Oleh:
Rafin J
“Jika
rasa enggan berpadu pada waktu, maka biarkan kata-kata yang berserakan pada
lembar ini yang terucap dengan penuh ketulusan menjadi tanda bahwa ada cinta
yang tersemat di setiap kali mata memandangmu erat”
Teruntukmu,
Sang Puan yang mungkin sudah bertuan.
Mungkin memilikimu adalah hal mustahil yang
akan kulakukan setelah nafas ini dan seluruh langkah yang sudah terukir bersama
setiap tetesan embun dan senja yang terindah. Ya, itulah yang akan terjadi
karena tak mungkin aku mencintaimu dengan diam. Jika ada kata yang memberontak
setelah perjumpaan pertama denganmu, maka rasa yang tak bisa kulukiskan sendiri
pun akan bertunas. Apakah ini cinta di pandangan pertama itu. Apakah itu nyata
atau aku yang salah karena terlalu berambisi?
Malam yang kulalui kini penuh dengan
bayanganmu yang bukan hanya membatasi setiap pandangan tapi yang kini berhamburan
tak menentu membuatku ingin memelukmu walau hanya sekedar bayangan. Matamu yang
terlalu indah mengingatkanku bahwa hanya dengan melihat matamu aku juga bisa
merasakan ada hal yang lebih indah dari sekedar memandangmu. Senyumanmu yang
tulus menghanyutkanku pada samudera yang mereka sebut samudera cinta, meski itu
hanya sebuah hasrat yang tersembunyi karena bagiku, memujimu adalah
cukup.
Teruntukmu
Puan yang mungkin sudah bertuan.
Aku bukan tidak ingin untuk memilikimu, tapi
aku sadar cinta itu bukan hanya tentang perjumpaan pertama, dimana mata menjadi
saksi nyata akan keanggunanmu, tetapi soal perasaan yang dipadukan dari dua
hati. Aku tidak tahu apakah kamu memiliki rasa yang sama seperti yang kumiliki.
Jika memang diizinkan ‘tuk mencintaimu, maka bukan hanya dengan diam, tapi
dengan kata yang terucap dari dalam hati yang paling tulus akan kuucapkan.
Namun, jika tidak diizinkan, maka aku akan menjadi pengagummu di sini.
Dan atas nama cinta yang tak tersampaikan,
aku hanya ingin mengatakan “Jika rasa enggan berpadu pada waktu, maka biarkan
kata-kata yang berserakan pada lembar ini yang terucap dengan penuh ketulusan
menjadi tanda bahwa ada cinta yang tersemat di setiap kali mata memandangmu
erat.”
0 Comments