Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan banjir yang menutupi akses jalan dan jembatan di Wilayah Desa Danibao, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur. |
Flores Timur, CAKRAWALANTT.COM - Kepala Desa Danibao, Yustinus Kopong Raya mengatakan
bahwa akses pendidikan di Desa Danibao, Adonara Barat mengalami gangguan akibat
cuaca buruk. Selain akses pendidikan, ujarya, seluruh aktivitas masyarakat di
beberapa sektor, seperti ekonomi dan transportasi juga mengalami kelumpuhan
karena intensitas hujan yang tinggi hingga Rabu (16/2/2022). Menurutnya,
kondisi tersebut semakin diperparah dengan dampak pasca siklon Seroja pada
April 2021 lalu yang belum tertangani hingga saat ini.
Yustinus menerangkan kondisi ruas jalan dan jembatan
di Wilayah Desa Danibao mengalami kelumpuhan akibat adanya tanah longsor dan
luapan air sungai. Pasca siklon Seroja 2021 lalu, imbuh Yustinus, pihak desa
telah menyampaikan kondisi tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Flores Timur (Flotim). Namun hingga saat ini, sambungnya,
belum ada realisasi penanggulangan atas situasi bencana di wilayah tersebut.
Selain itu, sambung Yustinus, pihak masyarakat juga
sudah berupaya untuk mengerjakan perbaikan jalan dan jembatan secara sukarela,
tetapi karena tingginya curah hujan, semua wilayah mengalami kelumpuhan total.
Akibatnya, ungkap Yustinus, para peserta didik yang akan mengikuti Kegiatan
Belajar dan Mengajar (KBM) harus mengikuti arus kali yang besar dan sangat
berisiko.
“Yang patut saya sayangkan adalah peserta didik ketika pergi ke sekolah harus melewati kali besar dan ini sangat berisiko tinggi terhadap kenyamanan dan keamanan mereka. Pihaknya terus melakukan koordinasi ke Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Flores Timur, namun sampai dengan saat ini belum ada tindak lanjut dari instansi terkait,” ujar Yustinus ketika dihubungi oleh media ini melalui sambungan telepon, Rabu (16/2/2022).
Sementara itu, Sekretaris Desa Danibao, Benediktus
Geroda Kia yang dihubungi oleh media ini turut membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, pihak Pemda Kabupaten Flores Timur harus secepatnya melakukan
penanganan kondisi tersebut guna mempermudah akses pendidikan bagi para peserta
didik yang menetap di Wilayah Desa Danibao.
“Peserta didik di Dusun Riangduli, Desa Danibao
Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur terpaksa pergi ke sekolah dengan melewati
kali besar yang sangat dalam dan deras. Jembatan yang menghubungkan wilayah
Dusun Riangduli dengan tempat Sekolah Dasar Inpres (SDI) Riangduli tersebut rusak
total diterjang habis oleh derasnya air,” terang Benediktus.
Lebih lanjut, Kepala Sekolah Dasar Inpres (SDI)
Riangduli, Filomena Rita Boleng juga mengatakan hal yang sama. Ia menuturkan
bahwa para peserta didik yang mengenyam pendidikan di tempat tersebut harus
berjalan kaki ke sekolah sambil menyusuri kali yang besar. Hal itu, ujarnya,
diakibatkan oleh rusaknya jembatan penghubung antara dua tempat tersebut.
Rita berharap agar pihak Pemda Kabupaten Flores
Timur bisa melakukan perbaikan akses pendidikan di wilayah tersebut secepatnya
agar proses pembelajaran bisa kembali normal. Untuk diketahui, SDI Riangduli
memiliki 8 orang tenaga pendidik dan 28 orang peserta didik. (Sebastianus Kopong/MDj/red)
0 Comments