Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Berdasarkan
hasil wawancara terhadap 1.520 responden di seluruh Indonesia pada 7 hingga 12
April 2022, Survei Indikator Politik Indonesia menyebut bahwa lebih dari 75%
warga puas atas kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbudristek). Rilis hasil survei tersebut disampaikan melalui
webinar bertajuk “Arah Baru Pendidikan Indonesia: Sikap Publik terhadap
Kebijakan Kemendikbudristek”.
Pelaksana
Tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbudristek,
Anang Ristanto mengungkapkan bahwa hasil survei ini merupakan bentuk gotong
royong dan partisipasi publik untuk bersama-sama memajukan pendidikan di
Indonesia.
“Dengan
hasil ini tentu kami sangat optimistis bahwa dengan program Merdeka Belajar
dapat membawa dampak perubahan pendidikan ke depan lebih baik dan membawa
anak-anak kita, adik- adik kita sebagai generasi penerus menjadi Sumber Daya
Manusia (SDM) yang unggul dan tangguh,” papar Anang, pada Minggu (19/6).
Anang
meyakini, walaupun tingkat kebermanfaatan sudah tinggi, namun masih ada kisaran
5 hingga 25 persen yang tingkat kebermanfaatannya masih kurang.
“Ini
adalah tantangan bagi kami agar menjadi lebih baik lagi untuk meningkatkan
pengetahuan dan meyakinkan masyarakat akan program Kemendikbudristek. Kami akan
berupaya terus menerus melakukan perbaikan salah satunya dengan melakukan
sosialisasi melalui berbagai media kepada pemangku kepentingan dan juga dengan
pelibatan publik,” terang Anang.
Pada
kesempatan yang sama, Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Jamal
Wiwoho menyampaikan bahwa kualitas pendidikan di suatu negara berkorelasi erat
dengan tingkat inovasi dan menjadi salah satu tolok ukur daya saing bangsa.
“Daya
saing bangsa yang tinggi akan mendorong pada kemandirian dan pada akhirnya akan
membawa pada kesejahteraan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan yang berkualitas
menjadi kondisi penting bagi terciptanya bangsa yang inovatif dan berdaya
saing,” ujar Jamal.
Jamal
juga mengapresiasi program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang telah
diimplementasikan telah menciptakan perubahan positif bagi pendidikan di
Indonesia.
“Kami
menyambut baik dengan adanya data survei atas terobosan program Merdeka Belajar
yang dilakukan Kemendikbudristek,” ungkapnya.
Selain
sosialisasi program kepada para pemangku kepentingan, Jamal mengungkapkan bahwa
transformasi informasi juga sangat penting terkait implementasi program Merdeka
Belajar.
“Karena
sejatinya pendidikan tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan saja tetapi
juga bagaimana proses dari interaksi-interaksi semua pemangku kepentingan,”
sambung Jamal.
Selanjutnya,
narasumber yang merupakan peneliti senior Indikator Politik Indonesia, Rizka
Halida menyampaikan bahwa survei yang dipaparkan masih bersifat penelitian
awal/premilinari.
“Merupakan
penelitian awal untuk mengetahui sejauh mana publik ini sudah mengetahui
program-program yang dicanangkan selama tiga tahun terakhir ini, kemudian
persepsi mereka terhadap manfaat dari program ini,” urai Rizka.
Selain
itu, Rizka juga mengungkapkan hasil survei menunjukkan bahwa secara umum publik
menilai sangat positif program-program Kemendikbudristek.
“Di
antara 32 program yang diukur tingkat manfaatnya, mayoritas warga menilai cukup
atau sangat bermanfaat di tiap program, umumnya lebih dari 75 persen. Terutama
program yang manfaatnya dirasa sangat besar karena menyentuh hajat hidup warga
seperti Pembelajaran Tatap Muka (PTM), KIP Kuliah Merdeka, Bantuan kuota
internet, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) langsung ke sekolah, dan Peraturan
Menteri tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Permen PPKS).
Demikian pula program-program Kurikulum Merdeka dan Merdeka Mengajar, serta
program terkait pandemi Covid-19,” urai Rizka.
Di
sesi akhir pemaparan, Rizka mengutarakan bahwa kampanye program-program
Kemendikbudristek masih sangat perlu ditingkatkan dengan intensitas atau
penekanan lebih banyak kepada program-program yang paling besar
kebermanfaatannya bagi masyarakat umum. Rizka meyakini partisipasi masyarakat
umum akan sangat menentukan kesuksesan program-program Kemendikbudristek.
“Kami
harap dengan adanya hasil survei ini dapat menjadi salah satu acuan dalam
menetapkan langkah selanjutnya dari program-program yang telah dicanangkan dan
rujukan bagi pemerhati masalah pendidikan di Indonesia,” pungkas Rizka. (Kemendikbudristek/MDj/red)
0 Comments