TTS, CAKRAWALANTT.COM - Para
peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Satap Nifubia, Desa Ofu,
Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) harus mengikuti
pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dari rumah warga. Hal itu
diutarakan oleh Kepala SMP Negeri Satap Nifubia, Yan S. F. Biliu, S.Pd, ketika
ditemui di lokasi pelaksanaan ANBK, Senin (04/10/2021). Pelaksanaan ANBK dari
rumah warga tersebut, terangnya, disebabkan oleh stabilitas jaringan internet
yang tidak menentu.
Ia
menuturkan lokasi pelaksanaan ANBK terletak di salah satu rumah warga yang
berjarak kurang lebih 1 Km dari lokasi sekolah. Terlepas dari stabilitas
jaringan internet, imbuhnya, pihak sekolah telah memaksimalkan segala fasilitas
penunjang yang memadai, seperti laptop atau Chroombook. Hal tersebut, paparnya,
mampu menunjang pelaksanaan ANBK
secara baik dan lancar.
“Dalam
pelaksanaan ANBK ini kendala yang kami alami di SMP Negeri Satap Nifubia ini
hanya jaringan internet, tetapi sebelum pelaksanaan ANBK ini kami para guru yang
ada berkeliling untuk survei
lokasi-lokasi yang sinyal internet kuat, bersyukur di lokasi yang kami lakukan
ANBK hari ini berada di salah satu rumah warga yang sebelumnya sudah diuji coba
saat simulasi dan saat geladi, karena itu dalam pelaksanaan ANBK ini kami
memilih untuk melaksanakan di lokasi ini, walaupun jarak cukup jauh tetapi itu
tidak menjadi penghalang bagi kami, karena itu dengan fasilitas penunjang
seperti Chroombook sebanyak 15 unit yang ada kami memanfaatkan agar pelaksanaan
ANBK bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Lebih
lanjut, Yan mengatakan sebelum pelaksanaan ANBK para peserta didik telah
dipersiapkan dengan baik,
sekalipun masih dalam situasi pandemi Covid-19. Para guru, imbuhnya, sering
membagikan materi dan memberikan les tambahan bagi para peserta didik secara
berkelompok.
“Untuk
menghadapi asesmen nasional ini kami telah mempersiapkan anak-anak dengan
materi-materi yang berkaitan dengan AKM itu sendiri, karena terkendala dengan
pandemi Covid-19 sehingga para guru membagi peserta didik dalam bentuk kelompok
dan memberikan les tambahan bagi para peserta didik yang ada,” ungkapnya.
Yan juga menerangkan bahwa ANBK merupakan momen evaluasi bagi tenaga pendidik dan juga peserta didik untuk lebih meningkatkan kreativitas yang ada guna meningkatkan mutu pendidikan sekolah. Pemerintah setempat, sambungnya, harus memberikan perhatian lebih menyangkut pengadaan sarana penunjang, terutama jaringan internet. Hal tersebut, tuturnya, berguna agar sekolah-sekolah yang berada di daerah pinggiran bisa memperoleh informasi terkini menyangkut perkembangan pendidikan.
Menerapkan Metode Online
Sementara
itu, Proktor SMPN Satap Nifubia, Dewinta, S.Pd.,Gr, menyampaikan bahwa proses
pelaksanaan ANBK di SMPN Satap Nifubia menggunakan metode online. Dalam pelaksanaannya,
ujar Dewinta, kegiatan ANBK tersebut diikuti oleh 45 peserta didik dan
berlangsung dalam 3 sesi, dimana masing-masing sesi dihadiri oleh 15 orang
peserta didik. Pada hari pertama, lanjutnya, pelaksanaan ANBK berjalan lancar
sebagaimana mestinya. Hal tersebut, ujar Dewinta, didukung oleh persiapan
matang dalam hal teknis, seperti pengoperasian komputer dan Chroombook.
“Pelaksanaan
ANBK di SMP Negeri Satap Nifubia ini kami memilih moda full online, di hari
pertama ini semua berjalan lancar, karena ketersediaan Chroombook hanya 15 unit
sementara ada 45 peserta didik yang ikut karena itu kami bagi dalam 3 sesi,
sehingga setiap sesi diikuti oleh 15 orang, di hari pertama ini berjalan dengan
baik, sesuai jadwal ANBK untuk peserta didik akan berlangsung selama 2 hari,”
tuturnya.
Pantauan
media, kegiatan ANBK yang berlangsung selama dua hari, yakni Senin-Selasa
(04-05/10/2021) tersebut dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan (prokes).
Berita dan Foto : Lenzo Asbanu
Editor : Mario Djegho (red)
0 Comments