(Foto: Kemendikbudristek) |
Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui tim pelaksana
program Kampus Mengajar memulai rangkaian sosialisasi pembukaan pendaftaran
program Kampus Mengajar Angkatan 5. Acara yang berlangsung secara daring ini melibatkan
seluruh perguruan tinggi yang ada di bawah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
(LLDIKTI) yang terbagi ke dalam 16 wilayah.
Program Kampus Mengajar merupakan program
implementasi dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu
semester. Program ini memfasilitasi mahasiswa menjadi mitra para guru untuk
berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, serta model pembelajaran
yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
Sejak diluncurkan pada 2020 lalu, program Kampus
Mengajar sudah menghasilkan empat angkatan. Menyikapi hal ini, Pelaksana tugas
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt. Dirjen GTK), Nunuk
Suryani, memberikan apresiasi atas antusiasme mahasiswa yang sangat tinggi
dalam mengikuti program ini.
“Tercatat ada lebih dari 70.000 mahasiswa yang
sudah bergabung dengan program Kampus Mengajar, mengabdikan dirinya di sekolah
serta masyarakat, dan berdampak langsung bagi pendidikan Indonesia khususnya
pada aspek peningkatan literasi dan numerasi,” tuturnya pekan lalu.
Dirjen Nunuk juga menyampaikan bahwa partisipasi
aktif dari berbagai elemen masyarakat sangat diperlukan dalam mendukung
perkembangan dunia pendidikan Indonesia, terutama pada masa pemulihan
pascapandemi. Ia menyebut bahwa program ini bertujuan untuk mengembangkan
potensi diri dan kompetensi mahasiswa sesuai minat bakat dan mengasah
keterampilan nonteknis (soft skills) mahasiswa serta meningkatkan kompetensi literasi
dan numerasi peserta didik di sekolah sasaran.
“Program Kampus Mengajar diluncurkan dengan niat
baik yang diiringi cita-cita luhur sebagai medium untuk meningkatkan soft skills yang nantinya akan berguna sebagai kompetensi
mahasiswa agar lebih siap menghadapi dunia kerja,” ungkap Sri Gunani Partiwi,
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
Sri juga menambahkan bahwa pelaksanaan program
Kampus Mengajar berhasil memberikan dampak terhadap peningkatan berbagai
keterampilan nonteknis mahasiswa peserta. Menurut data survei dampak pada
semester pertama tahun 2022, dari 14 ribu lebih responden mahasiswa peserta
yang bertugas, terdapat 84 persen mahasiswa yang menyatakan bahwa keikutsertaan
di Kampus Mengajar mampu mengasah kemampuan berpikir analitis, khususnya pada
aspek pengambilan keputusan.
Berdasarkan hasil survei tersebut pula, ditemukan
data bahwa 87 persen di antaranya merasakan peningkatan dalam kapasitas
kepemimpinan selama mengikuti program Kampus Mengajar. Hal baik ini juga
dirasakan dalam peningkatan komunikasi dan kolaborasi di mana 90 persen
mahasiswa peserta Kampus Mengajar angkatan 3 merasakan peningkatan kemampuan
dalam berkolaborasi, berkomunikasi, dan bekerja sama dalam tim.
“Dengan banyaknya dampak positif yang bisa
dirasakan oleh mahasiswa, hal tersebut menjadi dasar dibukanya kembali program
Kampus Mengajar angkatan kelima untuk penugasan di tahun 2023,” imbuhnya.
Di akhir sambutannya, Sri mendorong kontribusi dan
keterlibatan yang aktif dari pihak perguruan tinggi dalam mendukung pelaksanaan
program Kampus Mengajar. Menurutnya, program ini juga bisa menjadi akselerator
dalam pemenuhan Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi yang pertama dan
kedua, yakni lulusan mendapat pekerjaan yang layak dan mahasiswa mendapat pengalaman
di luar kampus.
Program Kampus Mengajar sendiri membuka peluang
bagi seluruh mahasiswa pada jenjang D3, D4, dan juga S1 (akademik dan vokasi)
untuk bergabung dan menjadi proyeksi 18 ribu mahasiswa yang akan bertugas di
angkatan yang kelima.
Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny
Bandanadjaja, menyampaikan bahwa program Kampus Mengajar merupakan salah satu
upaya Kemendikbudristek untuk memberikan ruang kepada mahasiswa agar mereka
bukan hanya memiliki keterampilan teknis (hard skills), namun juga menguasai keterampilan nonteknis (soft skills).
“Bagi adik-adik mahasiswa vokasi khususnya,
keseimbangan keduanya merupakan hal yang sangat penting, terutama setelah lulus
dari kampus,” tegas Direktur Beny.
Periode pendaftaran program Kampus Mengajar Angkatan
5 sendiri akan berlangsung mulai 1 November hingga tanggal 13 November 2022
mendatang. Selanjutnya, para pendaftar akan mengikuti berbagai rangkaian
seleksi sebelum akhirnya bisa diterjunkan ke 3.600 target Sekolah Dasar (SD)
dan Sekolah Menengah pertama (SMP) di seluruh Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat
mengakses Instagram Kampus Mengajar: @kampusmengajar, Laman MBKM Program Kampus
Mengajar: https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program/mengajar; dan Surat elektronik Kampus Mengajar: kampus.mengajar@kemdikbud.go.id. (Kemendikbudristek/MDj/red)
0 Comments