Suasana
MGMP Penkat Kabupaten Lembata di Aula Terbuka SMK Kawula Karya, Selasa
(8/3/2022).
Lembata, CAKRAWALANTT.COM - Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan
Katolik (Penkat) Kabupaten Lembata menggelar Kegiatan Penyusunan Soal Ujian
Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Selasa (8/3/2022). Kegiatan yang
berlangsung di Aula Terbuka SMK Kawula Karya tersebut didukung oleh Seksi
Pendidikan Katolik, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lembata. Turut
hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Katolik,
Contasia Karmelitas, S.Ag dan Ketua MGMP SMA/SMK Kabupaten Lembata, Paulus
Yohanes Igo, S.Ag.
Dalam sambutan pembukanya, Karmelitas mengatakan
bahwa para guru pengampu Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) telah
memiliki kompetensi dan kapabilitas yang mumpuni dalam menyusun dan menelaah
soal-soal USBN untuk PAK. Namun, imbuhnya, para guru juga harus menyadari bahwa
proses penyusunan soal-soal USBN merupakan bagian dari ujian untuk menghasilkan
soal yang bermutu.
“Penyusunan soal ini adalah proses, tetapi
eksistensi keprofesionalan kita sebagai guru sebenarnya sedang diuji dan itu
sangat bergantung seberapa jauh kualitas soal yang dihasilkan terkait
objektivitas dan kualitasnya yang dapat memberikan dampak yang bisa terukur
secara baik oleh peserta didik,” ujar Karmelitas.
Lebih lanjut, terang Karmelitas, dalam proses
penyusunan soal, para guru harus memperhatikan dengan baik semua indikator yang
tertera, sehingga mampu merumuskan dan menghasilkan soal yang berkualitas. Hal
itu, imbuhnya, juga menjadi bagian dari keseluruhan kerja guru dan para
pengawas. Soal-soal tersebut, sambung Karmelitas, akan diverifikasi kembali
oleh Pengawas PAK untuk selanjutnya diserahkan kepada Kantor Kemenag Kabupaten
Lembata dan Provinsi NTT.
Untuk itu, Karmelitas meminta semua anggota
MGMP agar tidak hanya bertemu dalam momen penyusunan soal USBN setiap tahunnya,
tetapi juga rutin melakukan visitasi ke Kantor Kemenag Kabupaten Lembata untuk
menggali informasi terkait verifikasi data pada Sistem Informasi Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (Simpatika).
“Guru Pendidikan Agama Katolik yang tergabung dalam
MGMP supaya tidak hanya ada di penyusunan soal, tetapi juga harus bertemu,
bergumul dan berkolaborasi setiap saat dalam tugas memajukan Pendidikan Agama
Katolik yang lebih baik lagi di Kabupaten Lembata,” pintanya.
Pantauan media, kegiatan yang dihadiri oleh 32 guru
pengampu Mata Pelajaran PAK tersebut juga mewadahi proses pemilihan Ketua MGMP
yang baru, baik di tingkat SMA maupun SMK guna menunjang pelaksanaan program
kerja MGMP ke depannya. (Rofinus
R. Roning/MDj/red)
0 Comments