Oleh
: Vinsintia Niki Ina, S.Pd
(Guru SMA
Swasta Ile Boleng)
CAKRAWALANTT.COM - Bahasa adalah alat komunikasi.
Orang berkomunikasi bersama satu dan lainnya
dengan menggunakan bahasa guna membawa
ide, pendapat, pikiran,
dan perasaan. Bahasa Inggris adalah bahasa asing pertama di Indonesia yang
digunakan untuk transfer
dan mendapatkan pengetahuan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya untuk membangun hubungan
internasional.
Hal ini yang mendasari Bahasa
Inggris untuk diajarkan sejak tingkat
Sekolah Dasar (SD) sampai dengan
Perguruan Tinggi (PT). Di dalam pembelajaran Bahasa Inggris, terdapat 4 aspek yang
paling mendasar, yaitu berbicara (speaking), membaca (reading), mendengarkan
(listening) dan menulis (writing). Dengan menguasai keempat aspek dasar
tersebut, maka akan mempermudah para peserta didik untuk mempelajari Bahasa Inggris.
Pembelajaran tentang Bahasa Inggris
sendiri sangat bergantung pada pembendaharaan kata yang dikuasai oleh para
peserta didik. Untuk itu,
guru harus memberikan dasar pemahaman kata guna membantu para peserta didik dalam memulai dasar
pembelajaran Bahasa Inggris. Dengan demikian,
peran kosa kata (vocabulary)
sangat penting untuk keberlangsungan para peserta didik dalam mempelajari Bahasa
Inggris.
Kosa kata atau vocabulary adalah
semua kumpulan kata-kata yang dipakai dan digunakan orang dan juga merupakan
salah satu komponen penting dalam berbahasa. Dengan menguasai vocabulary secara baik, maka dapat
menghubungkan empat keterampilan
berbahasa sebagaimana disebutkan sebelumnya.
Dalam bukunya How To Teach Vocabulary,
Scott Thornbury (2004) mengatakan, “ Vocabulary is largely a collection of item. At the most basic level,
knowing a word involves knowing its meaning” (Kosa kata adalah sekumpulan
istilah-istilah dalam jumlah yang sangat besar. Pada tingkatan yang paling
dasar, mengetahui sebuah kata mengharuskan mengetahui bentuk dan maknanya). Scott
ingin menegaskan bahwa menguasai vocabulary dengan baik akan membuat
penguasaan berbahasa juga semakin baik. Selain
itu, penguasaan vocabulary yang baik
juga akan menunjang penyampaian bahasa lisan dengan mudah dan jelas. Maka
dari itu sangat penting jika kita pelajari kosa kata.
Melihat kenyataan di atas, maka sudah sepantasnya bila penguasaan vocabulary harus ditekankan pada proses
pembelajaran Bahasa Inggris di dalam kelas. Namun, pada kenyataannya, tidak
semua peserta didik mampu mewujudkan hal tersebut dengan baik. Hal itu bisa
dilihat dari rendahnya pencapaian hasil belajar yang belum memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM). Selain itu, keterampilan berbahasa peserta didik,
baik pada aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis, masih tergolong
rendah. Bahkan, mereka belum mampu menggunakan Bahasa Inggris secara baik di
lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, kunci utama
dalam berbahasa Inggris adalah penguasaan vocabulary.
Di dalam Kegiatan
Belajar dan Mengajar (KBM), para peserta didik kadang belum bisa menyebutkan kata
benda (Noun) yang ada di sekitar
lingkungan mereka ketika dimintai
oleh guru, bahkan membedakan golongan kata (Part of speech) saja masih sangat sulit. Hal
tersebut menjadi kendala yang paling mendasar bagi seorang guru di tingkat SMA, teruatam di SMA Swasta
Ile Boleng. Oleh karena itu,
seorang guru harus kembali melakukan review
materi yang telah dipelajari oleh para peserta didik selama di bangku Sekolah
Menengah Pertama (SMP).
Berdasarkan pengalaman
yang dialami oleh penulis di dalam kelas, persoalan
yang marak terjadi adalah kurangnya partisipasi peserta didik dalam KBM, baik dalam mengerjakan tugas maupun saat kegiatan
tanya-jawab sedang berlangsung. Hal itu disebabkan oleh ketidakmampuan mereka
dalam menggunakan Bahasa Inggris secara baik dan fasih. Keadaan
seperti inilah yang kadang membuat
kemampuan guru terkesan pasif karena aktivitas
pembelajaran hanya berkutat antara pola mengajar dan kegiatan menjelaskan
semua materi Bahasa Inggris menggunakan
Bahasa Indonesia.
Hal tersebut, menurut penulis, terjadi karena
kurangnya kemauan dari para peserta didik
untuk menghafal kosa kata (vocabulary), sehingga membuat peserta didik sangat minim
penguasaan vocabulary.
Untuk itu, penulis mengambil langkah untuk memberikan motivasi dan pandangan
tentang serunya belajar Bahasa Inggris,
khususnya tentang
Vocabulary dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
Pertama,
guru memberikan tugas
sebelum pelajaran berakhir,
yaitu menghafal 10 kosa kata (vocabulary).
Kosa kata (vocabulary) yang diberikan
antara lain berupa kata
benda( noun),
kata sifat (adjective),
kata kerja (verb)
dan kata keterangan (adverb) yang berkaitan erat dengan kata-kata dalam kehidupan
sehari-hari. Hal
itu berperan untuk membantu peserta didik dalam membedakan
pengelompokan kata agar mudah dimengerti dan dipahami karena (hanya) berkisar pada kata-kata
sederhana yang ditemuinya di sekolah, rumah, dan sebagainya.
Kedua,
pada pertemuan berikutnya, setelah para peserta didik berdiri
untuk memberikan salam kepada
gurunya, mereka
tidak diizinkan duduk sebelum menyebutkan kosa kata yang sudah ditugaskan oleh
guru sebelumnya. Masing-masing peserta didik harus bisa
menyebutkan kembali kata-kata yang sudah dicatatkan dalam buku tugas. Jika tidak bisa
menyebutkan,
maka peserta didik tersebut tetap
dalam keadaan berdiri.
Ketiga,
setelah semua peserta didik
bisa menyebutkan kembali tugas mereka sampai selesai, maka mereka diizinkan untuk
kembali duduk. Kemudian, guru
bisa melanjutkan materi yang akan
dipelajari pada hari tersebut.
Tindakan ini akan menyadarkan para
peserta didik untuk bersikap tanggung jawab, sehingga berinisiatif
untuk mengerjakan tugas tersebut.
Keempat,
di dalam kelas pun peserta didik
dan guru tetap terlihat aktif dan berpartisipasi. Hal ini akan memacu semangat peserta didik dalam proses KBM, karena dengan
kosa kata yang mereka miliki,
maka mereka pun bisa berkomunikasi
dengan teman sebaya atau
gurunya, walaupun hanya satu
kalimat saja misalnya, “I’m happy”.
Berdasarkan pelaksanaan langkah-langkah
di atas, maka hasilnya sangat
memuaskan seorang guru. Cara-cara
tersebut mampu membuat peserta didik berinsiatif
untuk menghafal semua kosa kata (vocabulary)
yang dituliskan dalam buku
tugasnya. Selain itu, peserta didik juga mengalami
peningkatan keterampilan dalam
berkomunikasi dengan guru dan teman-temannya.
Dengan demikian, upaya
meningkatkan kemampuan vocabulary dalam
mata pelajaran Bahasa Inggris sangat penting untuk dilakukan, sehingga pesera didik
dapat menguasai kosa kata dan mampu untuk menggunakannya dalam proses komunikasi berbahasa Inggris. (red)
0 Comments