Flores Timur, CAKRAWALANTT.COM - Mahasiswa Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL) mengikuti kegiatan pembekalan kuliah kerja nyata (KKN) di Aula STP Reinha Waibalun, Larantuka, Flores Timur. Pembekalan yang mengusung tema "Sinergisitas IKTL dalam Penanganan dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Flores Timur" diikuti oleh 104 orang mahasiswa peserta KKN, Kamis (10/02/2022).
Mahasiswa KKN nantinya akan diterjunkan ke
delapan desa di enam kecamatan, Kabupaten Flores Timur. Desa-desa tersebut yakni
Desa Ojandetun, Desa Watowara, Desa Wulublolong, Desa Tobitika, Desa Riangduli,
Desa Waiwerang Kota, Desa Bliko, Desa Kokotoba, dan Desa Nubalema 2.
Rektor IKTL, Kristo Aran,
dalam sambutannya mengatakan bahwa KKN merupakan program wajib sebagai
bentuk pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.
Ia juga menegaskan bahwa KKN tahun ini
memiliki keunikan tersendiri karena bersinergi dengan pemerintah Flores Timur
dalam program Gempur Stunting.
"Ada warna yang berbeda pada KKN kali
ini. Mahasiswa bekerja sama dengan pemerintah Flores Timur dalam mengatasi
stunting pada level desa," demikian kata Kristo Aran.
Asis Suban selaku ketua Panitia menambahkan
bahwa program KKN adalah kegiatan akademik yang dimanifestasikan ke pengabdian
masyarakat.
"Pengabdian masyarakat tidak hanya
dilakukan oleh dosen tetapi juga mahasiswa," Kata Asis.
Hadir juga dalam kegiatan pembekalan dua
narasumber dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Flores Timur yang memberikan materi terkait stunting bagi mahasiswa.
"Semua kita punya peran untuk
menggempur stunting. Oleh karena itu, semua sektor harus bergerak mulai dari
pusat sampai ke desa," kata Paulus.
Sementara itu, Kamria Lamanele mewakili Kepala Dinas
Kesehatan, mengapresiasi langkah IKTL dalam membantu pemerintah atasi stunting
melalui program KKN.
Kamria juga membuka wawasan mahasiswa
tentang stunting yang terjadi di Kabupaten Flores Timur sehingga saat turun ke
lokasi KKN, mahasiswa dapat berperan serta dalam menuntaskan stunting.
"Stunting bukan hanya tanggung jawab
dinas kesehatan melainkan perguruan tinggi. IKTL sudah buktikan peran
itu," kata wanita yang sudah berdinas selama 31 tahun.
Yeti Hallan, mahasiswa KKN IKTL, menyatakan bahwa kegiatan pembekalan sangat
bermanfaat bagi mahasiswa yang akan melakukan KKN.
“Pembekalan mengenai stunting memberi pengetahuan tentang apa itu stunting dan bagaimana mengatasinya,“ kata mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tersebut. (JT/Z/Red)
0 Comments