Para
tenaga pendidik dan peserta didik TKK Cristo Re Wolonmaget.
Sikka, CAKRAWALANTT.COM - Taman
Kanak-kanak (TKK) Cristo Re Wolonmaget mulai mengembangkan dan meningkatkan
budaya literasi bagi anak-anak sejak usia dini. Hal itu dikonfirmasi oleh
Kepala TKK Cristo Re Wolonmaget, Sr. Marianne Scorvita Batu, PACR ketika
diwawancarai media ini. Anak-anak tersebut, jelas Sr. Marianne, diwajibkan
untuk membaca buku di perpustakaan sekali dalam seminggu.
Hal itu,
terang Sr. Marianne, menuntut para tenaga pendidik untuk mengembangkan budaya
literasi di lembaga pendidikan tersebut. Menurutnya, anak-anak usia dini adalah
penerus bangsa dan negara, sehingga perlu dibekali dengan budaya membaca,
menulis, menggambarkan, dan mewarnai.
“Anak usia
dini adalah generasi emas penerus bangsa dan negara. Sebagai penerus, peserta
didik dibekali dengan budaya membaca, menulis, menggambar, dan mewarnai,”
ungkapnya.
Lebih
lanjut, salah satu tenaga pendidik, Sr. Agnes, PACR mengatakan bahwa proses
pembelajaran di TKK Cristo Re Wolonmaget masih menggunakan Kurikulum 2013
(K-13) sembari berkolaborasi dengan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Kurikulum tersebut, ujarnya, sangat mengedepankan
pembelajaran yang proaktif, baik bagi peserta didik maupun guru.
Terkait
pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler, Sr. Agnes menjelaskan bahwa para
peserta didik didorong untuk mengembangkan bakat dan minat di bidang seni
musik, tari, dan Serikat Kepausan Anak Misioner (Sekami) untuk usia dini.
Selain itu, imbuhnya, para peserta didik juga dibiasakan untuk menumbuhkan
nilai kepekaan sosial dengan mengunjungi orang sakit di rumah sakit maupun
panti jompo.
Sedangkan
dari segi literasi, Sr. Agnes, PACR menegaskan bahwa pihaknya turut membangun
kerja sama dengan orang tua dan keluarga para peserta didik. Dengan menerapkan
hal itu, ujarnya, kemampuan anak-anak bisa bertambah, terutama dari segi
perbendaharaan kosa kata. Maka dari itu, sambungnya, pemerintah, dunia usaha,
dan para pemerhati pendidikan harus saling berkolaborasi untuk mewujudkan
budaya literasi yang diharapkan.
Untuk
diketahui, TKK Cristo Re Wolonmaget bernaung di bawah Yayasan Padre Sosio del
Prete dengan mengedepankan spirit pendiri kongregasi tersebut di bidang
pendidikan dan pelayanan sosial karitatif. Lembaga pendidikan tersebut diasuh
oleh Suster-suster Hamba-hamba Kecil Kritus Raja. TKK Cristo Re Wolonmaget berdiri pada 17
September 2015 dan memiliki 6 orang tenaga pendidik dan kependidikan serta 58
orang peserta didik. Selain itu, lembaga pendidikan tersebut juga membangun
kemitraan bersama Yayasan Anak Cerdas Cendikia (ACC) dalam kaitan dengan program
Bahasa Inggris untuk anak usia dini. (Sebastianus Kopong/MDj/red)
0 Comments