(Foto: Caesar Archangel Hendrik Tnunay atau akrab disapa Nono saat menerima Reward Peringkat I ABG International Mathematics Competition) |
Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Peserta didik SD Inpres Buraen 2,
Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Caesar Archangels Hendrik Tnunay atau akrab
disapa Nono, menerima Reward
Peringkat I Abacus Brain Gym (ABG) International Mathematics Competition berupa
piala, sertifikat, dan uang tunai yang diserahkan langsung
oleh Founder ABG USA, Juli Agustar Djonli, yang disaksikan langsung oleh
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), di Ruang
Rapat Gubernur NTT, Selasa (10/1/2023).
Abacus
Brain Gym (ABG) International
Mathematics Competition yang diikuti Nono merupakan ajang perlombaan internasional
kompetisi matematika dan sempoa yang diselenggarakan oleh International Abacus Brain Gym dimana seluruh pesertanya berasal
dari para peserta didik antar negara di berbagai belahan dunia.
Sebelumnya, Nono diberitakan berhasil meraih
Juara I ABG International Mathematics
Competition Tahun 2022 setelah mengalahkan 7000 peserta dari berbagai
negara. Nono sukses mengungguli pesaingnya yang berasa dari Qatar (posisi kedua)
dan USA (posisi ketiga). Selain itu, peserta didik kelahiran 2 April 2015 ini juga pernah meraih Juara III pada ajang yang
sama tahun 2021 lalu. Nono sendiri merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya
seorang petani dan Ibunya seorang Guru. Meskipun belajar dalam keterbatasan
fasilitas pendidikan di daerahnya, tetapi Nono tetap memiliki ketekunan dan
keyakinan untuk menggapai impiannya.
Pada kesempatan tersebut, VBL turut
menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim
(YPA-MDR) selaku inisiator yang telah memberikan pendampingan pendidikan metode
sempoa kepada Nono dan peserta didik lainnya di Wilayah NTT sejak tahun 2016.
“Atas nama Pemerintah Provinsi NTT dan
masyarakat NTT kami sangat berterima kasih atas dedikasi pengabdian dari
Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim (YPA-MDR) dan juga para Founder ABG,
karena walaupun di luar sana kita masih dianggap Provinsi miskin, tapi kita
patut berbangga karena bisa melahirkan anak yang sangat berprestasi di kancah
Internasional, seorang juara dunia dalam diri Nono,” ungkap Gubernur VBL.
“Hari ini Nono telah membuktikan, bukan
hanya kepada kita yang hadir, tapi juga kepada seluruh dunia bahwa peradaban
kemajuan suatu daerah hanya bisa diperoleh dan dibangun melalui ketekunannya
dalam dunia pendidikan”, tambah VBL.
Ia juga meminta Kepala Daerah di NTT
beserta jajarannya untuk kembali mendesain metode pendidikan yang efektif dan
berkolaborasi dengan YPA-MDR agar dapat memajukan pendidikan yang lebih
optimal.
“Saya minta Bupati beserta jajarannya,
dalam hal ini Kadis Pendidikan baik di Pemprov dan Kabupaten untuk dapat
memahami metode pembelajaran dari YPA-MDR, karena metode ini sendiri sudah
terbukti hasilnya. Ini input bagus bagi kita di NTT untuk mereplikasi metode
ini,” paparnya.
“Terlebih juga kepada kemampuan dan
teknik Guru dalam transfer knowledge-nya
harus bagus. Karena dengan begitu tingkat pemahaman para siswa juga akan
semakin baik. Karena hanya Guru yang pintar, yang dapat menghasilkan murid yang
pintar,” tambahnya.
“Mudah-mudahan dengan kehadiran metode pembelajaran
sempoa ini bisa membawa dampak positif bagi anak-anak NTT dalam merajut masa
depan dan bangun NTT ke arah peradaban pendidikan yang lebih baik lagi. Sekali
lagi, saya berharap metode ini dapat diterapkan dan dikembangkan di seluruh
sekolah di NTT, dan semakin banyak Nono Nono yang lain,” pungkas VBL.
Sementara itu, Founder ABG Indonesia,
Aguslina Angkasa, dalam paparannya, menjelaskan bahwa metode pendidikan
matematika perhitungan sempoa bisa memaksimalkan potensi kecerdasan anak,
membangun logika, dan mengembangkan potensi dasar dengan brain gym serta latihan motorik lewat alat sempoa.
“Metode sempoa terbukti melatih
keseimbangan otak kanan dan otak kiri dengan lebih optimal, kemampuan berfikir
logis, kreativitas, serta konsentrasi yang maksimal. Melalui metode perhitungan
sempoa ke depan bisa lebih mengasah kemampuan visual audio dan kinestetik anak.
Karena akronim dari SEMPOA sendiri adalah Sistem Edukasi Mengoptimalkan Potensi
Otak Anak,” jelas Aguslina.
Lebih lanjut, Founder ABG USA, Juli
Agustar Djonli, juga menyampaikan terima
kasih secara langsung kepada Gubernur NTT yang berkesempatan hadir dalam acara
tersebut dan juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Daerah terhadap Nono serta peserta
didik lainnya untuk terus dapat berprestasi.
“Terima kasih bapak Gubernur karena
berkesempatan hadir dan bersama kami mendukung program ini. Komitmen kami
memajukan pendidikan anak usia dini, bukan hanya bisa berhitung cepat yang
menjadi capaian kami tapi bagaimana fokus kami pada proses otak mereka dalam
mengelola data yang masuk dan mereka bisa merespon secara cepat dan tepat,”
kata Juli.
“Semua juga berkat Guru-guru terbaik.
Saya berharap metode ini dapat diadaptasikan secara masif di NTT, dimana dapat
memajukan pendidikan anak-anak kita di NTT. Karena harapan kami, mimpi kami
sama juga seperti Bapak Gubernur, kita semua yakni di NTT akan lahir dan banyak
lagi Nono Nono yang lain. Walaupun dalam keterbatasan fasilitas dan akses
pendidikan, namun semangat belajar seorang Nono telah menginspirasi kita semua
bahwa yang Nono capai, kita semua juga bisa capai,” tuturnya.
Sekedar informasi, Yayasan Pendidikan
Astra - Michael D. Ruslim (YPA-MDR) yang berdiri sejak tahun 2009 adalah
yayasan yang secara khusus didirikan dan dimiliki oleh PT Astra International
Tbk sebagai pelaksana tanggung jawab sosial berkelanjutan bidang pendidikan
dengan membina sasaran sekolah-sekolah di daerah prasejahtera atau 3T
(Tertinggal, Terdepan dan Terluar) di Indonesia.
Visi, misi dan goal YPA-MDR adalah
menjadi lembaga yang mewujudkan Sekolah Unggul di daerah tertinggal dan yang
mampu mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas sebagai agent of change menuju masyarakat
sejahtera. Pola pembinaan yang dilakukan berdasarkan 4 Pilar yang meliputi
Pilar Akademis, Pilar Karakter, Pilar Kecakapan Hidup, dan Pilar Seni Budaya.
YPA-MDR berharap sekolah-sekolah binaan
dapat termotivasi untuk menorehkan prestasi baik pada bidang akademik dan non
akademik pada skala nasional bahkan internasional dimana hal ini sejalan dengan
cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa.
Selain itu, YPA-MDR juga memberikan
bantuan berupa sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar pada setiap
sekolah binaannya sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan
oleh Pemerintah.
Hingga saat ini, YPA-MDR telah membina
112 sekolah (jenjang SD, SMP dan SMK/SMA) yang tersebar di 13 Kabupaten
se-Indonesia, yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Serang, Tangerang, Bogor,
Majalengka, Kapuas, Kutai Barat, Barito Utara, Bantul, Gunung Kidul, Pacitan,
Kupang, dan Rote Ndao.
Di NTT, YPA-MDR sendiri telah melakukan
MoU dengan Pemerintah Kabupaten Kupang pada tahun 2016 dan membina 8 SD, 3 SMP
dan 2 SMK di dua kecamatan, yaitu Takari dan Amarasi Selatan. Dua SD binaan,
yaitu SDN Sonraen (Amarasi Selatan) dan SDI Bokong 1 (Takari), yang pada tahun
2022 mendapatkan nilai akreditasi A. Dan
untuk Kabupaten Rote Ndao, MoU dilakukan pada tahun 2018 dengan 16 sekolah
binaan (10 SD, 4 SMP, 1 SMK, dan 1 SMA). Rencananya, dalam waktu dekat YPA-MDR
juga akan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai.
Untuk diketahui, acara penyerahan reward tersebut turut dihadiri oleh
Bupati Kupang, Korinus Masneno; Perwakilan dari Yayasan Pendidikan Astra
Michael D Ruslim (YPA-MDR), Budi Prihantoro; Person in Charge (PIC) YPA-MDR area Kabupaten Kupang, Lilik
Harjanto; Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi; Kepala Biro
Administrasi Pimpinan Setda NTT, Prisila Parera; Para Kepala Sekolah, Guru,
serta Peserta Didik SD dan SMP penyandang bantuan donasi sekolah-sekolah binaan
YPA-MDR di Kabupaten Kupang. (Biro AP
Setda Prov. NTT/MDj/red)
0 Comments