TTS, CAKRAWALANTT.COM - Guna
mengelola dan meningkatkan mutu pendidikan di setiap proses pembelajaran,
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Ki’e, Timor Tengah Selatan (TTS) menggelar
kegiatan In House Training (IHT)
terkait pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Rabu - Jumat
(22-24/9/2021) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Kepala SMPN
Ki’e, Anthonia Solle, S.Pd, kepada media ini menuturkan kegiatan IHT tersebut
merupakan tindak lanjut dari program Google
Master Training (GMT) yang diikuti oleh beberapa guru untuk pemanfaatan akun pembelajaran.
Anthonia
menjelaskan kegiatan tersebut sangat penting untuk menunjang proses pelaksanaan
Asesmen Nasional (AN). Sebelum diadakannya program GMT oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),
ujarnya, para guru dan peserta didik belum begitu paham tentang manfaat dari
penggunaan akun belajar. Melalui kegiatan tersebut, sambungnya, para guru dan
peserta didik bisa memanfaatkan akun belajar yang ada secara lebih kreatif,
terutama untuk mencari referensi belajar dan meningkatkan kompetensi.
Lebih
lanjut, terangnya, kegiatan IHT tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman dan kompetensi guru dalam memanfaatkan TIK di setiap proses
pembelajaran dalam kelas. Selain itu, imbuhnya, kegiatan tersebut juga membahas
beberapa materi terkait metode pembelajaran di tengah pandemi, kebijakan AN, serta
persiapan dan peningkatan literasi peserta didik melalui soal-soal berbasis
HOTS untuk merangsang penalaran. Hal tersebut, sambungnya, mampu menambah
wawasan para guru dan peserta didik guna memahami strategi peningkatan mutu
pendidikan.
Sementara
itu, terkait pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), Anthonia
mengungkapkan beberapa kendala teknis yang dihadapi di SMPN Ki’e, terutama
jaringan layanan internet yang belum stabil, sehingga pihak sekolah memilih
penerapan metode semi-online. Hal itu, tuturnya, sangat berpengaruh bagi
beberapa Sekolah Dasar (SD) yang akan menggunakan fasilitas tersebut guna
melaksanakan ANBK di SMPN Ki’e. Maka dari itu, harap Anthonia, pihak pemerintah
bisa lebih memperhatikan hal-hal teknis tersebut untuk memperlancar semua
urusan pendidikan.
Meningkatkan Kualitas Kepsek dan Guru
Di
lain pihak, Koordinator Pengawas (Korwas) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(PK), Kabupaten TTS, Yunus Misa, S.Pd kepada media ini sangat mengapresiasi
kegiatan IHT pada SMPN Ki’e tersebut. Menurutnya, melalui kegiatan tersebut,
para guru dan peserta didik bisa menggunakan GMT dan aplikasi berbasis TIK
lainnya guna menunjang proses
pembelajaran di dalam kelas. Hal tersebut, imbuhnya, sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan
guru dalam mengelola mutu pendidikan serta kepala sekolah (kepsek) dalam
mengatur manajemen sekolah dengan baik dan efektif.
Yunus
juga menjelaskan AN bertujuan untuk mengetahui mutu sekolah di setiap satuan
pendidikan, baik SD, SMP maupun SMA dan SMK, sehingga soal-soal yang tertera
pada AN berkaitan erat dengan aspek literasi, numerasi serta survei karakter. Selain
itu, sambungnya, para guru dan kepala sekolah juga akan menyelesaikan intrumen
yang berhubungan dengan survei lingkungan belajar. Survei tersebut, paparnya,
akan mengukur sejauh mana kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran
dan kepala sekolah dalam mengatur manajemen sekolahnya. Maka dari itu, Yunus
berharap agar melalui kegiatan tersebut, pelayanan pendidikan kepada peserta
didik bisa terimplementasi dengan baik.
Pantauan
media, kegiatan IHT yang digelar selama tiga hari tersebut diikuti oleh 18 guru
dan 4 narasumber yang terdiri dari Kepala Dinas PK TTS, Dominggus Banunaek yang
diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan SMP, David Mbolik, Koordinator pengawas
pada Dinas PK TTS, Yunus Misa, Pengawas Pembina, Debora Daniel dan Dedy
Nubatonis Selaku Google Master Trainer (GMT).
Berita
dan Foto : Lenzo Asbanu
Editor
: Mario Djegho (red)
0 Comments