(Foto: Ilustrasi Guru Penggerak/Kemendikbudristek) |
Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Sebanyak
7.948 peserta Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan IV dinyatakan lulus
sebagai Guru Penggerak. Hal tersebut diutarakan Direktur Kepala, Pengawas
Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek, Praptono, pada penutupan acara
tersebut secara daring, Rabu (28/12/2022) lalu.
“Pada angkatan 1-3 rata-rata sekitar 2.800 guru setiap angkatan. Di angkatan 4
ini jumlahnya sangat besar, 8.053 peserta yang mengikuti, dan pada hari ini
sebanyak 7.948 orang yang mengikuti pendidikan kita nyatakan lulus sebagai Guru
Penggerak,” terang Praptono.
Ia mengatakan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan IV menjadi sangat istimewa
karena jumlah peserta yang mengikuti cukup banyak dibandingkan angkatan
sebelumnya. Para guru yang dinyatakan lulus tersebut telah mengikuti proses
pendidikan, pendampingan dari pengajar praktik, serta pemberian materi dari
fasilitator dan instruktur.
Peserta yang dinyatakan lulus pada Pendidikan Guru Penggerak Angkatan IV, kata
Praptono, berhak mendapatkan sertifikat sebagai Guru Penggerak. “Dengan
sertifikat tersebut, sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 26 Tahun 2022
tentang Pendidikan Guru Penggerak, Bapak/Ibu telah memenuhi standar
administratif untuk diangkat menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah.
Mengacu pada Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021, kita sudah mendorong dan
memberikan regulasi pada gubernur, bupati, dan walikota, agar persyaratan
administratif pengangkatan kepala sekolah sudah memiliki sertifikat Guru
Penggerak,” lanjut Praptono yang juga menutup secara resmi PGP Angkatan 4.
Pendidikan Guru Penggerak sendiri merupakan program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada
kepemimpinan pembelajaran agar guru dapat menggerakkan komunitas belajar di
sekitarnya yang dapat mewujudkan Merdeka Belajar bagi peserta didik.
Program
yang merupakan rangkaian kebijakan Merdeka Belajar Episode 5 tersebut bertujuan
memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru
sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar
sekolah, serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan
rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan
sekolahnya masing-masing.
Dalam pelaksanaannya, Pendidikan Guru Penggerak didesain melalui pendekatan
andragogi dan blended learning selama
9 (sembilan) bulan. Program ini didesain untuk mendukung hasil belajar yang
implementatif berbasis lapangan. Untuk itu, 70 persen kegiatan dilakukan dalam
bentuk on-the-job training, dimana
guru sebagai peserta Pendidikan Guru Penggerak tetap bertugas mengajar dan menggerakkan
komunitas di sekolah. Sementara, 20 persen kegiatan dirancang dalam bentuk
kegiatan belajar bersama rekan sejawat, dan 10 persen lainnya dilakukan dalam
bentuk pembelajaran bersama narasumber, fasilitator, dan pendamping.
Dalam
perjalanannya, Pendidikan Guru Penggerak hingga bulan Oktober tahun 2022 telah
berlangsung sebanyak 7 angkatan. Angkatan I telah berakhir pada September 2021,
Angkatan II berakhir Januari 2022, Angkatan III berakhir bulan Juli 2022,
Angkatan IV dimulai 14 Oktober 2021 dan berakhir 26 November 2022, Angkatan V
dimulai pada bulan Mei 2022, Angkatan VI dimulai 24 Agustus 2022, dan Angkatan
VII dimulai 20 Oktober 2022.
Pendidikan Guru Penggerak Angkatan IV awalnya diikuti oleh peserta sebanyak
8.053 orang Calon Guru Penggerak yang berasal dari 146 kabupaten/kota di 31
provinsi. Sebanyak 11 orang tidak melakukan registrasi, sehingga yang mengikuti
Pendidikan Guru Penggerak sejumlah 8.042 orang. Dalam perjalanannya, terdapat
89 orang menyatakan mengundurkan diri, sehingga pada akhir program peserta
berjumlah 7.953 orang. Setelah menjalankan program selama 9 bulan dan penilaian
yang diberikan oleh fasilitator dan pengajar praktik, maka dinyatakan lulus
sebanyak 7.948 orang Guru Penggerak. (Kemendikbudristek/MDj/red)
0 Comments