Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Sekolah Dian
Harapan (SDH) Kupang telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas
sejak 20 September 2021 lalu. Proses pelaksanaan PTM tersebut tetap menerapkan
protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Hal itu disampaikan oleh Kepala
sekaligus Pimpinan Operasional SDH Kupang, Nathanael Febrian, S.Th.,M.Pd, ketika
ditemui di ruang kerjanya, Senin (18/10/2021). Kegiatan PTM terbatas tersebut,
ujar Nathanael, berlaku bagi peserta didik kelas I Sekolah Dasar (SD) dan kelas VII Sekolah Menengah
Pertama (SMP).
Ia menjelaskan
kegiatan PTM terbatas juga sudah mulai diterapkan bagi peserta didik kelas V SD
serta kelas VII dan IX SMP per 18 Oktober 2021. Sedangkan untuk di minggu
berikutnya, terang Nathanael, PTM terbatas juga akan diterapkan bagi peserta didik kelas II dan VI SD. Namun,
sambungnya, pihak sekolah masih mengevaluasi situasi dan regulasi yang terjadi
selama satu minggu berselang. Selain itu, tuturnya, pihak
sekolah selalu melakukan sosialisasi guna memantau keamanan dan kesehatan para
peserta didik, serta meminta surat pernyataan izin dari
orang tua atau wali.
“Hari ini per
tanggal 18 Oktober kita juga sudah mulai kelas V dan kelas VII, IX SMP, dan
minggu depan kita juga sudah mulai dengan kelas II dan kels VI. Sebenarnya hari
ini harusnya kelas II, V dan VI cuman kami mau lihat situasinya dulu apakah
aman buat anak-anak. Jadi yang kelas II dan VI kami minta menunggu satu minggu
agar kami bisa melihat situasi regulasinya. Antar jemputnya aman, anak-anak
kelasnya juga sehat. Jadi buat kami tingkat keamanan dan kesehatan anak jauh lebih penting.
Kami juga sudah sosialisasikan. Jadi setiap kali kami mau naik kelas, yang tatap
muka kami sudah sosialisasikan dengan meminta persetujuan dari orang tua,” tuturnya.
Kepala SDH Kupang,
Nathanael Febrian, S.Th.,M.Pd
Selalu
Menerapkan Prokes
Sementara itu, terang Nathanael, pihak
sekolah selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk melaksanakan PTM
terbatas. Pihak sekolah, paparnya, selalu menyediakan sarana dan prasarana
penunjang prokes, seperti alat pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan, hand sanitizer, dan sebagainya. Semua warga
sekolah, tegasnya, harus menghindari kerumunan dan mampu bersikap jujur bila
mengalami gangguan pada aspek kesehatan. Hal tersebut, imbuhnya, berguna dalam
mencegah dan menanggulangi proses penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
Di lain pihak, Nathanael juga
menambahkan salah satu upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk menunjang
PTM terbatas adalah dengan mengoptimalkan proses vaksinasi untuk para guru dan
tenaga kependidikan hingga mencapai 100%. Sementara itu, sambungnya, bagi para
peserta didik yang masih berada di bawah batas usia vaksin atau memiliki riwayat
penyakit bawaan belum diperbolehkan untuk mengikuti proses vaksinasi.
Terkait pelaksanaan PTM terbatas,
Nathanael sangat berharap agar Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) bisa
berlangsung secara lancar. Hal tersebut, imbuhnya, sangat dipengaruhi oleh tingkat
penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Kupang. Maka dari itu, sambungnya, pihak
SDH Kupang akan selalu mengutamakan kesehatan seluruh warga sekolah guna
mencapai tujuan pendidikan di masa pandemi Covid-19.
“Harapan saya, tingkat Covid-19 di Kota Kupang terus melandai. Puji Tuhan kita sekarang sudah di level dua. Dan kalau bisa kita nanti sudah harus zona hijau, anak-anak sudah bisa normal kembali tentu dengan new normal life, dengan kebiasaan hidup yang baru. Dan harapannya, semoga semua bisa berjalan dengan baik. Dan yang kedua dalam proses transisi harapannya anak-anak dan guru-guru bisa sehat,” pungkasnya.
Berita dan Foto : Nia Bene/Marlyn Seo
Editor : Mario Djegho (red)
0 Comments