Bupati Rote
Ndao, Paulina Haning-Bullu saat membuka Kegiatan
Workshop Literasi bagi
guru dan peserta didik tingkat SMA, SMK dan
SLB se-Kabupaten Rote Ndao di halaman SMK Negeri 1 Lobalain, Rabu (25/5/2022).
Rote Ndao, CAKRAWALANTT.COM - Aktivitas membaca dan menulis dapat membuka
wawasan berpikir, menggali potensi diri,
dan mendorong individu atau
kelompok untuk bisa hidup selaras dengan zaman. Sebagai sebuah “Gerakan Semesta”, aktivitas literasi juga dapat dilihat sebagai cara untuk mendapatkan pemimpin masa depan yang cerdas,
inovatif,
dan bijaksana.
Kemajuan zaman
tidak pernah berjalan mundur. Semua dituntut untuk menyesuaikan diri. Seorang
yang kreatif dan inovatif
tentunya memiliki kebiasaan membaca, sehingga dapat menggali potensi dalam
dirinya
serta mengoptimalkannya sebaik mungkin bagi kesejahteraan diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Rote Ndao, Paulina
Haning-Bullu saat membuka Kegiatan
Workshop Literasi bagi guru dan peserta didik tingkat SMA, SMK dan SLB se-Kabupaten Rote
Ndao di halaman SMK Negeri 1 Lobalain, Rabu (25/5/2022).
“Kami yang memimpin daerah saat ini sudah
tua. Karena itu,
orang-orang muda harus rajin belajar dan membuka wawasan berpikir dan mampu
membaca peluang-peluang kerja. Untuk
itu, aktivitas membaca dan menulis adalah bentuk
kegiatan regenerasi pemimpin daerah. Oleh karena itu, saya berharap para guru
untuk terus memotivasi sekaligus memberikan
contoh kepada anak muda untuk rajin membaca dan menulis,” ujar Paulina.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Pimpinan Umum Media Pendidikan
Cakrawala (MPC) NTT,
Gusty Rikarno. Menurutnya, literasi adalah jembatan yang tepat antara teori dan
praktik, narasi dan aksi, serta
teks
dan konteks. Setiap individu
harus tekun membaca dan terampil dalam hal menulis agar terbentuk
menjadi pribadi yang kritis serta
mampu hidup selaras zaman.
“Saat ini banyak orang mengeluh karena
kesulitan mendapatkan pekerjaan. Padahal ada banyak peluang kerja yang bisa
didapatkan asalkan rajin, tekun,
dan fokus. Kegagalan itu selalu datang dari seorang yang tidak mampu mengenal
potensi diri dan mengembangkannya secara maksimal. Karena itu, literasi itu
bukan hanya soal teks atau seberapa banyak buku yang dibaca tetapi bagaimana
menghubungkan bahan bacaan atau segala sumber referensi uang ada dalam konteks tertentu,” ujar Gusty.
Untuk diketahui, Kegiatan Pembukaan Kegiatan Workshop Literasi yang mengusung tema “Mengakarkan Literasi, Memberdayakan Generasi” tersebut berlangsung dengan sangat meriah. Pada saat yang sama,
Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao didampingi Duta Baca Indonesia, Pimpinan Umum MPC NTT, serta Koordinator Pengawas (Korwas) SMA/SMK dan SLB Kabupaten Rote Ndao
mengukuhkan
Ny. Lona Apdiana Saek Ngginak sebagai Bunda Literasi Kabupaten Rote Ndao. (MDj/red)
0 Comments