(Foto: Para peserta didik SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu saat membacakan hasil tulisan sederhananya di depan para peserta Workshop Literasi) |
TTU, CAKRAWALANTT.COM - Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK)
Putri St. Xaverius Kefamenanu, Timor Tengah Utara (TTU), menggelar Workshop Literasi
selama 3 hari, yakni Senin-Rabu (7-9/11/2022). Workshop Literasi yang didukung
oleh Cakrawala NTT tersebut dibuka secara resmi pada Senin (7/11/2022), serta
diikuti oleh para guru dan perwakilan peserta didik SMPK Putri St. Xaverius
Kefamenanu. Penyelenggaraan Workshop Literasi tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi guru dan kreativitas peserta didik dalam menghasilkan
karya tulis yang berkualitas, sekaligus mendukung Gerakan Literasi Sekolah
(GLS).
Dalam wawancaranya bersama media ini di
sela-sela kegiatan, Kepala SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu, Sr. Yohana Bone,
SSpS., turut memberikan apresiasi bagi terselenggaranya Workshop Literasi
tersebut. Menurutnya, Workshop Literasi sangat membantu para guru dan peserta
didik untuk melihat lebih jauh arti dari literasi. Hal itu, tegasnya, sangat
dibutuhkan sebagai salah bentuk pembelajaran di tengah kemajuan zaman saat ini.
Untuk itu, Sr. Yohana sangat mengharapkan agar dengan terlaksananya Workshop Literasi
tersebut, para guru dan peserta didik bisa menghasilkan karya-karya tulis yang
berkualitas sebagai bagian dari pengembangan literasi.
“Saya sangat mengapresiasi dan semoga
selama tiga hari ini kami bisa menghasilkan sesuatu yang bisa membantu sekolah
kami ini, terutama menyangkut pendidikan dan para peserta didik juga bisa tahu bagaimana
menulis dengan baik hingga mampu menghasilkan karya tulis. Anak didik harus
belajar untuk mengembangkan potensi yang ada serta mengekspos kemampuan mereka
secara baik. Kami juga berencana untuk membuat buku hasil karya guru dan
peserta didik,” tambah Sr. Yohana.
(Foto: Kepala SMPK Putri St. Xaverius Kefamenanu, Sr. Yohana Bone, SSpS., saat diwawancarai oleh media ini di sela-sela kegiatan) |
Sementara itu, dalam arahannya, Pimpinan
Umum Cakrawala NTT, Gusty Rikarno, menuturkan bahwa literasi, khususnya membaca
dan menulis, merupakan sebuah keterampilan dan bekal hidup yang wajib dimiliki oleh
semua pihak, terutama guru dan peserta didik. Aktivitas menulis, terangnya,
merujuk pada apa yang dipikirkan dan bagaimana seseorang berada. Di tengah era
digital saat ini, sambung Gusty, literasi menjadi penanda utama bagaimana
seseorang menjalankan hidup.
“Untuk itu, selama Workshop Literasi
tersebut berlangsung, para guru dan peserta didik diharapkan mampu
berpartisipasi aktif, baik dalam pendampingan penulisan artikel ilmiah populer
bagi guru maupun ragam penulisan kreatif bagi peserta didik,” ujar Gusty.
(Foto: Suasana pendampingan menulis di kelas guru) |
Untuk diketahui, kegiatan Workshop
Literasi tersebut diawali dengan sesi “Katarsis Literasi” bagi para peserta
didik dan pre-test bagi para guru. Para
peserta workshop disuguhi tontonan video singkat dan diminta untuk menuliskan
makna dari video yang disimak tersebut. Pada kesempatan tersebut, Gusty kembali
menegaskan kepada para peserta workshop bahwa menulis adalah aktivitas menuangkan
apa yang dilihat, didengar, dan dipikirkan ke dalam tulisan. “Tulislah apa yang
kamu pikirkan,” ungkap Gusty.
Pantauan media, setelah sesi “Katarsis
Literasi”, para peserta dibagi ke dalam 2 kelas, yakni kelas bagi guru dan
peserta didik. (MDj/red)
0 Comments