(Foto: Dokumentasi Kegiatan) |
Manggarai, CAKRAWALANTT.COM - Menjelang rencana
Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS)
Tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kabupaten Manggarai menggelar Workshop
Merdeka Belajar selama 2 hari, yakni Sabtu-Minggu (27-28/8/2022). Kegiatan workshop
yang membahas konsep dan rencana IKM tersebut berlangsung di Aula SMK Swakarsa
Ruteng dan dibuka secara langsung oleh Ketua MKKS Tingkat SMK Kabupaten
Manggarai, Isidorus Son, SE., serta dihadiri oleh Narasumber, Dr.
Sudayat, M. Pd., yang merupakan anggota Tim
Pengembang Kurikulum Nasional sekaligus Dosen
di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
Dalam sambutan
pembukanya, Isidorus menyampaikan apresiasinya kepada segenap kepada sekolah
dan guru tingkat SMK se-Kabupaten Manggarai yang telah berantusias mengikuti
kegiatan workshop tersebut. Menurutnya, Workshop Kurikulum Merdeka sangat
penting, sehingga seluruh peserta yang hadir diwajibkan untuk mengikuti seluruh
rangkaian kegiatan tersebut secara baik dan serius selama 2 hari berjalan.
“Workshop ini sekiranya dapat
membantu kita untuk menyiapkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan
tuntutan Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, Kurikulum Merdeka yang dicanangkan
pemerintah dapat diimplementasikan di sekolah kita masing-masing,” tandas Isidorus.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Hidayat
menyampaikan bahwa Kurikulum Merdeka merupakan upaya untuk melawan
ketidakmungkinan pada postur kurikulum sebelumnya.
“Dalam Kurikulum Merdeka, selain
membuka ruang kreativitas
yang sangat luas bagi guru, juga Kurikulum Merdeka merupakan sebuah paradigma
yang memperlihatkan sebuah peradaban melawan kemustahilan yang ditunjukkan
dalam kurikulum sebelumnya yang kadang dirasa sebagai doktrin yang tidak bisa
sembarang dimodifikasi. Akibatnya,
kita menjalani sebuah sistem baku yang kaku dan minim kreativitas,” ungkapnya.
Kurikulum Merdeka, lanjut Hidayat,
memerdekakan guru dari sejumlah beban dan hal yang tidak perlu, karena itu, fokus Implementasi
Kurikulum Merdeka terletal
pada kreativitas
mengajar, prioritas materi, berpusat pada murid, dan konteks yang melingkupi segenap
ekosistem sekolah. Hal tersebut,
sambung Hidayat, merupakan sebagian dari beberapa
indikator yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun perangkat pelajaran.
Untuk diketahui, workshop
pada hari pertama menyajikan materi seputar capaian pembelajaran, format lembar
kerja perincian materi ensensial dan non esensial, serta format modul ajar yang dikerjakan
oleh peserta dalam beberapa grup sesuai dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) masing-masing. Peserta yang mengikuti workshop tersebut berjumlah 111 orang
yang terdiri atas kepala sekolah dan guru dari 12 SMK di Kabupaten Manggarai. (Sipri Kantus/MDj/red)
1 Comments
Jaya selalu cakrawalantt.com
ReplyDelete