Dulu
aku tak tahu
Dulu aku tak mau mengenalmu
Dulu
aku pertimbangkan
Aku
mengatakan tak mau,
tak
rela bersamamu
Namun ketika kujalani
Rasanya aku tak ingin
melepasmu
Kesempatan
yang kau berikan padaku begitu indah
Tak mudah kulupakan
Begitu indah kataku
Ketika kau tawarkan kasih dan sayangmu
padaku,
Aku
menolak,
serasa
kau hanya membual saja
Namun aku salah
Aku belajar mencintaimu dan menyanyangimu
Walau
terkadang aku marah,
akan
semua lelaku bersamamu
tapi
kutorehkan cintaku hanya padamu
dengan
dedikasi dan ketulusan tanpa henti,
aku
mendapatkan kesempatan ini
Terbang
bersamamu
Melambungkanku di Alam Angkasa raya
Hai
Angkasa
Terima kasih
Telah membuatku sungguh
mencintaimu
Dengan cinta dan suka cita tanpa henti
Terima kasih untuk waktu dan
suka cita ini
Kupersembahkan
untukmu, El Tari
Fajar
Selamat
pagi
Hai
fajar
Senyum
sapamu menyapaku
Lewat
dinding kusam tak bernyawa
Aku
terbangun oleh sentuhan hangatmu
Buaianmu
memberi semangat pagi
Ah, aku berlebihan
Fajarku,
fajar kita
Mengapa
engkau tak berbicara
Namun
memberikan tanda
Fajarku,
kau menemaniku
Di setiap bangunku
Namun, kau tak nampak ketika
musim berganti
Dan
awan pun
tak mempertemukan kita
Ah, kau tetap menemaniku
Tak
pernah lelah hingga usiaku tetap bertambah
Namun, kau masih seperti awal
mula adanya dirimu
Temani
aku menggapai mimpiku.
Rindu
Ah, aku berkata
Kusalin
rinduku
Dalam
buraman
Kudekap
dirimu dalam bayangan
Kupajang
potret dalam hayalku
Agar
tak seorang pun
tahu
Aku sedang merindu
Kita
pasti berjumpa
Bukan lewat kata
Bukan lewat nada
Bukan
pula lewat hembusan angin
Tapi, hati aku merindumu
Kupang,
20 November 2017
(Saat
mengikuti kegiatan lomba guru prestasi)
*Penulis adalah Guru
SMP Angkasa Kupang
Editor : Mario Djegho (red)
0 Comments