Puisi-puisi Peserta Didik SMP Negeri 3 Pacar
UJIAN HIDUP
Puisi Adelgonda Jebero*
Hidup
ini mengajarkanku untuk sabar.
Ujian
datang silih berganti,
kuanggap
itu tamu hidup.
Kesabaran
kadang menyedihkan,
sebab
kesabaran ada batasnya.
*Peserta didik kelas IX
A
TERIMA KASIH
Puisi Eugenia J.
Suniardi*
Jika
aku tak mengenalmu,
aku
tak ‘kan mengerti arti cinta.
Jika
aku tak bertemu denganmu,
aku
tak mengenal indahnya dunia.
Terima
kasih,
kamu
mengajariku cinta.
Terima
kasih,
kamu
mengajariku arti kesetiaan.
*Peserta didik kelas IX
B
RINDU MENUMPUK
Puisi Y. B. Madun*
Kaulah
angin yang kujumpa di setiap langkahku.
Aku
menantikanmu menepis kerinduanku,
sebab
rinduku menumpuk dan bangkit untuk bertemu.
Hujan
Angin
Panas
Tidaklah
membuatku pudar
dan
tidak menjadi halangan.
*Peserta didik kelas IX
E
PAHLAWAN
Puisi Eugenia J.
Suniardi*
Sebelum
Indonesia merdeka,
Indonesia
adalah lautan darah,
penjajah,
penjarah datang silih berganti.
Pahlawanku
bertaruh nyawa
mengusirnya
tanpa
lelah, mereka terus melawan,
berperang
untuk Indonesiaku.
*Peserta didik kelas IX
B
AYAH
Puisi Adelgonda Jebero*
Ayah,
engkau cinta pertamaku,
cinta
yang selalu kubanggakan,
cinta
yang selalu kuimpikan.
Ayah,
demi kebahagiaanku,
engkau
berkorban
bekerja
di bawah teriknya matahari.
Keringat
menetes
demi
cita-citaku.
Tuhanku,
berikan kesehatan
untuk
ayahku.
*Peserta didik kelas IX
A
UNTUK GURU
Puisi Anas T. Jayanti*
Engkau
bagai cahaya
yang
menerangi jiwa
dari
gelapnya dunia.
Sungguh
mulia tugasmu,
tugas
yang besar.
Segalanya
kau lakukan dengan ikhlas.
Jasamu,
tidak akan kulupa.
Terima
kasih, guru.
*Peserta didik kelas IX
A
AYAH, AKU RINDU
Puisi Arcelina C.
Dilim*
Ayah,
aku selalu melihat wajahmu
di
foto-fotomu.
Itu
membuat aku makin rindu, ayah.
Rindu
kasih sayangmu.
Ayah,
aku tak kuat menahan tangis,
air
mata mengalir di pipiku,
aku
mencoba untuk tetap kuat,
aku
mencoba tersenyum,
tapi,
itu percuma.
Dalam
hati aku menangis,
Merindukanmu.
Ayah,
aku tidak bisa lagi jauh darimu.
Aku
merindukanmu.
Ayah,
semoga kau baik-baik saja.
*Peserta didik kelas IX
A
DOA
Puisi Alfonsius Purnomo*
Jika
bulan lalu hidupmu penuh air mata,
Semoga
bulan ini hidupmu penuh kegembiraan.
*Peserta didik kelas IX
A
SEANDAINYA AKU BISA
Puisi Oktafiani
Enjelina*
Seandainya
aku bisa menulis
namamu
di atas langit,
maka
aku akan menulisnya
agar
semua orang tahu
aku
mencintaimu.
Biarkan
bulan
meneranginya
seumur
waktu.
*Peserta didik kelas IX
D
JANJIMU
Puisi Olivia K. Jaya*
Aku
masih ingat janjimu waktu itu.
Katamu
kepadaku,
“Aku
akan menjagamu.
Menjadi
pasanganmu seumur hidupku.
Dan
mencintaimu.”
Di
mana janji itu?
Ah,
janji adalah janji!
Aku
tak ‘kan melupakan kata itu.
Kata
yang membuatku nyaman.
Semoga
kelak, janjimu kau ingat.
*Peserta didik kelas IX
D
KEKASIHKU
Puisi Saferinus A.
Jemalut*
Kekasihku,
engkau datang mendekati hatiku.
Engkau
membuka hatiku untuk menerimamu.
Jika
memang engkau pendamping hidupku,
jangan
tinggalkan aku.
Jika
engkau bukan pendamping hidupku,
maka
pergilah dariku!
Sebab,
cinta tidak harus dipaksa.
*Peserta didik kelas IX
D
KEKASIHKU, JANGAN PERGI
Puisi Saferinus A.
Jemalut*
Kekasihku,
janganlah engkau pergi!
karena
aku selalu membyangkan
wajah
cantikmu.
Kekasihku,
sebab jika kau pergi,
siapakah
yang menemani hidupku?
*Peserta didik kelas IX
D
SENYUMMU
Puisi Olympianus
Susanto*
Senyummu
manis bagai madu.
Senyummu
membuatku melayang
terbang
ke nirwana.
Bahagia
kurasa.
*Peserta didik kelas IX
D
TUHANKU
Puisi
Freditus Jaman*
Wahai
Tuhanku, Tuhan Yesus,
Engkau
menciptakan semesta dan isinya.
Wahai
Tuhanku,
Engkau
wujud tertinggi
yang
tidak kelihatan.
Wahai
Tuhan Yesus,
Engkau
memanggul salib
demi
menebus dosa manusia.
*Peserta didik kelas IX
B
BENCI
Puisi Elisabet K.
Hayati*
Karena
benci, aku jadi lemah.
Karena
benci, aku jadi takut.
Benci,
membuatku melupakan orang lain.
Aku
ingin benci ini hilang.
Aku
ingin buang sejauh-jauhnya,
buang
dari pikiranku.
*Peserta didik kelas IX
B
PERPISAHAN
Puisi Yohana F. Damul*
Kurindu
canda tawamu.
Sekarang,
semua telah berakhir.
Kita
telah berpisah.
Canda
tawa hilang sekejap
serasa
itu mimpi.
Tak
ada lagi tempat aku berbagi luka.
Tak
ada lagi tempat aku berbagi suka.
Sahabat,
engkau
selalu menyemangatiku
ketika
dunia membenciku.
Kita
telah berpisah,
hilang
sudah canda tawa.
Sahabatku,
engkau
adalah bunga
yang
membawa aroma.
*Peserta didik kelas IX
E
MENUNGGU KEPASTIAN
Puisi
Nova A. Sufitati*
Rasa
sudah terluka.
Rasa
ingin bertahan,
bertahan
pada cinta dan keyakinan
walau
tak tahu sebenarnya.
Kau
buat aku menanti
tanpa
ada kepastian
seperti
mimpi.
Pernahkah
kau merasa
bahwa
aku menanti kepastian?
Aku
menanti penuh harapan,
walau
godaan selalu mendatangiku.
*Peserta didik kelas IX
D
KEKASIH YANG PERGI
Puisi Anas T. Jayanti*
Kekasihku,
aku sangat merindukanmu.
Engkau
pergi tanpa membawa rasa.
Hati
pun terluka.
Engkau
pergi tanpa permisi
tanpa
mengucap sepatah kata.
Kekasihku,
aku tak melupakanmu.
*Peserta didik kelas IX
A
TAKDIR CINTAKU
Puisi
Yohana Ica Laura*
Hidup
ini seperti bayangan,
mengejarnya
tak bisa menggapai.
Apalah
daya,
kekasihku
mencintai orang lain?
Haruskah
aku bertahan?
Walau
ia tak peduli.
Ataukah
merelakannya pergi?
Oh,
inikah takdir cintaku?
Mencintai
dan tidak dicintai.
*Peserta didik kelas IX
E
PAHLAWAN BANGSA
Puisi Yohana Fransiska
Damul*
Bukan
tentang kamu.
Bukan
juga tentang aku.
Tetapi,
tentang pejuang bangsa
yang
rela berkorban
demi
negara tercinta ini.
Walau
duri menusuk tubuhnya,
ia
tetap melangkah ke depan
membela
negara tercinta ini.
Pahlawanku
tak mengenal putus asa,
pahlawanku
tak kenal menyerah.
Pengorbanannya
yang membara.
*Peserta didik kelas IX
E
0 Comments