Kepala Sekolah Dasar (SD) Inpres 1 Lewoleba, Yuliana Lipa, S.Pd.SD. |
Lembata, CAKRAWALANTT.COM - Kepala Sekolah Dasar (SD) Inpres 1 Lewoleba,
Yuliana Lipa, S.Pd.SD menuturkan bahwa lembaga pendidikan yang dipimpinnya siap
menjadi bagian dari Sekolah Penggerak. Hal itu, terangnya, harus disesuaikan
dengan kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program tersebut, ujarnya, sedang didorong
oleh pihak kementerian agar bisa diterapkan oleh semua lembaga pendidikan.
Yuliana mengungkapkan pihaknya juga mendorong para
tenaga pendidik untuk mengikuti program Guru Penggerak. Para guru, imbuhnya,
bisa berperan sebagai fasilitator dan pengajar praktik baik di dalam proses
pembelajaran. Proses rekrutmen program Guru Penggerak, sambungnya, bisa diakses
dan dipelajari secara lebih lengkap pada laman:
https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak.
Untuk itu, ujar Yuliana, dirinya bersama tim
operator sekolah tengah bekerja keras untuk meningkatkan mutu lembaga
pendidikan tersebut, sehingga bisa ikut bergabung dalam program Sekolah
Penggerak.
Lebih lanjut, jelas Yuliana, guna mendukung proses
peningkatan mutu pendidikan, pihaknya juga menerapkan metode mendikte dan
mencongak bagi para peserta didik, baik di jenjang kelas 1, 2, maupun 3.
Metode tersebut, ungkapnya, bisa menjadi cara untuk menguji akal dan kemampuan
daya serap pikiran para peserta didik, terutama di jenjang pemula.
Dalam pelaksanaannya, Yuliana menjelaskan bahwa guru
akan mengadakan forum diskusi dan proses penugasan bagi para peserta didik.
Kemudian, sambungnya, masing-masing peserta didik akan diberikan lima soal
pertanyaan sambil diuji nalar pikirannya dengan pola pertanyaan mendikte dan mencongak.
Setelah itu, tegas Yuliana, dirinya akan melakukan penilaian berupa supervisi
bagi semua guru atau wali kelas beserta guru mata pelajaran.
Dalam menerapkan metode mendikte dan mencongak,
ungkap Yuliana, harus dibutuhkan proses pendampingan yang rutin dan
berkelanjutan. Hal itu, imbuhnya, bertujuan untuk mengetahui dan meningkatkan
kemampuan peserta didik di setiap Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM). Maka
dari itu, pungkas Yuliana, pihak sekolah sedang mengupayakan pembuatan modul
yang bisa menjadi sumber pembelajaran utama, sekaligus menunjang persiapan
menuju Sekolah Penggerak.
(Rofinus R. Roning/MDj/red)
0 Comments