(Foto: Kemendikbudristek) |
Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui
Direktorat Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Direktorat
Guru PAUD Dikmas) menyelenggarakan webinar pendidikan pelatihan (diklat) teknis
mendongeng yang bertempat di Century Park Hotel, Selasa (27/9/2022).
Webinar ini
bertujuan untuk memberi informasi terkait program diklat teknis mendongeng
untuk guru, memberikan penguatan pemahaman dan keterampilan tentang pentingnya
mendongeng dalam proses pembelajaran PAUD oleh Guru PAUD. Selain itu juga
sebagai salah satu wujud respons pendampingan dari Kemendikbudristek terhadap
proses pembelajaran di PAUD melalui metode mendongeng.
Penasihat DPW
Kemendikbudristek dan Ketua Bidang I OASE Kabinet Indonesia Maju, Franka
Makarim, yang turut hadir secara daring, mengungkapkan bahwa Kemendikbudristek
yakin bahwa penanaman nilai luhur bangsa di mulai sejak usia dini dan salah
satunya dengan metode mendongeng.
“Pendidik atau
guru PAUD dengan penuh kehangatan dan kecintaannya terhadap anak didiknya dapat
membangun nilai dan karakter dengan bercerita di hadapan mereka. Berbagai peran
dan keragaman cerita membuat anak didik PAUD secara tidak langsung terhibur dan
yang jelas, mengedukasi mereka,” lanjut Franka di sela-sela pembukaan webinar.
Pelaksana tugas
(Plt.) Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk
Suryani, dalam sambutannya, menambahkan bahwa untuk mewujudkan Pelajar
Pancasila pada jenjang PAUD membutuhkan proses belajar yang menyenangkan dan
stimulasi yang sejalan dengan kekhasan dunia anak usia dini yaitu bermain.
“Satu hal yang sesuai dengan ini adalah melalui dongeng,” imbuhnya.
Webinar yang
berkonsep gelar wicara (talkshow) ini menawarkan warna baru dalam format
acaranya. Terlihat dari para narasumber dan moderator yang totalitas langsung
menerapkan dunia dongeng dalam pakaian yang dikenakan, seperti Gatot Kaca,
Putri Jasmine, Karakter Bebek, dan Karakter Berkostum Jingga. Selama acara
berlangsung, para narasumber berbincang-bincang seputar kiat-kiat teknik
mendongeng sembari memaparkan pandangan masing-masing dan penerapan yang telah
mereka lakukan kepada audiens dalam hal ini anak-anak di lingkungan kerja
mereka.
“Jadi trik
mendongeng itu adalah bagaimana kita menyusun komposisinya, misalkan kalau kita
mau pakai intro awalan itu tidak boleh kelamaan. Kalau terlalu lama dan mereka
sudah capek kemudian kita baru mendongeng, nanti mereka enggak akan mau lagi
dengerin (dongengnya),” ucap Heru Prakoso sebagai Praktisi Pendongeng.
Acara
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab di mana para peserta antusias berkonsultasi
kepada narasumber untuk mengetahui seputar informasi dan kesiapan apa yang
harus lakukan guru dan tenaga pendidik agar aktivitas mendongeng dapat tersampaikan
dengan baik kepada peserta didik di sekolah.
Andriyani,
Kepala Sekolah TK Labschool FIP UMJ Tangerang Selatan, menjelaskan sebelum
mulai mendongeng, kesiapan pendongeng harus matang. Mulai dari mempersiapkan
materi, teknik pembelajarannya, dan aspek lainnya agar pesan yang disampaikan
pendongeng dapat menyentuh penonton. “Jadi anak-anak itu kita pancing dulu,
memberi prolog yang menarik, setelah mereka tertarik baru kita bacakan cerita
sesuai alurnya dan juga berbagi peran dengan anak-anak diajak bermain dalam
berbagai karakter,” urai Andriyani mengelaborasi perihal keterlibatan siswa
dalam kegiatan mendongeng.
Acara ini
dilanjutkan oleh paparan dari Tim SIMPKB, Achmad Fauzi, terkait dengan
alur login belajar. Kemudian ditutup
dengan pantun serta dilanjutkan oleh para narasumber menyanyikan lagu “Aku Anak
Indonesia” bersama-sama seluruh narasumber dan peserta. Turut hadir, Direktur
Guru PAUD Dikmas, Santi Ambarrukmi dan beberapa
narasumber lainnya Nita Priyanti (Akademisi Universitas Pancasakti Bekasi,
Heru Prakoso (Praktisi Pendongeng), serta Indro Wiyarno (PTP Direktorat Guru
PAUD dan Dikmas). (Kemendikbudristek/MDj/red)
0 Comments