(Foto: Para guru sedang mengikuti pendampingan menulis bersama Cakrawala NTT) |
TTU, CAKRAWALANTT.COM - Hari ini, tepat 23 November 2022,
Cakrawala NTT resmi menginjak usia ke-9. Banyak hal yang telah dilalui oleh
Cakrawala NTT selama 9 tahun berjalan. Lika-liku perjalanan yang dimanis
tersebut tentunya harus dimaknai dengan cara yang elegan, berkualitas, dan inovatif.
Hal itu sesuai dengan ungkapan Filsuf Socrates (469 SM-399 SM), yakni hidup yang tidak direfleksikan tidak layak
untuk dihidupi. Artinya, hidup yang berjalan dengan berbagai realitas dan
pengalaman di dalamnya harus dilihat kembali dan dinilai guna meraih
kebijaksanaan atas apa yang dilihat, dialami, dan telah terjadi.
Atas dasar itu, maka untuk memaknai Hari
Ulang Tahun (HUT) Ke-9, Cakrawala NTT bersama Dinas Pendidikan, Kepemuda, dan
Olahraga (PKO) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menggelar kegiatan
pendampingan menulis bagi ratusan guru jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten TTU. Kegiatan yang dikemas dalam Bimbingan
Teknis (Bimtek) Penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut dibuka
secara resmi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PKO Kabupaten TTU, Drs.
Raymundus Aluman, didampingi Koordinator Pengawas (Korwas) SD dan SMP Kabupaten
TTU, Jacobus Nailiu.
Kegiatan tersebut berlangsung di dua
tempat yang berbeda, yakni SDK Leob dan SDN Kenari, dengan masing-masing jumlah
peserta sebanyak 100 orang guru. Pantauan media, pada pembukaan di SDK Leob,
Plt Kadis PKO Kabupaten TTU, Raymundus, memberikan apresiasi bagi terselenggaranya
kegiatan Bimtek Penyusunan PTK tersebut. Menurut Raymundus, kegiatan
pendampingan menulis hingga mampu menghasilkan karya tulis yang berkualitas
merupakan salah satu inovasi positif di dunia pendidikan. Untuk itu, terangnya,
kegiatan tersebut merupakan kesempatan pendampingan kedua, setelah para guru
berhasil menerbitkan buku antologi artikel ilmiah pada tahun 2021 lalu.
(Foto: Plt Kadis PKO Kabupaten TTU, Drs. Raymundus Aluman, saat membuka kegiatan Bimtek Penyusunan PTK bagi guru jenjang SD dan SMP se-Kabupaten TTU) |
“Ini adalah momen kedua kita bersama
Cakrawala NTT. Tahun lalu, kita sudah melakukan pendampingan menulis bagi para
guru dan berhasil menerbitkan buku antologi artikel ilmiah. Menurut saya, ini
adalah sebuah inovasi dalam dunia pendidikan, sebab jalannya proses pendidikan
harus didokumentasikan secara baik, termasuk melalui karya tulis, agar bisa
menjadi pembelajaran dan acuan untuk melakukan perubahan. Untuk itu, harapan
saya, semoga melalui kegiatan ini, Cakrawala NTT bisa mendampingi para guru
agar dapat menyusun dan menghasilkan PTK yang baik,” ungkap Raymundus.
Menjadi
Guru yang Kompeten dan Profesional
Sementara itu, Perwakilan Formator
Cakrawala NTT, Prof. Drs. Feliks Tans, M.Ed.,Ph.D., menuturkan bahwa momen
pendampingan menulis tersebut merupakan salah satu cara Cakrawala NTT untuk
memaknai HUT Ke-9. Hal itu, ujarnya, menjadi kehormatan tersendiri bagi
Cakrawala NTT, sebab guru adalah figur penting dalam dunia pendidikan. Terkait itu,
Prof. Feliks pun menjabarkan 4 tipe guru dalam dunia pendidikan, yakni mediocre teacher, good teacher, superior
teacher, dan great teacher.
“Mediocre
teacher itu adalah tipe guru yang monoton dan cenderung tidak total dalam
mengajar. Good teacher selalu
memberikan materi dengan penjelasan. Superior
teacher mampu membuat suasana kelas menjadi lebih interaktif dengan
demonstrasi-demonstrasi pembelajaran yang kreatif. Dan, great teacher adalah guru yang mampu menginspirasi dan memberikan
teladan yang baik. Kehadiran guru ini sangat dinantikan oleh peserta didik. Untuk
itu, sebagai bagian dari kegiatan ini, coba kita lihat, di tipe manakah kita
sekarang berada,” tandas Prof. Feliks.
Pernyataan Prof. Feliks tersebut
sebenarnya merujuk pada peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru. Melalui
kegiatan pendampingan penyusunan PTK, pihak Cakrawala NTT ingin mendorong para
guru untuk melihat, merasakan, dan mengalami secara langsung proses
pembelajaran di dalam kelas. Jika terdapat kesenjangan antara harapan dan
kenyataan, maka pengalaman itu kemudian dianalisis dan direfleksikan dalam
sebuah proses penelitian. Nantinya, hasil yang diperoleh akan menjadi acuan
untuk menciptakan proses pembelajaran yang interaktif, efektif, dan
berorientasi pada peserta didik.
Mendorong
Gerakan Guru Menulis
Secara terpisah, kepada media ini,
Pimpinan Umum Cakrawala NTT, Gusty Rikarno, menegaskan bahwa kegiatan Bimtek
Penyusunan PTK Bagi Guru Jenjang SD dan SMP Se-Kabupaten TTU tersebut merupakan
salah upaya Cakrawala NTT untuk memaknai HUT-Ke 9. Di usia yang hampir
menjelang satu dekade tersebut, ujar Gusty, Cakrawala NTT ingin mendorong
gerakan guru menulis. Menurutnya, menulis adalah cara kita berpikir dan berada.
Melalui karya tulis, tegasnya, seseorang bisa memberikan ide dan gagasannya
untuk dipahami oleh orang lain, sekaligus menjadi tanda bahwa dirinya masih
berada di era ini.
(Foto: Prof. Feliks Tans saat memberikan pengantar PTK bagi para guru) |
“Kami selalu konsisten untuk bergerak
mendorong para guru untuk giat menulis. Guru adalah contoh atau role model. Jika dia menulis dan mampu
menerbitkan karya tulisnya, maka secara otomatis, anak didiknya akan
terinspirasi untuk menulis. Ketika niat dan minat untuk menulis itu sudah
tumbuh dan berkembang, maka dengan sendirinya, semua kreativitas dan inovasi bisa
terwujud. Selain itu, tingkat kegemaran membaca pun akan semakin meningkat. Untuk
itu, kami selalu berupaya untuk mewujudkan gerakan guru menulis,” tambah Gusty.
Penjelasan Gusty tersebut berkaitan erat
dengan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara, yakni di depan para peserta didik,
guru harus mampu memberikan teladan (Ing
Ngarso Sung Tulodo); di tengah para peserta didik, guru harus mampu
membangkitkan semangat belajar (Ing Madyo
Mbangun Karso); dan dari belakang peserta didik, guru harus memberikan
dorongan moral dan semangat kerja (Tut
Wuri Handayani). Selain itu, dengan mendorong gerakan guru menulis, maka
Cakrawala NTT juga ingin menunjang pengimplementasian Kurikulum Merdeka. Dalam kaitannya
dengan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara, maka esensi kemerdekaan berpikir
harus didahului oleh para guru sebelum menjalankan tugas mengajar bagi para
peserta didik.
Sekilas
Tentang Cakrawala NTT
Cakrawala
NTT berdiri pada 23 November 2013 di bawah naungan Lembaga Cakrawala NTT. Di
dalam pergerakannya, Cakrawala NTT turut membangun kerja sama dan kemitraan
bersama berbagai lembaga yang turut mendukung peningkatan mutu pendidikan dan
budaya literasi. Seiring berjalannya waktu, Cakrawala NTT resmi berada di bawah
PT Cahaya Cakrawala Nusantara yang turut menaungi beberapa divisi, yakni Media
Pendidikan Cakrawala NTT, Divisi Formasi Cakrawala NTT, Penerbitan Buku
Cakrawala NTT, Penerbitan Jurnal Cakrawala NTT, dan Akademi Cakrawala NTT.
Kelima divisi tersebut bergerak dalam visi besar Cakrawala NTT. Di usianya
yang ke-9, Cakrawala NTT tetap konsisten meningkatkan mutu pendidikan melalui
budaya literasi. (Mario/red)
0 Comments