(Foto: Kemendikbudristek) |
Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, resmi membuka Program
Pendidikan Guru Penggerak Angkatan Ke-7 bagi 18.079. Acara yang digagas oleh Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan,
Kebudayan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini merupakan program
pengembangan keprofesian berkelanjutan berbentuk pelatihan dan pendampingan
yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran.
Program ini bertujuan memberikan bekal
kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru, sehingga mereka
mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar sekolah. Selain
itu, setelah mengikuti kegiatan ini, guru diharapkan dapat mengembangkan potensinya
menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan
peserta didik ketika berada di lingkungan sekolahnya masing-masing.
“Guru harus dapat menggerakkan ekosistem
pendidikan di sekolah dan komunitas belajar di sekitarnya dalam rangka
mewujudkan Merdeka Belajar bagi peserta didik,” tutur Mendikbudristek di
Jakarta, Kamis (20/10/2022), di sela-sela pembukaan.
Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim,
dalam sambutannya, mengungkapkan rasa bahagianya karena Pendidikan Guru
Penggerak sudah memasuki angkatan ke-7. Ia pun mengingat periode awal mengemban
amanah sebagai Mendikbudristek dan mengunjungi guru-guru di berbagai pelosok
daerah.
“Saya jadi ingat lagi bulan-bulan awal
menjalankan amanah sebagai Menteri dan saya pergi menemui guru di daerah. Saya
benar-benar kagum atas semangat para guru untuk memberikan yang terbaik pada
murid terlepas dari semua keterbatasan yang ada,” kata Nadiem.
Menurutnya, dedikasi seorang guru tidak
perlu diragukan dan saat ini tenaga pendidik telah sampai pada kondisi dimana
dedikasi harus diimbangi juga dengan rasa berani. Keberanian untuk refleksi,
keberanian untuk berubah ke arah yang lebih baik, keberanian untuk menjadi
pemimpin perubahan. “Itulah yang menjadi pemikiran awal saya untuk membuat
pendidikan guru yang berbeda dari yang ada selama ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas Direktur
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt. Dirjen GTK), Nunuk Suryani, dalam
sambutannya, mengungkapkan bahwa pelaksanaan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan
Ke-7 tersebut didesain dengan menggunakan pendekatan andragogi dan blended learning selama enam bulan.
Program tersebut didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif
berbasis lapangan.
“Untuk itu, maka 70 persen kegiatan
dilakukan dalam bentuk on the job
training dimana guru sebagai peserta PGP tetap bertugas mengajar dan
menggerakkan komunitas di sekolah. Sementara, 20 persen kegiatan dirancang
dalam bentuk kegiatan belajar bersama rekan sejawat dan 10 persen lainnya
dilakukan dalam bentuk pembelajaran bersama narasumber, fasilitator, dan
pendamping,” kata Nunuk.
Nunuk juga menjelaskan bahwa persiapan
dan koordinasi pelaksanaan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan Ke-7 ini secara
teknis telah dilakukan dan dinyatakan final. Adapun Calon Guru Penggerak
Angkatan ke-7 Reguler berjumlah 17.885 orang yang berasal dari 285 kabupaten/kota
di 32 provinsi. Jumlah ini, terang Nunuk, didasarkan pada surat Pengumuman
Hasil Seleksi Calon Guru Peserta Pendidikan Guru Penggerak Angkatan Ke-7 yang dikeluarkan tanggal 26
September 2022. Sementara itu, Calon Guru Penggerak Rekognisi Angkatan Ke-7
akan diikuti oleh 194 orang, sehingga total calon guru penggerak yang akan
mengikuti Pendidikan Guru Penggerak angkatan ke-7 berjumlah 18.079 peserta.
“Para Calon Guru Penggerak ini tersebar
mengikuti pendidikan di 11 provinsi dan akan difasilitasi oleh 3 Balai Besar
Guru Penggerak (BBGP) dan 8 Balai Guru Penggerak (BGP), yaitu: BBGP Jawa
Barat; BBGP DI Yogyakarta; BBGP Sumatera
Utara; BGP Aceh; BGP Bali; BGP Kalimantan Barat; BGP Kalimantan Selatan; BGP
Kalimantan Tengah; BGP Nusa Tenggara Timur; BGP Sumatera Barat; BGP Sumatera
Selatan,” jelas Nunuk
Dalam pelaksanaan pendidikan, terang
Nunuk, Kemendikbudristek juga sudah mempersiapkan aktor-aktor pendukung,
seperti pengajar praktik, fasilitator, dan instruktur. Mereka sudah selesai
direkrut dan dibekali dengan kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan. Untuk Pendidikan
Guru Penggerak Angkatan Ke-7 Reguler akan didukung oleh 978 fasilitator dan
3.067 pengajar praktik. Sementara itu, untuk Pendidikan Guru Penggerak
Rekognisi akan difasilitasi oleh 20 fasilitator pemandu.
“Persiapan lain yang juga sudah selesai
adalah platform pembelajaran PGP, yaitu learning management system (LMS).
Dengan demikian, maka proses persiapan untuk PGP Angkatan 7 ini dinyatakan
telah selesai dan siap dimulai. Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-7 ini
akan diselenggarakan mulai pada 20 Oktober s.d 21 Desember 2022 dan akan
dilanjutkan kembali pada 4 Maret s.d 21 Juli 2023,” pungkas Nunuk Suryani. (Kemendikbudristek/MDj/red)
0 Comments