Kota Kupang, CAKRAWALANTT - Wakil
Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur (NTT), Josef Nae Soi (JNS) menghadiri
acara Wisuda Sarjana Universitas Persatuan Guru (UPG) 1945 NTT, Sabtu
(25/09/2021). Acara wisuda yang dilaksanakan sesuai protokol kesehatan (prokes)
tersebut berlangsung di Aula Utama El Tari. Dalam sambutannya, JNS memberikan
arahan bagi para wisudawan dan wisudawati agar dapat mempraktikan ilmu yang telah
diperolehnya ke dalam kehidupan masyarakat.
Ia
juga menerangkan sebuah proses pembangunan harus disertai dengan riset dan
penelitian. Hal tersebut, imbuhnya, berguna agar proses pembangunan bisa
berjalan secara terarah. Dalam proses pembangunan itulah, sambung JNS, para
lulusan Universitas Persatuan Guru 1945 NTT bisa mengimplementasikan semua
ilmunya agar berguna bagi masyarakat luas. Hal itu, ungkapnya, sesuai dengan
pernyataan Filsuf Socrates
bahwa manusia belajar bukan semata untuk memperoleh pengetahuan di sekolah,
tetapi juga sebagai pijakan untuk menjalani kehidupan.
“Perguruan
Tinggi sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan Pemerintah Nusa Tenggara Timur,
karena pembangunan tanpa riset dan penelitian sama saja dengan pembangunan
tanpa arah. Para wisudawan wisudawati anda sudah mengenyam pendidikan tetapi
yang paling penting adalah ilmu pengetahuan itu harus bermanfaat untuk
masyarakat karena ilmu pengetahuan tetapi tidak bermanfaat bagi orang banyak
artinya pengetahuan itu sia-sia. Seperti yang dikatakan filsuf terkenal Socrates yaitu kita
belajar bukan untuk sekolah melainkan kita belajar untuk hidup maka anda
sekalian belajar bukan hanya untuk mendapatkan IPK tetapi yang utama adalah
anda sekalian belajar untuk mendapatkan kompetensi untuk kehidupan anda
sekalian. Jika
para wisudawan wisudawati dapat mempraktikan
ilmu yang sudah didapat di dunia pendidikan maka dapat dikatakan pendidikan
anda sekalian sudah berhasil,” ungkapnya.
Lebih
lanjut, JNS menegaskan kepada para wisudawan dan wisudawati untuk selalu
menjaga, memaknai dan menjadikan nama Universitas Persatuan Guru 1945 sebagai
pedoman dalam mengajar dan berbakti bagi bangsa dan negara. Sebagaimana kemerdekaan
Indonesia diproklamirkan di tahun 1945, ujarnya, para wisudawan dan wisudawati
juga harus mampu memproklamirkan Provinsi NTT maupun negara ini untuk terbebas
dari penjajahan kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan. Maka dari itu,
sebagai calon pendidik masa depan, sambungnya, para lulusan tersebut harus
menjadi kebanggaan lembaga pendidikannya ketika turun ke tengah masyarakat.
“Nama
Universitas Pendidikan Guru 1945 memberikan predikat tersendiri untuk seluruh
civitas akademika dan para wisudawan/i karena tahun 1945 para pendiri bangsa
memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia maka itu harus menjadi semangat
para wisudawan/i agar dapat juga memproklamirkan provinsi maupun negara ini
untuk bebas dari penjajahan yaitu penjajahan dalam bentuk kemiskinan, kebodohan
serta penjajahan dalam bentuk keterbelakangan,” terangnya.
“Menjadi
seorang guru adalah sebuah kebanggaan tersendiri karena seorang guru tidak
hanya sekedar membagi ilmu pengetahuan tetapi seorang guru memberikan bekal
yang sangat luar biasa untuk kita yaitu pengetahuan dan ketrampilan maka untuk
para wisudawan/i yang lulus dari Universitas ini harus terus membawa nama baik
universitas ini dan dapat berguna bagi negara dan daerah yang kita cintai ini,”
sambungnya.
Berdasarkan
rilis, acara Wisuda Sarjana Universitas Persatuan Guru (UPG) 1945 NTT tersebut
turut dihadiri oleh Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol. Johanis
Asadoma, Kepala LLDIKTI Wilayah 15, Mangadas Lumban Gaol, serta beberapa
pimpinan perangkat daerah Lingkup Pemerintah Provinsi NTT.
Sumber
: Siaran Pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov. NTT
Editor
: Mario Djegho (red)
0 Comments