Rapat
Koordinasi (Rakor) antara Atdikbud dan Fungsi Pensosbud Kedutaan Besar RI di
Canberra dengan Balai Bahasa dan Budaya Indonesia (BBBI) se-Australia, Sabtu
(22/1/2022) lalu.
CAKRAWALANTT.COM - Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan
Besar Republik Indonesia (RI) di Canberra, Mokhamad Najib mengutarakan akan
terus mendorong promosi Bahasa Indonesia di Australia. Ia pun mendukung penuh
internasionalisasi Bahasa Indonesia.
Hal tersebut diutarakan Najib dalam Rapat Koordinasi
(rakor) yang digelar oleh pihaknya bersama Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya
(Pensosbud) Kedutaan Besar RI di Canberra dengan Balai Bahasa dan Budaya
Indonesia (BBBI) se-Australia, Sabtu (22/1/2022) lalu.
“Saya juga optimis hal itu dapat dilakukan dan BBBI
se-Australia bisa berperan sebagai motor penggeraknya,” tutur Najib.
Najib menguraikan bahwa ada tiga tahapan agar Bahasa
Indonesia bisa menjadi populer lagi dan dapat melakukan penetrasi di masyarakat
Australia.
“Pertama dengan membangun kesadaran masyarakat (public awareness) tentang pentingnya
Bahasa Indonesia bagi masyarakat Australia. Kedua, dengan memfasilitasi
ketertarikan masyarakat (public interest)
terhadap bahasa dan budaya Indonesia. Dan ketiga, mendorong masyarakat
Australia untuk mau mengadopsi bahasa dan budaya Indonesia,” terang Najib.
Untuk membangun public
awareness, kata Najib, akan diselenggarakan kegiatan budaya yang variatif,
festival film Indonesia dan kegiatan Indonesia goes to school. Jika ada masyarakat yang tertarik lebih jauh,
sambung Najib, maka Atdikbud akan memfasilitasi ketertarikan mereka di pusat
kebudayaan Indonesia.
“Kita menyediakan kelas-kelas bahasa, menari dan
musik yang memungkinkan masyarakat Australia mengenal dan belajar lebih dalam
tentang bahasa dan budaya Indonesia,” tutur Najib.
Sejak tahun 2021, tambah Najib, KBRI Canberra telah
memiliki Nota Kesepahaman (Memorandum of
Understanding/MoU) dengan Penebit Gramedia untuk perpustakaan cerdas (smart library), dimana para guru dan
peminat Bahasa Indonesia bisa membaca buku dari Gramedia secara digital.
“Tahun lalu kita bekerja sama dengan Gramedia untuk
pengadaan bahan bacaan secara digital. Tahun ini akan kita perbanyak koleksinya
sehingga bisa membantu pada guru dan peminat Bahasa Indonesia memperoleh bacaan
yang dapat memperkaya wawasan dan pemahaman tentang Indonesia,” jelas Najib.
Ke depan, terang Najib, Atdikbud juga memiliki
agenda Rebranding Budaya Indonesia.
“Selama ini, masyarakat Australia mempersepsikan
Budaya Indonesia hanya sebagai budaya tradisional. Ini kurang tepat, karena
budaya Indonesia modern juga melingkupi budaya pop yang lebih sesuai dengan
anak-anak muda,” jelas Najib.
“Saya pikir sudah saatnya kita melakukan apa yang
disebut brand extension dari budaya
Indonesia, yaitu memperluas pemaknaan dan persepsi budaya Indonesia bukan hanya
sebagai budaya tradisional tapi juga melingkupi budaya modern dan budaya pop.
Hal ini penting untuk penetrasi di segmen kaum muda Australia karena umumnya
anak muda lebih suka dengan yang berbau kekinian seperti budaya pop,” urai
Najib.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat
Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa, Kemendikbudristek, Dony Setiawan yang turut hadir dalam kesempatan
tersebut menyampaikan agenda dan program Badan Bahasa dalam rangka meningkatkan
fungsi Bahasa Indonesia melalui pengembangan program Bahasa Indonesia bagi
Penutur Asing (BIPA).
Diuraikan Dony, Badan Bahasa terus berupaya
memperkuat dan mengembangkan bahasa di luar negeri, seperti mendorong
penyusunan bahan fasilitasi dan standar pembelajaran BIPA, penyelenggaraan apresiasi
dan kompetisi ke-BIPA-an, pengembangan dan pemberdayaan lembaga dan komunitas
pengajaran BIPA di luar negeri, serta pemberdayaan dan peningkatan kompetensi
pengajar dan pegiat BIPA.
“Selain itu, Badan Bahasa memiliki program
fasilitasi peningkatan kemahiran berbahasa asing untuk misi diplomasi
kebahasaan dan fasilitasi peningkatan kemahiran berbahasa asing untuk misi
pemeliharaan perdamaian,” tutur Dony.
Dony juga menyampaikan bahwa Undang-undang Nomor 24
Tahun 2009 mengamanatkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional,
sehingga diperlukan usaha-usaha yang terencana dan sistematis untuk
mengembangkan dan mempromosikan bahasa Indonesia agar mendunia.
“Peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa
internasional sudah merupakan amanat undang-undang yang harus dilaksanakan,”
ucap Dony.
Dalam rakor tersebut, para pengurus BBI se-Australia
memaparkan program-programnya. BBI Victoria-Tasmania dalam waktu dekat akan
mengadakan pameran dan lelang Ikat Flores berskala internasional. BBI
Queensland sedang menyiapkan aplikasi pembelajaran Bahasa Indonesia secara daring.
Sementara BBI Canberra memiliki agenda membawa guru-guru di Canberra berkunjung
ke Indonesia bila situasi sudah memungkinkan.
“Mereka semua mendukung internasionalisasi Bahasa
Indonesia dan sepakat bersinergi melaksanakan program-program di tahun 2022
untuk kemajuan bahasa dan budaya Indonesia di Australia,” pungkas Najib. (Kemendikbudristek/MDj/red)
0 Comments