadget dan teknologi-teknologi baru
yang berkembang. Produk dan kearifan lokal yang merupakan harta dan kekayaan
kita semakin lama akan dilupakan. Oleh karena itu, kegiatan Study Visit ini dilangsungkan dengan
harapan bahwa para peserta didik dapat meningkatkan kreativitas dan kerja sama
untuk menghasilkan karya-karya anyaman yang kelak akan kita pamerkan dalam pelaksanaan
Ujian Integrasi Bulan Mei,” kata Wilhelmus pada pembukaan kegiatan Study Visit di Aula SMP Swasta Katolik
St. Urula Ende.
Kelompok
Karya Ibu yang beranggotakan 23 orang tersebut mengutus 5 orang sebagai pendamping
pembelajaran karya anyaman. 5 orang tersebut adalah Mama Bayu (Ibu Ketua), Mama
Gina, Mama Dede, Mama Renol, dan Mama Renya. Kelimanya sudah cukup lama menekuni
bidang anyaman.
“Saya
sendiri sudah bekerja sebagai penganyam selama 10 tahun. Selama itu, saya sudah
pernah mengikuti pameran terus pernah juga diundang ke Gedung Universitas
Flores dan banyak berperan dalam kegiatan kecil di desa yang berkaitan dengan menganyam.
Lama menganyam itu tergantung barangnya biasa saja atau barangnya istimewa,
kalau istimewa pengerjaannya bisa sampai 2 hari, tapi kalo yang biasa saja
pasti cepat. Daun yang digunakan dalam menganyam ini daun lontar atau bisa juga
pakai rotan, pewarnanya dari bahan alami yaitu dari kasumba,” ujar Gina, salah
satu pendamping dari Kelompok Karya Ibu saat diwawancarai peserta didik di hari
terakhir.
“Pesan
saya untuk anak-anak yang akan mengikuti Kegiatan Integrasi tentang menganyam
ini terus berusaha karena menganyam butuh konsentrasi dan menguasai tekniknya
satu per satu mulai dari bagaimana memotong daun pandan, bagaimana cara menyambung
daun pandan atau rotan jika keduanya pendek, sampai bagaimana membuat dan
menyambung talinya itu harus dikuasai. Tapi, perlahan-lahan juga saya yakin
kalian anak-anak pintar pasti bisa asalkan percaya, tetap semangat sampai hari
pameran,” harap Mama Gina.
Untuk diketahui, Kegiatan Integrasi (Integration Project) sendiri adalah ujian penting di SMP Swasta Katolik St. Ursula Ende yang menggabungkan hampir semua mata pelajaran untuk dibuatkan suatu produk yang akan berguna di masa mendatang. Setelah produk dibuat, para anggota kelompok akan melakukan ujian dengan menunjukkan hasil produk mereka kepada para guru dan setelah itu produk-produk tersebut akan dipamerkan atau di posting pada Media Sosial. Kegiatan Integrasi berguna agar para peserta didik lebih memiliki kesiapan pada tingkatan selanjutnya. (MDj/red)
0 Comments