Foto : Dokumentasi Pameran Temporer Tradisi Menginang di NTT yang dikemas dalam judul “Kristal Cinta di Limbah Merah”. |
Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Dalam melestarikan nilai-nilai budaya warisan leluhur, Museum Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT) menggelar Pameran Temporer Tradisi Menginang
di NTT yang dikemas dalam judul “Kristal Cinta di Limbah Merah”. Pelaksanaan pameran yang berlangsung sejak tanggal
24-27 Juni ini digelar di UTPD Museum NTT dengan mengusung tema “Restorasi Kebudayaan Menuju
NTT Bangkit NTT Sejahtera”.
Kepala UPTD Museum Daerah Provinsi NTT,
Aplinuksi Meximus A.
Asamani, S.Sos.,M.Si saat diwawancarai media ini, Senin
(27/06/2022),
menuturkan,
“Museum Daerah NTT sebagai lembaga
yang mengemban tugas pelestarian berkewajiban untuk menyebarluaskan pesan-pesan leluhur yang terimplisit di balik benda atau artefak peninggalan manusia, alam, dan lingkungan kepada generasi penerus.
Tahun 2022 ini, kita kembali menggelar sebuah Pameran Temporer tentang Tradisi Menginang di NTT.
Pameran ini akan mengungkap tabir kehidupan sosial budaya masyarakat
NTT melalui Tradisi Menginang dan penggunaan wadah kinang,”
Menurut Meximus,
perhelatan pameran melibatkan para kelompok etnis dan para peserta didik dari berbagai sekolah dalam mengisi acara dan lomba tarian tradisional yang dikreasikan secara atraktif dan menarik.
“Siswa-siswi dari berbagai sekolah dan juga kelompok etnis kita libatkan dalam gelaran pameran ini. Pameran ini juga dikunjungi oleh rombongan peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah dan crew KRI Dewa Ruci, para pejabat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi,
TNI AL dan para Laskar Rempah pada hari Sabtu (25/06/2022) kemarin,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, pameran yang digelar secara hybrid tersebut dikunjungi oleh lebih dari 400 orang, sedangkan pengunjung pameran
via kanal YouTube Museum Daerah NTT
selama pameran lebih dari 400 viewers per hari.
Apriyani Osman, salah seorang pengunjung pameran ini ketika dimintai komentarnya terkait kegiatan ini mengatakan, “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami generasi muda NTT agar lebih bisa mengenal tradisi dan nilai-nilai budaya warisan leluhur. Menginang sebetulnya bukanlah hal
yang jorok dan menjijikkan. Banyak generasi muda sekarang yang tidak mau makan sirih pinang karena takut gigi kotor dan merusak penampilan. Padahal sebetulnya, di balik tradisi ini tersimpan banyak nilai”.
Tradisi Pekinangan
Tradisi Pekinangan,
menurut Meximus, telah membudaya
di kalangan masyarakat NTT
sejak berabad-abad lamanya. Di dalamnya, terkandung nilai-nilai budaya yang mengajarkan arti cinta dan persaudaraan
yang kuat dalam membangun kehidupan
yang harmonis antar sesama maupun dengan alam lingkungan sekitar.
“Tradisi Menginang tidak terlepas dari peranan wadah pekinangan
yang dihasilkan dari tangan-tangan terampil kaum perempuan di NTT. Pembuatan wadah pekinangan ini bukan sekedar memenuhi unsur seni tapi lebih dari itu,
melukiskan simbol
bermakna yang merangkai pesan
para leluhur kepada generasi penerusnya,” imbuhnya.
Disaksikan media ini, selama pameran berlangsung,
para pengunjung dapat menyaksikan keindahan wadah pekinangan dengan variasi bentuk yang khas, antara satu daerah dengan daerah
yang lain di wilayah NTT. Melalui pameran ini pula, para pengunjung diharapkan dapat mempelajari dan memahami pesan-pesan leluhur yang tertuang melalui tradisi
yang luhur ini.
Merebut Gelar Juara
Untuk diketahui,
Pameran Temporer Tradisi Pekinangan ini juga melibatkan para peserta didik tingkat SMA/MA/SMK di
wilayah Kota Kupang dan sekitarnya. Di panggung Pameran Temporer tersebut, mereka menampilkan aneka tarian tradisional yang dikreasikan secara atraktif dan menarik.
Pada kategori tarian tradisional Rokatenda,
SMAN 2 Fatuleu (Kabupaten
Kupang) terpilih sebagai pemenang pertama,
menyusul berikutnya SMAN 1 Fatuleu (Kabupaten Kupang), SMAN 3 Kupang Timur
(Kabupaten
Kupang), MAN Kota Kupang, SMAN 8 Kota Kupang, SMA Kristen Tunas Harapan Kota
Kupang, dan
SMAN 7 Kota Kupang.
Sementara untuk tarian tradisional Kebalai,
yang berhasil keluar sebagai pemenang pertama adalah
SMKN 2 Kota Kupang. Menyusul berikutnya
SMKN 1 Kota Kupang, SMK Swasta Kencana Sakti, SMKN 4 Kota Kupang, dan SMKN 5
Kota Kupang.
(Sae/MDj/re)
0 Comments