Belu, CAKRAWALANTT.COM - Bupati Belu,
Agustinus Taolin, mendukung secara penuh program peningkatan literasi di
kalangan guru tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
se-Kabupaten Belu guna menunjang penguatan kompetensi dan profesionalisme guru
sebagai tenaga pendidik. Hal itu disampaikannya ketika membuka Kegiatan
Bimbingan Teknis (Bimtek) Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru SD dan SMP
Se-Kabupaten Belu, Senin (26/9/2022).
Kegiatan yang
diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu bersama
Cakrawala NTT di SMPK Sto. Don Bosco Atambua tersebut turut dihadiri oleh
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu, M.
K. Eda Fahik, beserta jajaran.
Dalam sambutan
pembukanya, Agustinus mengatakan bahwa upaya peningkatan literasi di kalangan
guru merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan, termasuk
pendidikan karakter. Baginya, persoalan seputar literasi merupakan hal yang
serius, sebab menyangkut aktivitas membaca dan menulis. Terkait literasi di
lingkungan sekolah, Agustinus menekankan agar para guru dan kepala sekolah
dapat mengembangkan dan menciptakan terobosan yang berarti dalam menunjang
peningkatan literasi. Untuk itu, lanjut Agustinus, kegiatan bimtek literasi
tersebut sangat penting dan bermanfaat.
“Tentang literasi,
para guru harus memanfaatkan kegiatan bimtek ini secara baik, sehingga bisa
menghasilkan hasil Karya Tulis Ilmiah yang berkaitan dengan praktik baik (best practice) di dalam kelas. Guru bisa
menulis berbagai hal terkait pengalamannya, sehingga narasumber bisa
mendampingi dan mengarahkan proses menulis sesuai format penulisan yang benar,”
ujarnya.
“Kita harus
menjaga hubungan baik melalui kegiatan ini dengan membuat masing-masing grup. Saya
minta masing-masing guru punya target dalam beberapa waktu dimana harus mampu memasukan
judul, sehingga narasumber bisa mendampingi untuk selanjutnya dan kalau boleh
buat satu tim kecil untuk monitoring pendampingan penulisan karya ilmiah,”
tambah Agustinus.
(Foto: Bupati Belu, Agustinus Taolin (kiri) saat disambut oleh peserta didik SMPK Sto. Don Bosco Atambua) |
Bimtek tersebut
bertujuan untuk melatih dan membimbing guru secara mandiri untuk mampu menulis
Karya Tulis Ilmiah guna meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam
menghasilkan karya tulis sesuai tuntutan zaman.
Agustinus juga menambahkan
bahwa selain para guru, upaya peningkatan literasi juga harus menyasar para
peserta didik. Mereka, tandasnya, harus didorong dan diarahkan untuk giat
membaca dan menulis hingga melahirkan produk tulisan yang berkualitas. Nantinya,
sambung Agustinus, para peserta didik tersebut akan diberikan apresiasi sebagai
motivasi.
(Foto: para guru saat sedang mengerjakan pre-test) |
Membantu Para Calon Guru Penggerak
Sementara itu,
pada kesempatan yang sama, Pimpinan Umum Cakrawala NTT, Gusty Rikarno,
menuturkan bahwa literasi sudah menjadi kebutuhan di masa kini. Kebutuhan tersebut,
ungkapnya, sangat nampak dalam proses seleksi calon Guru Penggerak yang
merupakan salah satu program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Kemendikbudristek). Menurut data yang diperoleh Balai Guru
Penggerak (BGP), terang Gusty, untuk angkatan 8, 9, dan 10, terdapat 146 guru di
Kabupaten Belu yang mendaftarkan diri sebagai calon Guru Penggerak, tetapi
jumlah guru yang telah submit atau
dinyatakan masuk proses pemberkasan hanyalah 4 orang.
“Dewasa ini,
minat membaca dan menulis mengalami penurunan. Misalkan, sesuai data Balai Guru
Penggerak, untuk angkatan 8, 9, 10 di Kabupaten Belu ada 146 yang daftar dan jumlah
peserta yang submit atau berkasnya
masuk hanya 4 orang. Hal itu disebabkan karena ketidakmampuan menulis essai
ilmiah. Ternyata, setelah dicek dalam konteks Merdeka Belajar, literasi
sangatlah penting. Karena, semua berkaitan dengan itu dan bukan hanya sekedar
kurikulum tetapi literasi sudah menjadi kebutuhan,” tandas Gusty.
Untuk itu,
melalui kegiatan bimtek tersebut, Gusty berharap agar para guru mampu mengenal
dan memahami pola penulisan karya tulis, termasuk esai, dengan baik guna
memenuhi kebutuhan terkait literasi. Menurutnya, menulis memiliki 2 tujuan
utama, yakni menulis sebagai cara kita berada dan berbicara. Tulisan yang
dibaca, jelasnya, mengandung logika berpikir dari seorang penulis.
(Foto: Pimpinan Umum Cakrawala NTT, Gusty Rikarno, saat sedang memberikan materi) |
“Menulis untuk
saat ini punya 2 tujuan, yakni menulis adalah cara kita berada dan cara kita
untuk berbicara. Tulisan adalah logika berpikir dari seorang penulis. Terima kasih
kepada semua pihak yang sudah membuka jalan untuk meningkatkan literasi di
kalangan guru melalui kegiatan literasi berupa bimtek pendampingan menulis
tersebut, terutama Bupati Belu dan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayan
Kabupaten Belu,” ungkap Gusty.
Untuk diketahui,
berdasarkan laporan pihak penyelenggara, terdapat 30 orang guru tingkat SD dan
100 orang guru tingkat SMP se-Kabupaten Belu yang terlibat di dalam kegiatan
bimtek tersebut. Kegiatan bimtek tersebut berlangsung selama 2 hari, yakni
Senin-Selasa (26-27/9/2022). (Mario/red)
0 Comments