Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Program Magang dan Studi
Independen Bersertifikat (MSIB) yang tahun (2023) ini memasuki
angkatan empat terbukti berhasil mengakselerasi kebekerjaan lulusan. Para
mahasiswa vokasi pun didorong untuk memanfaatkan dan mengikuti program
MSIB 4 yang akan segera dimulai
pada Februari 2023 mendatang.
Direktur Jenderal
Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, saat Sosialisasi Partisipasi
Perguruan Tinggi Vokasi dalam Program Flagship MSIB Angkatan 4, mengatakan
bahwa MSIB dirancang untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang unggul, baik hard
skills maupun soft skills. Dalam
perjalanannya, MSIB terbukti
memberikan dampak positif terhadap mahasiswa. Mereka yang mengikuti MISB
memiliki waktu tunggu yang lebih cepat untuk mendapatkan pekerjaan serta gaji
yang lebih tinggi.
“MSIB mampu mengakselerasi kebekerjaan mahasiswa
hanya 1,1 bulan dibanding mahasiswa umumnya, termasuk
penghargaan dari sisi gaji yang diterima juga jauh lebih tinggi,” kata Kiki.
Berdasarkan hasil
evaluasi Tim MSIB, mahasiswa rata-rata memiliki waktu tunggu untuk bekerja
sekitar 4 (empat) bulan sejak mereka lulus. Sementara untuk
besaran gaji, gaji yang diterima umumnya sekitar 0,78 kali Upah
Minimum Provinsi (UMP). Para alumni program MSIB selain lebih cepat
mendapatkan pekerjaan, mereka juga memperoleh gaji yang lebih tinggi, yakni 1,78
kali UMP.
Oleh karena itu, Kiki
mendorong para mahasiswa vokasi untuk memanfaatkan program MSIB. Kiki juga
meminta para pimpinan perguruan tinggi serta dosen untuk mendukung dan
mengizinkan para mahasiswanya agar dapat mengikuti program MSIB 4
ini.
“Apalagi, bagi mahasiswa vokasi magang merupakan hal
wajib. Melalui MSIB mahasiswa akan mendapatkan kesempatan magang di
industri-industri mitra-mitra yang sudah dikurasi,” ujar
Kiki.
Menurut Kiki, dukungan
perguruan tinggi dan para dosen serta kepala program studi sangat diperlukan
oleh para mahasiswa agar mereka berani dan lebih percaya diri untuk mengikuti
program MSIB. Dukungan kampus utamanya adalah terkait dengan konversi SKS bagi para mahasiswa
yang kerap menjadi kendala bagi mahasiswa. Masih banyak perguruan tinggi yang
belum mengonversikan program MSIB mahasiswa ke dalam 20 SKS dengan berbagai
alasan.
Sementara
itu, Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja, mengatakan bahwa melalui MSIB, para mahasiswa bisa
berinteraksi langsung dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) serta merasakan
atmosfer industri dan berbagai hal yang tidak didapatkan di kampus.
“Mereka akan lebih percaya diri saat wawancara kerja
dan membuat peluang bekerja mereka menjadi lebih tinggi,” kata
Beny dalam kegiatan sosialisasi yang sama.
Selain mampu
mengakselerasi kebekerjaan para lulusan, menurut Beny, program MISB juga
memberikan dampak pada positif terhadap perguruan tinggi, utamanya dalam
pencapaian indikator kinerja utama (IKU) perguruan tinggi negeri. Selain
itu, kebekerjaan lulusan juga akan memberikan citra positif kepada
masyarakat dan industri mitra.
Beny berharap,
“Pihak kampus berani menyesuaikan
kurikulum di kampus dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka agar
mahasiswa bisa mengikuti program MSIB.”
Sementara itu, Ketua
Program MSIB, Wachyu Hadi Haji, mengatakan bahwa dengan
melihat ketimpangan ketersediaan lapangan kerja saat ini, keikutsertaan
mahasiswa dalam program MSIB akan membantu mahasiswa untuk memperoleh
pekerjaan. Menurutnya, banyak alumni MSIB yang langsung direkrut oleh
perusahaan tempat mereka melakukan magang atau studi independen.
Tidak hanya itu, saat ini
menurut Wachyu, beberapa perusahaan mulai mencantumkan keikutsertaan
calon pekerja dalam program-program magang Kemendikbudristek sebagai persyaratan
saat penerimaan karyawan baru. Artinya, mahasiswa yang pernah mengikuti program-program
magang seperti MSIB lebih berpeluang untuk diterima bekerja. Oleh karena
itulah, sebagai ketua tim pelaksanaan program MSIB, Wachyu mendorong agar
mahasiswa vokasi bisa ikut program MSIB.
“Tantangan pekerjaan di masa depan akan sangat
tinggi dan program ini tentunya dapat menjadi pengalaman yang sangat
berharga untuk persiapan karier mahasiswa di masa depan,” kata Wachyu.
Sebagai informasi, Magang
dan Studi Independen Bersertifikat atau MSIB adalah salah satu program Kampus
Merdeka yang dirancang untuk memastikan mahasiswa mendapatkan keterampilan dan
kompetensi utama, terbaik, dan terkini untuk menghadapi dunia masa depan.
Mahasiswa mendapat pengalaman belajar di luar kampus selama lebih dari 16
hingga 24 minggu dengan mengonversi SKS mata kuliah yang diambil.
MSIB menjadi program yang
menarik bagi perguruan tinggi vokasi karena partisipasi mahasiswa vokasi dalam
MSIB terus meningkat dalam setiap angkatannya. Pada angkatan 1 terdapat 780
mahasiswa vokasi, angkatan 2 terdapat 1.838 mahasiswa vokasi, dan angkatan 3
terdapat 2.452 mahasiswa vokasi. Pada angkatan MSIB 4 ini, keikutsertaan mahasiswa
vokasi ditargetkan sebanyak 3.500 mahasiswa.
Saat ini, proses pendaftaran
MSIB angkatan 4 sedang berlangsung. Sudah
ada 38.000 mahasiswa dari lebih dari 700
perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang telah mendaftar di 133 mitra. Pendaftaran
MSIB bagi mahasiswa akan dibuka hingga 27 Januari 2023 mendatang dan
pelaksanaan program akan dimulai pada pekan kedua Februari 2023. Untuk mendaftar sebagai peserta MSIB, calon
peserta dapat mengakses laman https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/.
(Nan/Cecep Somantri/ https://vokasi.kemdikbud.go.id/MDj/red)
0 Comments